Zulnas.com, Batubara — Dinas Sosial Kabupaten Batubara terus mengedukasi masyarakat tentang status kelayakan sebagai penerima manfaat dari Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan sembako dari pemerintah pusat.
Dengan memasang labelisasi stiker PKH kerumah warga diharapkan dapat sebagai salah satu upaya edukasi yang baik untuk penyadaran apakah warga tersebut layak atau sebaliknya tidak tepat sasaran.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batubara Ishak Liza meminta dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat Batubara termasuk pihak jurnalis.
Dengan menyampaikan pesan-pesan moril kepada pihak penerima manfaat dapat merubah paradigma mereka bahwa bantuan sosial itu adalah jatahnya masyarakat golongan bawah (miskin).
Lebih lanjut, Ishak memaparkan jumlah global warga miskin di Batubara yang dikaper kemensos RI berkisar lebih kurng 28 ribu. Angka itu terus diupdate secara berkala karena statusnya fluktuatif dan dinamis.
Untuk upgrade data, pihak Dinsos Batubara telah menargetkan dari 28 ribu jumlah penerima manfaat akan terus diedukasi hingga berkurang 3500 ribu kepala keluarga.

Dengan berbagai treatment edukasi diharapkan dapat menyadarkan penerima manfaat untuk merubah statusnya keluar dari miskin (Graduasi).
“Target 3500 kepala keluarga itu tidak muluk-muluk, jika misalnya 3500 dikali 4 saja dalam sebuah keluarga, maka diperkirakan 14 ribu jiwa berubah statusnya,” Kata Mantan Kadispora Batubara Ishak Liza kepada Zulnas.com, diruang kerjanya, selasa (3/3/2020).
Soal data penerima manfaat saat ini, Ishak mengaku masih merupakan hasil input dari petugas desa. Banyak kelemahan dan berbagai intrik politik sehingga perlu divalidasi oleh pihak Dinsos Batubara secara berkala.
Soal sasaran dan tidak tepat sasaran, Dinsos Batubara mengaku terus berupaya semaksimal mungkin, meski tidak ada anggaran untuk pendataan dari APBD. Namun, Dinsos sendiri masih punya petugas dilapangan yang bisa dikerahkan meski belum begitu memadai.
“Memang kelemahan kita di anggaran, untuk mengambil data satu keluarga itu didanai 15.000, per Kepala Keluarga. Sementara anggaran itu belum ada ditampung dalam APBD Batubara,” Sebutnya.
Soal Masyarakat miskin yang sama sekali belum mendapatkan bantuan apapun, pihak Dinsos telah berupaya untuk bisa ditampung dalam APBD Batubara.
“Ada dua sumber dana yang sudah kita siapkan, pertama 1000 paket yang akan kita serahkan kepada wanita rawan sosial, kemudian 3500 paket juga sudah disiapkan pemda untuk dibagikan kepada keluarga miskin yang belum tersentuh baik bantuan Kabupaten, propinsi maupun pusat,” Terangnya.
Bantuan itu, kata Ishak, merupakan obat ‘pedih hati’ karena selama ini mereka tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. ****Zn