Kenaikan Harga Beras, Jangan Sampai Menyulitkan Petani Dapatkan Pupuk

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 1 Maret 2024 - 16:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Pemerintah Kabupaten Batubara diharapkan untuk terus melakukan pengawasan terhadap pelaku usaha memantau kenaikan harga pangan, khususnya beras dalam menghadapi bulan suci Ramadhan 1445 H.
 

Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaen Batubara, Jasmi Assayuti (foto) menyatakan itu, Jum’at (1/3) siang.
 
Menurutnya hal itu perlu dilakukan disebabkan adanya tren kenaikan harga beras khususnya dalam 6 bulan terakhir serta berbagai informasi mengenai kelangkaan komoditi beras di pasar modren/tradisional.
 
Dinas Pertanian maupun Dinas Perdagangan Batubara diharapkan bisa melakukan pengawasan pelaku usaha supaya tidak menyulitkan masyarakat kecil ekonomi menengah ke bawah.
 
Selain itu, kebutuhan pupuk bersubsidi jangan sampai berdampak bagi petani atas kenaikan harga beras dan pangan lainnya.

Baca Juga :  Melihat Keindahan Wisata Alam Datuk di Kabupaten Batubara

Baca : Telan Anggaran 9 M, Inilah Proyek Pembangunan Pabrik Cabai di Batubara (I)
 
Sebab pupuk sangat dibutuhkan para petani untuk mengejar target swasembada pangan pada tahun ini.
 
ISNU Batubara menekankan Kepala Dinas Pertanian Batubara agar dapat memastikan tidak ada istilah kelangkahan pupuk maupun kenaikan harga pupuk, khususnya dikalangan petani di Batubara.
  
Karena Presiden Joko Widodo sudah menyetujui penambahan kouta pupuk pada anggaran 2024 sebesar 9,55 juta ton, maka dengan adanya penambahan ini, maka petani akan mendapat diskon pupuk subsidi sebesar 40 persen.
 
Menurut Ustadz Jasmi akrab disapa ini mengatakan adanya penambahan pupuk subsidi maka sudah bisa dipastikan ketersediaan pupuk bagi petani akan aman tercukupi. Dan petani hanya fokus pada peningkatan produktivitas untuk mewujudkan swasembada pangan. ***Has

Berita Terkait

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih
Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat
Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”
Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal
Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?
Bantu Pengusaha, Bank Sumut Lima Puluh Promosikan Produk KMSS
PD Pasar Medan Siap Tampung Cabai Batubara 10 Ton Seminggu
Harga Cabai di Batubara Anjlok, Kadis Pertanian ‘Salahkan Pasar’
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 00:38 WIB

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:05 WIB

Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:07 WIB

Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”

Sabtu, 21 Desember 2024 - 15:29 WIB

Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal

Kamis, 16 Mei 2024 - 20:45 WIB

Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?

Berita Terbaru