PNTI Batubara Audiensi ke PT IAA, Soroti Krisis Ekologi dan Kemiskinan Nelayan Pesisir

- Jurnalis

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Kabupaten Batubara menggelar audiensi penting dengan manajemen PT Indonesia Alumunium Alloy (IAA), anak perusahaan PT Inalum, di kawasan industri Kuala Tanjung, Kamis (19/6/2025).

Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Ketua PNTI Batubara, Ir. Azwar Hamid, M.Sc, didampingi jajaran pengurus antara lain Elvianto, M. Yusup, Yuswanto, M. Idris, Azwar MS, dan Azmi Saini Batubara.

Rombongan PNTI diterima oleh Mery Silaen dari bidang Keuangan dan Humas PT IAA, bersama Afif Buadi Nasution dari bidang Program. Dalam pertemuan tersebut, PNTI menyampaikan kondisi darurat yang kini tengah dihadapi masyarakat nelayan di wilayah pesisir Kabupaten Batubara.

Produksi Nelayan Anjlok 60 Persen

Ketua PNTI, Azwar Hamid, memaparkan bahwa produksi hasil tangkap nelayan di Batubara mengalami penurunan drastis hingga 60 persen. Kondisi ini mendorong sebagian besar nelayan jatuh ke dalam jurang kemiskinan, baik secara ekonomi maupun keterampilan.

“Kehidupan nelayan kita hari ini sangat memprihatinkan. Terumbu karang hancur, hutan mangrove dari 17.000 hektar kini tinggal 4.500 hektar. Ini bukan hanya krisis ekologi, tapi juga krisis sosial yang melanda enam kecamatan pesisir di Batubara,” tegas Azwar.

Baca Juga :  Kejatisu Tahan 3 Tersangka Kasus Korupsi Lahan PT PSU, Ini Modusnya!

Proteksi Rumpon dan Ancaman Kapal Trawl

PNTI menjelaskan telah membangun 750 unit rumpon (rumah ikan) sebagai langkah konkret untuk mengatasi invasi kapal pukat trawl yang merusak ekosistem laut dan mengancam kehidupan nelayan tradisional.

“Kapal-kapal trawl itu seperti monster di laut. Kita butuh perlindungan, dan salah satu bentuknya adalah membangun rumpon. Tapi ini tidak cukup tanpa pengawasan,” tambah Azwar.

Ia juga mengkritik lemahnya pengawasan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara, yang dinilai hanya menjalankan tugas administratif tanpa kontrol langsung terhadap aktivitas ilegal di wilayah laut Batubara.

PNTI Batubara Audiensi ke PT IAA, Soroti Krisis Ekologi dan Kemiskinan Nelayan Pesisir..

Ancaman Banjir dan Punahnya Terumbu Karang

Azwar juga mengingatkan bahwa Kabupaten Batubara sebagai dataran rendah sangat rentan terhadap ancaman banjir, terutama dengan semakin rusaknya ekosistem pesisir. Ia menyerukan pentingnya pembangunan ekologis secara berkelanjutan dan perlindungan terhadap sisa-sisa terumbu karang yang kini nyaris punah.

Respons Positif dari PT IAA

Menanggapi keluhan dan masukan PNTI, Mery Silaen menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap langkah-langkah yang dilakukan PNTI dalam menyelamatkan ekosistem dan kehidupan nelayan.

Baca Juga :  Polemik Jabatan Bupati Batubara, Pengamat Sebut Kapan Zahir Terima Gajinya?

“Kami sangat menyambut baik audiensi ini. Isu nelayan tradisional adalah bagian penting dari tanggung jawab sosial kami. Semoga ke depan kita bisa bersinergi lebih baik,” ucap Mery yang mewakili PT IAA.

Afif Buadi Nasution turut menyampaikan dukungan terhadap program-program yang disampaikan oleh PNTI dan membuka ruang kerja sama untuk pemberdayaan masyarakat pesisir.

Isu Konflik Sesama Nelayan

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris PNTI, Elvianto, menambahkan bahwa konflik antar-nelayan juga menjadi masalah serius, terutama terkait perbedaan alat tangkap dan jenis kapal yang digunakan.

“Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal keadilan dan etika sesama nelayan. Harus ada pendekatan dialogis agar konflik ini tidak semakin meluas,” pungkasnya.

Audiensi ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi antara pihak industri dan organisasi nelayan untuk menciptakan laut yang lebih lestari serta kehidupan nelayan yang lebih sejahtera di Kabupaten Batubara. (Azmi).

Berita Terkait

Bagan Arya: Di Antara Pasang, Harapan, dan Akar Mangrove yang Bertahan
“Dari Lari 40 Menuju Lari 100: Ujian Awal Pejabat Baru Batubara”
“Ketika Lari 100 Mulai Dimulai : Wajah Baru Birokrasi Batubara”
“Riuh Evaluasi Pejabat Batubara: Warga Mulai Bersuara di Dunia Maya”
“Menanti Evaluasi Besar-Besaran di Tubuh Pemerintahan Batubara”
“Bupati Baharuddin : Saya Ingin Lari 100, OPD Masih di Kecepatan 40”
Bupati Batubara H. Baharuddin Siagian Dukung Penuh Zikir Akbar Nasional di Kota Medan
Ketua Harian IPK Batubara: Zahir Terlalu Nyinyir, Seolah ‘Meludah ke Langit’
Berita ini 173 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 02:48 WIB

Bagan Arya: Di Antara Pasang, Harapan, dan Akar Mangrove yang Bertahan

Rabu, 19 November 2025 - 01:32 WIB

“Dari Lari 40 Menuju Lari 100: Ujian Awal Pejabat Baru Batubara”

Senin, 17 November 2025 - 20:14 WIB

“Ketika Lari 100 Mulai Dimulai : Wajah Baru Birokrasi Batubara”

Rabu, 12 November 2025 - 13:06 WIB

“Riuh Evaluasi Pejabat Batubara: Warga Mulai Bersuara di Dunia Maya”

Selasa, 11 November 2025 - 15:35 WIB

“Menanti Evaluasi Besar-Besaran di Tubuh Pemerintahan Batubara”

Berita Terbaru