Zulnas.com, Batubara — Yayasan Husnul Khotimah Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, menggelar Rapat Wilayah dalam rangka verifikasi dan validasi guru, serta penguatan mutu pendidikan dan manajemen yayasan, Senin (16/5).
Kegiatan ini dihadiri puluhan guru dari jenjang Madrasah Aliyah, MTs, hingga Madrasah Diniyah yang berada di bawah naungan yayasan.
Rapat tersebut menjadi ajang konsolidasi awal masa kepengurusan Yayasan Husnul Khotimah periode 2024–2029. Hadir sebagai pembina, H. Ismail Tholib, serta Ketua Yayasan Drs. Zulkarnaen Ahmad, didampingi sejumlah tokoh penting seperti Drs. Muridan, Dewan Pengawas Azmi Saini, Dr. Drs. Mhd. Faisal, MA, Drs. Ridan Rizka Syahputra, M.Pd, hingga Ir. Erwinsyah.
Dalam sambutannya, H. Ismail menegaskan pentingnya sinergi antar-guru dan seluruh elemen yayasan demi kemajuan lembaga pendidikan ini. “Program kerja tahun ajaran baru harus dimulai dengan semangat kebersamaan dan kesiapan. Guru-guru harus solid demi perubahan besar di Husnul Khotimah ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Drs. Zulkarnaen Ahmad yang didampingi Ir. Erwinsyah menambahkan bahwa keberadaan yayasan harus menjadi kebanggaan dan wajah pendidikan Islami yang dihormati. “Nafas kita ada di Husnul Khotimah. Kita ingin masyarakat melihat bahwa lembaga ini punya marwah dan arah yang jelas. Jangan lagi dipandang sebelah mata,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Drs. Mhd. Faisal, MA. Ia menyoroti pentingnya peningkatan mutu pendidikan dan penyusunan silabus yang adaptif terhadap perkembangan zaman. “Pendidikan harus bersih secara fisik dan akademik. Lejitkan potensi, tutupi kekurangan,” pesannya dengan semangat.
Faisal juga menekankan pentingnya deteksi minat dan bakat siswa, terutama di jenjang Tsanawiyah. Hal ini dinilai penting untuk membentuk sistem pendidikan yang holistik dan berdaya saing.
Tak kalah vokal, Drs. Ridan Rizka Syahputra, SH, MAP, mengajak seluruh guru untuk hidup dan menghidupkan semangat yayasan secara nyata. “Kalau mau hidup di Husnul, harus tampil hidup. Jadilah wajah pendidikan yang membanggakan,” ungkapnya.
Ridan juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi informasi (IT) dalam proses belajar-mengajar. “Guru wajib melek IT. Sekolah Husnul harus modern. Pendidikan tak boleh tertinggal zaman,” tambahnya.
Ia juga mendorong terbentuknya sistem manajemen inventaris dan administrasi yang terbuka dan transparan, agar yayasan bisa menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya.
Rapat wilayah ini menjadi langkah awal penting dalam menyongsong wajah baru Husnul Khotimah sebagai pusat pendidikan Islam yang modern, adaptif, dan bermartabat di Kabupaten Batubara. (Azmi).