Bupati Bahar Curhat dan Sindir Kinerja Birokrasi

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 24 April 2025 - 23:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara – Di hadapan para tokoh pejuang pemekaran Kabupaten Batubara yang tergabung dalam PB Gemkara, Bupati Baharuddin Siagian tak hanya menyampaikan pidato formal. Ia menyulam kisah, membuka lembaran perjalanan hidupnya, dan berbicara dari hati ke hati.

Dalam acara Halal bi Halal di Aula Kantor Bupati, Kecamatan Lima Puluh, Kamis (24/4/2025), Bahar membuka tabir tentang dirinya—bukan sebagai pejabat tinggi, tapi sebagai anak bangsa yang pernah mencuci mobil Kepala Dinas demi bertahan hidup.

“Saya tahu rasa keringat di mata kaki. Saya tahu bagaimana rasanya bekerja dari bawah, dari nol. Dari tukang cuci mobil, golongan IIa, sampai akhirnya dipercaya rakyat untuk memimpin daerah ini,” tutur Bahar dengan suara yang bergetar pelan.

Pernyataan itu bukan sekadar nostalgia. Ia tengah membangun narasi: bahwa pemimpin terbaik adalah mereka yang merasakan getirnya perjuangan. Namun justru di masa awal jabatannya, ia dihadapkan pada ujian berat: soliditas birokrasi yang belum sepenuhnya terbentuk.

“Saya Heran, OPD Tak Hadir, Laporan Tak Kunjung Diberi”

Di hadapan para pejuang Batubara, Bahar tak menutupi kekecewaannya terhadap kinerja sejumlah OPD. Permintaan laporan kinerja tak kunjung mendapat respons, dan bahkan saat rapat penting digelar, masih saja ada yang tidak hadir.

“Saya bukan sedang mencari siapa yang salah. Saya hanya ingin membangun kepercayaan, kebersamaan. Tapi kalau ajakan untuk berlari bersama saja diabaikan, bagaimana kita bisa mewujudkan perubahan?” ujarnya.

Dengan diplomasi yang terukur, Bahar menegaskan bahwa dirinya tidak akan memaksakan kehendak. Namun ia juga tak akan membiarkan roda pemerintahan berjalan di tempat.

Baca Juga :  Wanprestasi. Hakim Tolak Gugatan Kampusi Promo

“Kalau memang tak mampu beradaptasi dengan masa transisi, saya tidak akan memaksa. Saya biarkan waktu yang berbicara. Tapi yang jelas, rakyat menunggu kerja nyata dari kita,” tegasnya, disambut tatapan serius hadirin.

Gelombang Pengunduran Diri, Tanda Perubahan?

Tantangan tak hanya datang dari kinerja internal. Realita birokrasi berubah cepat. Dua pejabat eselon II memilih mengundurkan diri: Kadis PUTR Kurnia Lismawatie dan Kepala BKAD Rijali. Dan rumor pun bergulir—kabarnya, sejumlah pejabat lain dari era pemerintahan sebelumnya sedang menimbang langkah serupa.

Beberapa nama yang santer disebut berasal dari Dinas Perkim, Inspektorat, RSUD OK Arya Zulkarnain, BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Peternakan, serta Dinas Perikanan.

“Kalau memang ingin mundur, silakan. Tapi jangan lupa, kita pernah bersumpah untuk mengabdi kepada rakyat, bukan kepada penguasa. Jika ingin mundur demi perubahan yang lebih baik, saya hormati. Tapi kalau karena tidak nyaman dengan perubahan, izinkan saya tetap melangkah,” ujar Bahar, penuh retorika.

Turun ke Desa, Dengarkan Suara Akar Rumput

Tak mau hanya duduk di balik meja, Bahar memilih blusukan. Ia menyambangi desa-desa, menyapa rakyat, menyerap aspirasi langsung dari sumbernya. Dan di sanalah ia menemukan fakta mengejutkan: angka kemiskinan di Batubara masih tinggi—mencapai 41 ribu jiwa berdasarkan DTKS.

“Jangan kita sibuk dengan kepentingan jabatan, lalu lupa bahwa ada ribuan rakyat yang tak tahu besok makan apa. Kita bukan sedang menjalankan proyek, kita sedang menjalankan amanah,” tegasnya.

Baca Juga :  Guru dan Wali Murid Berdamai, Kadis Pendidikan Batubara Apresiasi

Lima Program Prioritas: Jalan Menuju “Berkah Bahagia”

Meski di tengah gelombang tantangan, Bupati Baharuddin-Syafrizal tetap teguh menapaki jalur perubahan. Lima program unggulan dicanangkan untuk 100 hari kerja, bukan sebagai formalitas, tapi sebagai bentuk nyata dari visi “Berkah Bahagia”:

Pemenuhan Layanan Kesehatan lewat UHC non cut-off.

Mendirikan Mall Pelayanan Publik sebagai simbol birokrasi ramah rakyat.

Perpustakaan Digital di tiap desa—menyemai ilmu dari pinggiran.

Insentif untuk bilal mayit, penggali kubur, ustaz, pendeta, guru ngaji, sintua—mereka yang berjasa namun kerap terlupa.

Perlindungan sosial berupa BPJS Ketenagakerjaan untuk para tokoh masyarakat tersebut.

Gemkara dan Bahar: Sebuah Janji yang Tak Pernah Usai

Bahar pun mengingatkan kembali tentang sejarah perjuangan Batubara. Ia menyebut nama OK Arya Zulkarnain, bupati definitif pertama, dan Khairul Muslim, Ketua Umum PB Gemkara. Bersama merekalah ia dulu memperjuangkan terbentuknya Batubara.

“Dulu saya pernah ditinggalkan, tapi saya tidak pernah meninggalkan. Komitmen saya kepada Gemkara tak pernah luntur. Karena Batubara bukan soal siapa yang berkuasa, tapi soal siapa yang siap memperjuangkan,” pungkas Bahar.

Sore itu, di Aula Kantor Bupati, bukan hanya sebuah pidato yang terucap, atau Tepung tawar jamaah haji, tapi suara hati dari seorang pemimpin yang ingin merangkul, menggugah, dan menggerakkan seluruh elemen, demi satu cita-cita: Batubara yang “Berkah dan Bahagia,”. ****

Berita Terkait

IWO Batubara Gelar Rakerda: Menuju Organisasi Jurnalistik yang Solid dan Profesional
ASN Bapenda Batubara Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah Kos, Diduga Alami Depresi
Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”
PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan
Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati
PNTI Batubara Audiensi ke PT BRC, Soroti Krisis Nelayan dan Usulkan Program Konservasi Laut
PNTI Batubara Audiensi ke PT IAA, Soroti Krisis Ekologi dan Kemiskinan Nelayan Pesisir
Eks Kadisperkim LH Batubara Akan Laporkan Sekda dan Inspektorat ke APH Terkait Temuan BPK
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 17:32 WIB

IWO Batubara Gelar Rakerda: Menuju Organisasi Jurnalistik yang Solid dan Profesional

Jumat, 27 Juni 2025 - 13:50 WIB

ASN Bapenda Batubara Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah Kos, Diduga Alami Depresi

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:41 WIB

Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:31 WIB

PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan

Selasa, 24 Juni 2025 - 12:15 WIB

Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati

Berita Terbaru

Asahan

Jamaah Haji Asal Asahan Tiba di Kampung Halaman

Senin, 30 Jun 2025 - 16:21 WIB

Asahan

Bupati Asahan Hadir Kejurda Tinju Seleksi PON XVII 2025

Senin, 30 Jun 2025 - 16:08 WIB