Harga Cabai Tak Lagi ‘Pedas’ di Batubara

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 13 Januari 2021 - 20:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Setelah memasuki tahun baru 2021, harga cabai merah di kalangan petani lubuk cuik, Desa perupuk Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara mengalami penurunan harga secara drastis.

Bulan Desember lalu, harga cabai merah diperoleh petani Rp 45 ribu perkilo, dan setelah tahun baru harga terus menurun dan hari ini harga cabai merah turun hingga Rp23 ribu perkilo gram.

Baca Juga : Harga Cabai Tak ‘Sepedas’ Kemarin

Rahman, 30 petani cabai asal bulan bulan ditemui zulnas.com, Rabu, (13/1/2021) mengatakan harga cabai merah akan turun apabila memasuki tahun baru, dan tahun ini, harganya akan terus jatuh karena petani cabai merah Takengon Aceh panen raya.

Baca Juga :  Cukong Dalam Pilkada

Jika petani cabai Batubara terlambat panen dikhawatirkan petani akan merugi.

Alasannya, harga cabai Takengon Aceh bisa murah karena biaya pengolahan tak membutuhkan obat obatan, sementara disini biaya penanaman, pupuk dan pasca panen terbilang mahal.

Lebih lanjut beliau menjelaskan, bila harga seperti hari ini, petani memang tidak merugi tapi tak mendapatkan untung lumayan.

* Petani Berharap Pemerintah Dapat Dirikan Pabrik Saos

Rahman menyebutkan didaerah lumbung cabai di Batubara dapat didirikan perusahaan pengolahan saos cabai.

Baca Juga :  Desember 2018, PD AMMI Batubara Dilantik

Karena, 10 – 20 persen cabai hasil panen petani tidak laku terjual dikarenakan patah dan rusak di tengah. Jika harga anjlok petani kesulitan menjual hasil panennya.

Cabai Patah tengah sehingga harganya lebih murah

“Beberapa bulan yang lalu berita tentang pabrik saos itu santer terdengar, tapi belakangan ini senyap saja,” ujar Rahman menyesalkan.

Kawasan lumbung cabai daerah bulan bulan sekitarnya saat ini sedang mencabut batang cabai diperkirakan pertengahan bulan Pebruari akan memulai aktivitas menanam cabai lagi.

“semoga panen depan harga cabai menguntungkan petani,” harapnya. ***Et

Berita Terkait

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih
Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat
Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”
Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal
Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?
Bantu Pengusaha, Bank Sumut Lima Puluh Promosikan Produk KMSS
Kenaikan Harga Beras, Jangan Sampai Menyulitkan Petani Dapatkan Pupuk
PD Pasar Medan Siap Tampung Cabai Batubara 10 Ton Seminggu
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 00:38 WIB

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:05 WIB

Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:07 WIB

Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”

Sabtu, 21 Desember 2024 - 15:29 WIB

Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal

Kamis, 16 Mei 2024 - 20:45 WIB

Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?

Berita Terbaru