Program Bangun 99 Masjid, Al Ustadz Fahmi Nasution Cerita Soal Cahaya Sumber Penerangan

zulnas
zulnas

Zulnas.com, Batubara — Al Ustadz Fahmi Nasution menyampaikan perspektif soal sumber cahaya penerangan. Dia menyebut setiap cahaya bersumber dari mana? Terangnya cahaya bergantung dari sumber. Kalau cahaya lilin paling berapa radius ruangan yang dia terangkan.

Lebih terang lagi cahaya lampu mungkin bisa menerangi satu ruangan. Cahaya Matahari satu namiran, nah betapa terangnya dan kitapun tidak memahami dan mengukur bagaimana cahaya yang bersumber dari pada Iman.

Hal itu disampaikan Al Ustadz Helmi Nasution pada acara peresmian Masjid Nurul Iman Al-Al-Musannif yang terletak di dusun VII Desa Suka Ramai Kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara Propinsi Sumatera Utara, Selasa (30/5/23).

Peresmian Masjid Nurul Iman Al-Musannif adalah salah satu program pembangunan Masjid dari Yayasan Haji Anif. Pembangunan Masjid itu kali ke-32 dari Program 99 pembangunan Masjid yang diinginkan Yayasan Haji Anif.

Melihat keinginan yang mulia itu, Al-Ustadz Helmi Nasution adalah salah atau jama’ah tabligh yang sering mengikuti Ijeck dalam menjalankan ibadah dan kunjungan kerja baik secara pemerintahan dan dalam konteks Yayasan Haji Anif.

Pembangunan Masjid Nurul Iman. Bukan hanya dunia yang menerangi, tapi cahaya Iman akan menembus Kubur, cahaya Iman akan menembus Mahsyar. Cahaya Iman akan menembus Titian sirot. Dan cahaya Iman adalah puncak penerangan iman ada di Surga Allah SWT.

Baca : Resmikan Masjid Nurul Iman Al-Musannif di Batubara. Ijeck ; “Ini Amanah Ayah Saya”

Kita berharap, ayahanda Haji Anif termasuk Hasban menjadi terangnya cahaya kubur beliau dapati ketika berada di Surga Allah SWT.

Helmi berpendapat, Cahaya inilah yang musti kita pelihara sesuai dengan nama Nurul Iman yang artinya cahaya yang bersumber daripada Iman.

Kehidupan dunia ini, kata dia, silih berganti. Kadang terang penuh dengan cahaya matahari, kadang gelap walaupun dihiasi dengan cahaya rembulan.

Cahaya Matahari walaupun panas tapi menerangi. Cahaya rembulan walaupun gelap tapi masih ada yang diterangi. Ada kebaikan dari masing-masing cahaya tersebut.

Dua cahaya itu, masing-masing mempunyai nilai tersendiri. Cahaya Matahari terang tapi panas, sedangkan cahaya rembulan gelap tapi dingin.

Nanti di akhirat keadaan silih berganti itu akan Allah putus. Diakhirat akan teras panas dan gelap akan Allah himpun dalam satu keadaan. Dan cahaya yang ada disana akan bersumber daripada Iman masing-masing.

Baca : Ijeck Resmikan Masjid di Batubara, Fahri : Semoga Melahirkan Banyak Santri

Kalau misalnya kita nyalakan senter mungkin kawan sebelah bisa menikmati walaupun dia tidak punya senter. Tapi kalau cahaya iman, itu tidak bisa menerangi kawan sebelah, hanya bisa menerangi orang itu sendiri.

“Jadi, urusan akhirat adalah urusan nafsi-nafsi atau urusan sendiri-sendiri. Suami tak bisa tolong istri. Orang tua tak bisa tolong anak,” begitulah keadaannya.

“Akan tiba suatu masa, semua berjalan dengan sendiri-sendiri. Ibu tak bisa tolong anak, ayahpun tak bisa tolong anak, suami tak bisa tolong istri, istri pun tak bisa tolong suami, semua berjalan dengan sendiri-sendiri, disitulah baru kita pahami tentang pentingnya Iman,” terangnya.

Dia bercerita tentang kisah Sayidina Ali. Salam satu riwayat dia mengatakan, wahai penghuni-penghuni kubur, bagaimana kah keadaan kamu dialam sana, kalau kau mau tau berita dari kami kau dengar baik-baik.

“Harta yang kau cari, harta yang kau kumpulkan telah habis dibagi-bagi. Anak yang kau lahirkan telah menjadi yatim atau piatu, bahkan istri atau suami yang kau tinggalkan sudah kawin dengan yang lain,”

Tiga perkara inilah yang kita habiskan waktu sampai habis waktu. Habis habisan sampai habis, mati-matian sampai mati.

3 perkara inilah yang kita perjuangkan, waktu yang Allah berikan kita habiskan untuk mencari harta. Padahal harta ini akan habis dibagi-bagi. Waktu yang diberikan kita habiskan untuk anak dan istri. Padahal anak sesaat nanti akan mati, sedangkan istri akan kawin lagi. Inilah berita dari kami kata saidina Ali.

Dengan berlinang air mata, Saidina Ali mengatakan wahai kumeho, andai mereka bisa berbicara, pasti mereka mengatakan tidak ada sebaik-baik bekal selain taqwa kepada Allah SWT.

Dan kita memahami taqwa apabila kita akan masuk kedalamnya.

Ustadz Fahmi Nasution mengatakan, kita tadi bergerak dari Masjid Air Joman Kabupaten Asahan kemudian menuju Masjid Nurul Iman di Kabupaten Batubara.

Kata dia, kita juga telah mendengarkan dari keinginan almarhum Haji Anif sampai dengan 99 Masjid yang dibangun.

Satu ayat memberitahukan bahwa satu masjid mereka yang memakmurkan masjid-masjid Allah, berarti 99 masjid lebih dari satu masjid, mudah-mudahan termasuklah almarhum dengan ayat ini, yaitu yang memakmurkan masjid-masjid Allah.

Dan Allah berjanji akan membina satu mahligai dalam surga kepada mereka yang membina dan membangun satu masjid di dunia ini. ***

Share this Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *