Zulnas.com, Batubara — Peribahasa ‘di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung’ merupakan peribahasa yang populer di Indonesia. Peribahasa ini ternyata memiliki makna mendalam di kehidupan masyarakat.
Peribahasa termasuk salah satu bentuk karya sastra Melayu yang berkembang di Indonesia. Peribahasa adalah ungkapan ringkas yang berisi pesan tersirat, berupa perbandingan, nasihat, hingga prinsip hidup bagi suatu masyarakat.
Seperti yang dilakukan tokoh adat H. OK Nasir yang menggelar makan bersama seperti kenduri kepada sejumlah warga Desa Kuala Indah.
Untuk melestarikan budaya makan bersama itu, Tokoh Adat tersebut mengajak Masyarakat untuk senantiasa melestarikan adat istiadat Orang terdahulu, makan dan Doa bersama di Dipinggir Pantai Kuala Indah.
Tak Pela terlihat, kekompakan masyarakat Kuala Indah menggelar makan dan Do’a bersama antara warga yang ada di Desa Kuala Indah, demi menguatkan persaudaraan talisilaturahmi dengan melaksanakan tradisi adat tiap tahunnya.
Tradisi ini merupakan salah satu adat istiadat yang sering dilakukan oleh orang-orang terdahulu dari Almarhum (OK Sokin) yang hari ini akan dilanjutkan oleh warga Desa Kuala Indah.
Baca : Masyarakat Demo Tuntut Pelindo dan PPK Bayar Ganti Rugi Tanah Warga
Kegiatan adat budaya pesisir pantai Batubara itu dilaksanakan dusun IV Pantai Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batubara Propinsi Sumatera Utara.
Dalam kesempatan tersebut, juga turud dihadiri oleh Kepala Desa Kuala Indah Matsyah, Tokoh agama/ Masyarakat, Tokoh adat H.OK Nasir, Kasat Intel Polres Batubara AKP Rubenta Tarigan, Perwakilan PT Inalum ( Persero ), Bhabinsa, Babinkamtibmas dan babinpotmar.

H. Ok Nasir dan Pemerintah Desa Kuala Indah menginginkan agar acara ini terus laksanakan tahun ke tahun. Supaya kita terus bisa meneruskan tradisi orang terdahulu walapun terkadang ada beberapa yang berbedah.
Sebenarnya acara ini sudah lama dibuat dari atok – atok kami, sampai ayah kami. Sampai kami hari ini tetapi berbedah persi dalam pelaksananya. Pasti la setiap acara ada kata yang tidak enak setiap perkumpulan pasti adanya adat istiadat tradisi tampung tawar itu disebut katagori Musyrik, Benarkah itu?
“Kadang didalam acara pernikahan saja kita ada tampung tawar, artinya tergantung niat kita kepada Allah, hari ini kita memintak pertolongan kepada allah untuk menjauhkan segala musibah yang ada dikampung kita,” Jelas H. OK Nasir dilokasi setempat, Senin (21/11/2022).
Lebih lanjut, OK memaparkan bahwa menurutnya acara ini merupakan perkumpulan pertama untuk mewujudkan silaturahmi antara masyarakat itu pada Intinya.
Tentu ada acara makan – makannya apalagi terkadang orang meninggal saja menyediakan makanan. Apalagi ini untuk memintak kepada Allah SWT untuk memintak pertolongan.
“Kita juga melalukan Doa bersama dan baca yasin agar kita semua dijauhkan dari marabahaya. Saya harap semoga acara ini terus kita lalukan dan menjadi budaya setiap tahunya,” harap H. OK Nasir Tokoh Adat Kuala Indah tersebut.
Sementara itu, Kepala Pemerintahan Desa Kuala Indah mengaku sangat mendukung kegiatan yang positif ini. Tahun depan Pemerintah Desa Kuala Indah akan mengeluarkan anggaran untuk kegiatan adat istiadat ini di Tahun depan.
“Kegiatan ini harus kita lestarikan apalagi ini merupakan kegiatan adat yang harus kita pertahankan. Kami Pemerintah desa sangat mendukung kegiatan ini, nanti saya sampaikan kepada sekdes desa untuk tahun depan mengeluarkan anggaran untuk acara adat istiadat yang ada di desa Kuala Indah untuk tahun depan,” ujar Kades Kuala Indah Matsyah. ***Arief
