Akhir November, Begini Kondisi Proyek Penahan Gelombang Air Pasang

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 28 November 2020 - 12:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara –Suara ombak terdengar memukul benteng beton memecahkan air, suara burung merdu berkicauan dikala senja, sejumlah pekerja dan suara mesin molen larut mengebut proyek batu pemecah ombak terlihat bingar.

Tak terasa jam menuju pukul 17.00 WIB, cahaya siang mulai meredup, awan mulai menghitam pertanda hujan akan datang, anak pesisir tak hiraukan dan terus bermain di benteng proyek.

Beginilah suasana petang saat zulnas.com mengunjungi proyek pemecah ombak yang terdapat di Desa Badar Rahmad, Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Sumatera Utara, Jum’at (27/11/2020).

Anak pesisir terlihat santai saat petang menjelang malam dipelataran tembok penahan gelombang (foto zulnas)

Susunan riol tak begitu rapi terlihat memanjang sepanjang benteng, untuk menahan pukulan ombak air laut, selama puluhan tahun masyarakat bertahan di tempat perumahan nelayan sedangkan lokasi kian abrasi.

Proyek pembangunan tembok penahan gelombang air pasang di Desa Bandar Rahmad Kecamatan Tanjung Tiram terus dikebut. Hingga Akhir November, Jum’at (27/11/2020) pihak pekerja masih mengejar target selesai hingga Desember.

Pantauan awak media, proyek 7,8 Milyar yang dikerjakan oleh rekanan CV Permata Kasih terus berjalan. Pihak pekerja sebagian memasang Batu batako pada badan jalan, sedangkan pekerja lainnya bekerja pada bagian riol merapikan pada bagian lantai beton penahan ombak air pasang.

Baca Juga :  SPTI Batubara Audiensi Ke Bupati Zahir
Foto plank proyek Pembangunan Tembok Penahan Gelombang Air Pasang (Foto Zulnas)

Proyek yang sudah berjalan empat bulan ini masih kesulitan menyelesaikan pekerjaan, medan yang terjal dan akses jalan yang hancur menjadi salah satu kendala bagi pihak rekanan hingga sulit menuntaskan.

Warga setempat mengaku mendukung pemerintahan daerah Batubara dalam membangun kawasan pesisir, apalagi mereka mengatakan wilayah perumahan nelayan yang terdapat di desa Bandar Rahmad selama ini kurang mendapat perhatian.

“Selama 15 tahun ini wilayah kami terus digerus air abrasi, setelah mekar baru kali ini kami merasa senang dengan dibangunnya proyek pembangunan tembok penahan gelombang air pasang,” Tutur warga setempat zakaria di lokasi itu.

Selama ini, katanya, pengikisan abrasi dihantam ombak kian mendekati pemukiman perumahan penduduk. Pasir yang dulunya membentang dihalaman pesisir pantai kini hilang dan hanya tinggal lumpur bak dampak proyek minyak lapindo pulau jawa.

Dia menjelaskan, proyek batu penahan gelombang air pasang ini dikerjakan sepanjang 300 meter badan jalan, proyek ini, katanya sudah hampir berjalan empat bulan lebih.

Baca Juga :  HUT ke-48 PDIP : Wujudkan Indonesia Berkepribadian Dalam Kebudayaan

Harapannya, proyek yang dibangun dari Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batubara ini bisa segera selesai, dan dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Menurut pekerja, katanya, proyek ini sudah berjalan 60 persen, hanya tinggal 70 meter lagi yang terus dikebut hingga Pertengahan Bulan Desember akhir tahun ini.

Meskipun demikian, masih ada yang belum rampung pada penimbunan badan jalan dan pasangan turap, karena kesulitan mobil truk yang membawa pasir timbun untuk timbunan badan jalan.

“Perkiraannya udah hampir 60 persen, hanya tinggal 70 meter lagi yang belum dipasang kubus dan riolnya, karena menunggu bahan matrial yang belum datang,” Katanya.

“Sedangkan kesulitan mengerjakan proyek ini, karena akses jalan yang sulit dilalui oleh mobil truk membawa bahan matrial,” Tandasnya.

Baca Juga :

Proyek Penahan Gelombang Terus Dikebut, PWI Apresiasi Bupati

Proyek Pembangunan Tembok Penahan Gelombang 7,8 Milyar Dimulai

Proyek 7,8 Milyar Penahan Gelombang Bakal Jadi Percontohan Kampung Nelayan

Ini Potret Proyek Pembangunan Tembok Penahan Gelombang Air Pasang di Desa Bandar Rahmad Kecamatan Tanjung Tiram :

 

 

Berita Terkait

Tersangka Korupsi Jalan di Batubara Bongkar Peran Donatur, Oknum Bank, hingga Notaris
KEK Sei Mangkei Jadi Harapan Kurangi Pengangguran
Kasus Korupsi Jalan di Batubara, Lagi, Kejatisu Tahan 4 Konsultan Pengawas
Kejatisu Tahan 8 Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp43,7 Miliar di Batubara
Guru dan Pegawai di Sergai Ungkap Dugaan Pungli PPPK, Kejatisu Diminta Usut Tuntas
Gubernur Sumut Bobby Nasution Lantik Lima Pejabat Eselon II, Ingatkan Jangan Boros Anggaran
Jejak Dokumen Tanah Bermasalah di Balik Bisnis Tambak Udang Kuala Bedagai
Kadisporasu Mahfullah Pratama Daulay: Temuan BPK Sudah Ditindaklanjuti, Ini Bukan Korupsi, Tapi Koreksi Administrasi
Berita ini 83 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 22:03 WIB

Tersangka Korupsi Jalan di Batubara Bongkar Peran Donatur, Oknum Bank, hingga Notaris

Senin, 15 September 2025 - 22:16 WIB

KEK Sei Mangkei Jadi Harapan Kurangi Pengangguran

Selasa, 2 September 2025 - 10:18 WIB

Kasus Korupsi Jalan di Batubara, Lagi, Kejatisu Tahan 4 Konsultan Pengawas

Senin, 1 September 2025 - 11:04 WIB

Kejatisu Tahan 8 Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp43,7 Miliar di Batubara

Minggu, 17 Agustus 2025 - 11:50 WIB

Guru dan Pegawai di Sergai Ungkap Dugaan Pungli PPPK, Kejatisu Diminta Usut Tuntas

Berita Terbaru

Asahan

Bupati Asahan Kukuhkan 495 PPPK Formasi Tahun Anggaran 2024

Selasa, 30 Sep 2025 - 09:38 WIB