Zulnas.com, Batubara — Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Batubara Wan Helmi menjelaskan kekisruhan yang terjadi di DPC Partai Demokrat sebenarnya tidak ada. Dia menuding situasi tersebut sengaja diciptakan oleh oknum tertentu untuk tujuan Muscab yang tak lama lagi akan digelar dalam ajang pemilihan ketua.
Penjelasan tersebut disampaikan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Batubara Wan Helmi didampingi Sekretarisnya Hidayat Hs di Helmi Coffe di Perumahan Lima Puluh Permai Lima Puluh, Rabu (27/4/22) malam.
Wan Helmi menegaskan pemberhentian Ketua 5 PAC sudah sesuai prosedur yang berlaku di Partai yang besutan AHY anak Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Wan Helmi menyebut, pemberhentian dan pengangkatan 12 Plt Ketua PAC se Kabupaten Batu Bara dia kleam sudah sesuai instruksi Ketua Umum terpilih hasil Kongres V Partai Demokrat pada tgl 15 Maret 2020 di Jakarta lalu.
Ketua Umum ( Ketum) Partai Demokrat AHY, mengintruksikan kepada seluruh Pengurus DPP, DPD, DPC dan DPAC sampai ke tingkat Ranting untuk melakukan Validasi SK ditingkat masing-masing.
“Tujuannya adalah untuk mengganti susunan Pengurus Partai bagi mereka yang sudah tidak aktif di kepengurusan atau pindah Partai atau meninggal dunia atau sebab lain sehingga tidak lagi aktif”, jelas Wan Helmi.
Baca Juga : Ketua Partai Democrat Batubara Digoyang, 5 Ketua PAC Pertanyakan Pemberhentian
Menurutnya, berdasarkan instruksi Ketum DPP Partai Demokrat tersebut, seluruh Ketua DPC se Indonesia termasuk DPC Kabupaten Batubara melakukan validasi seluruh pengurus PAC yang tidak aktif lagi di Partai.
“Mereka harus digantikan demi untuk memanaskan mesin partai untuk menuju Pemilu 2024 mendatang”, tandas Wan Helmi.
Begitu pun, Berkaitan dengan hal itu, Ketua DPC Partai Demokrat Batubara Wan Helmi melakukan rapat Pleno dengan seluruh jajaran pengurus harian untuk melakukan validasi SK terhadap PAC diseluruh Kabupaten Batubara.
PAC Kecamatan yang sudah tidak aktif lagi dan tidak menggerakkan sama sekali mesin partai di kecamatannya masing – masing harus diganti,” tegas Wan Helmi.
Kemudian, Wan Helmi, beralasan mengganti Ketua 5 PAC karena berbagai sebab diantaranya Ketua PAC sudah pindah domisili rumahnya di luar Kabupaten Batubara dan sekretariatnya tidak aktif lagi.
Alasan lain, menurut Dia, Ketua PAC Air Putih sudah pindah ke partai lain, ada juga Ketua PAC-nya memang tidak mampu membesarkan Partai di Kecamaannya masing – masing sehingga terjadi kevakuman.
“Sekretariat PAC juga tidak ada lagi, demikian pula bentuk atribut Partai Demokrat di kecamatannya juga sudah tidak ada”, beber Wan Helmi.
Lebih lanjut, Dia menyebutkan Rapat Pleno tidak perlu dihadiri OKK dan Majelis Partai Cabang. Lantaran Pleno sah bila dihadiri 3, 5, atau 7 pengurus harian DPC.
Berangkat dari hal tersebut, setelah Pleno awal Januari 2021 lalu, pihaknya kemudian memberikan rekomendasi hasil validasi kepengurusan PAC ke DPD Partai Demokrat Provsu. Rekomendasi juga memuat bakal calon Plt Ketua 7 PAC kecamatan induk dan 5 PAC kecamatan pemekaran.
“Jadi yang menerbitkan SK 12 Plt Ketua PAC adalah Plt Ketua DPD Partai Demokrat Provsu Drs Heri Zulkarnain SH dan Sekretaris DPD Hj. Melizar Latif. Sehingga SK itu terbit di awal Januari 2021 yang lalu”, terangnya.
Menjawab pertanyaan tentang mekanisme penentuan calon Plt Ketua PAC, dengan gamlang Wan Helmi mengatakan ditunjuk langsung oleh peserta Rapat Pleno.
Menyinggung keharusan Ketua DPC harus mengundurkan diri 6 bulan sebelum masa berakhir jabatan apabila masih mencalon untuk periode berikutnya dengan tegas dibantah Wan Helmi.
“Tidak ada di PO (Peraturan Organisasi) yang mengharuskan Ketua harus mengundurkan diri”, tandasnya.
Terkait jadwal pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab), Wan Helmi menyebutkan itu tergantung DPD. Wan Helmi menyebut pelaksanaan Muscab nantinya digelar serentah di 33 DPC se Sumatera Utara yang kemungkinan akan digelar DPD di Medan.
Jadi Wan Helmi menuding, kekisruhan yang ditimbulkan 5 PAC, kemungkinan karena mereka ada mendengar desas desus sebentar lagi akan diadakan Muscab Partai Demokrat secara kolektif di seluruh Sumatera Utara.
“Biasalah dinamika politik, mungkin ada yang mau maju, dengan cara ini dimainkan mereka. Mana tau bisa jebol dan bisa mendapatkan dukungan”, tuding Wan Helmi.
Terkait tudingan bahwa kantor Sekretariat tidak pernah buka, lagi-lagi Wan Helmi membantah.
“Nampak kali mereka itu tidak ada di Batubara. Perlu saya jelaskan, selama ini mulai dari tahun 2021 sampai hari ini, Tim Bakti Sosial kami terus melakukan kegiatan yang dilakukan di Sekretariat. Jadi mana mungkin tutup, 24 jam kantor Sekretariat kami terus buka”, tandas Wan Helmi.
Wan Helmi berharap kepada Ketua Ketua PAC yg ada di Kabupaten Batubara tetap solid dengan sampai di akhir jabatannya selaku Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Batubara pada 14 Oktober 2022 mendatang. ***Epson