Zulnas.com, Batubara – Pemerintahan Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, resmi menggelar rapat musyawarah penetapan Hari Jadi Desa Bogak pada Rabu, 9 Juli 2025. Rapat tersebut melibatkan tokoh-tokoh masyarakat serta keluarga dari almarhum Bidul Usman, sebagai kepala desa pertama yang menjabat di Desa Bogak mulai Tahun 1967 hingga 1985.
Kepala Desa Bogak, Fazzary Akbar, menegaskan bahwa penetapan hari jadi ini merupakan langkah penting dalam merawat ingatan kolektif masyarakat terhadap sejarah dan asal-usul desa. Ia menilai, masyarakat Desa Bogak berhak mengetahui dan memahami jati diri serta warisan leluhur mereka.
“Ini adalah momentum penting untuk menggali dan menelusuri lebih dalam sejarah Desa Bogak yang selama ini minim dokumentasi. Kami ingin memastikan bahwa anak cucu kita kelak memahami akar budaya dan asal-usul wilayah ini,” ujar Fazzary Akbar kepada zulnas.com, diruang kerjanya, Rabu 9 Juli 2025.
Menurut Fazzary, selama proses pencarian informasi sejarah, pihaknya tidak menemukan sumber valid terkait kedudukan wilayah Bogak dalam struktur kerajaan atau kedatukan masa lalu.
Baik di Wikipedia, Google, maupun referensi digital lainnya, belum ada dokumentasi resmi tentang sejarah Bogak. Hal ini justru menjadi motivasi bagi Pemerintahan Desa untuk memulai langkah pelestarian sejarah dari sekarang.
“Negara yang besar adalah negara yang rakyatnya tidak melupakan sejarah. Kami ingin Desa Bogak menjadi bagian dari semangat itu,” tegasnya.
Sebagai bagian dari penetapan Hari Jadi, Pemerintah Desa Bogak memutuskan untuk menyesuaikan tanggal lahir, bulan, dan tahun peringatan berdasarkan masa kelahiran Bidul Usman, Kepala Kampung pertama yang memimpin sejak 1967. Kepastian tanggal akan diumumkan setelah proses koordinasi dengan pihak keluarga.

Deretan Pemimpin Desa Bogak dari Masa ke Masa:
Bidul Usman (1967 – 1985)
M. Noer Bahrum (1985 – 1995)
Nasrun Anwar (1995 – 2003)
Khairuddin (2003 – 2009)
Zakaria (2009 – 2015)
Khalik Nasution (2015 – 2021)
Fazzary Akbar (2021 – sekarang)
Harapan Jadi Kurikulum Lokal dan Event Budaya Tahunan
Dalam musyawarah tersebut, Fazzary juga menyampaikan harapan agar sejarah Desa Bogak dapat diakomodir ke dalam kurikulum muatan lokal oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara. Hal ini diyakini akan memperkuat pemahaman generasi muda terhadap sejarah desa mereka sendiri.
Selain itu, penetapan hari jadi ini diharapkan menjadi titik tolak untuk pelaksanaan berbagai kegiatan budaya dan kepemudaan yang akan dirayakan secara rutin setiap tahun. Mulai dari pertunjukan seni, pameran sejarah lokal, hingga lomba tradisional untuk memperkuat identitas masyarakat Bogak.
Fazzary berharap, inisiatif ini juga dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Batubara untuk mulai mendokumentasikan sejarah dan menetapkan hari jadi mereka masing-masing.
Selanjutnya, Ia kemudian mengajak Pemerintah Kabupaten Batubara, baik legislatif maupun eksekutif, agar menyusun regulasi resmi terkait peringatan hari jadi desa sebagai bagian dari pelestarian budaya dan sejarah lokal.
“Semoga ini menjadi warisan yang dapat dibanggakan masyarakat Bogak hari ini, esok, dan di masa mendatang,” pungkas Fazzary Akbar. (Zn).