Porsi Pembangunan Infrastruktur di Batubara Belum Ideal, PAD Perlu di Genjot – Bagian II

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 11 Mei 2022 - 11:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Di Sumatera Utara, kata Hakim yang sudah bisa menerapkan 50 persen anggaran Dana DAU untuk belanja infrastruktur daerah ada dua kabupaten/kota yaitu Medan dan Deli Serdang, mereka, ujar dia, sudah tidak lagi tergantung dari dana pusat, bahkan mereka sudah tidak mengutang lagi dana bantuan pemerintah pusat.

PAD Perlu Digali Lagi

Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan Infrastruktur itu, jalan satu-satunya menurut dia adalah Pendapatan Asli Daerah harus kembali ditingkatkan, segala sektor instrumen Pendapatan perlu digali untuk mengoptimalisasikan pendapatan daerah.

Hakim menyebut potensi pendapatan daerah sejauh ini, menurutnya belum digali secara maksimal, misalnya, dia menyebutkan dari aspek pariwisata yang ada didaerah, barang kali masih bisa digali lebih jauh, contoh pulau pandang dan pulau salah nama, bagaimana pengelolaan armadanya, dan lain sebagainya.

“Nah potensi yang semacam ini kan masih bisa kita gali lagi dengan menggandeng investor, agar dapat dikelola dengan baik untuk menunjang cuan pendapatan daerah,” kata Hakim.

Baca : Kepala BPKAD Bagian Pertama

Mantan pejabat Samsat Propinsi Sumatera Utara itu menjelaskan, beberapa daerah maju itu sektor pariwisata mampu digenjot dengan baik, itulah kenapa kita harus banyak belajar lagi dengan daerah-daerah yang maju dari kita.

Baca Juga :  Tak Melibatkan K.SPSI, Rapat Dewan Pengupah Batubara Terkesan 'Opok-opok'
Kepala BPKAD Kabupaten Batubara Ir Hakim
Perlu Kajian Mendalam

Kepala BPKAD Kabupaten Batubara Ir Hakim menjelaskan Pemkab Batubara akan melakukan kajian dalam sektor peningkatan pendapatan asli daerah. Kajian-kajian tersebut akan dilakukan terhadap objek-objek pajak yang mungkin barang kali masih banyak sisi-sisi yang luput dari pantauan.

Misalnya, Hakim menjelaskan PAD dari sektor korporasi, PT Inalum, Multimas Nabati dan perusahaan besar lainnya.

Selain dari itu, instrumen Pendapatan lainnya seperti retribusi yang selama ini dikelola oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga butuh diperhatikan kembali, apakah dari retribusi parkir, dan seterusnya.

Efisiensi Anggaran

Hakim menyebut Pemerintah Kabupaten Batubara kedepan akan melakukan upaya perampingan anggaran bagi dinas- dinas tertentu didaerah Batubara. Upaya itu dilakukan guna untuk mengefisienkan anggaran agar kebutuhan untuk pembangunan kantor bupati bisa secepatnya tuntas.

Kepala BPKAD Kabupaten Batubara Ir Hakim

“Kedepan kita akan lakukan perampingan anggaran, beberapa dinas kita lakukan hanya untuk program perawatan saja, tidak perlu pembangunan baru, jadi dengan begitu, anggaran kita bisa kita pusatkan untuk kebutuhan yang lebih penting, seperti misalnya pembangunan kantor bupati Batubara,” ujar Hakim.

Baca Juga :  Polemik Pajak PPJ dan Taktik Perundingan Tagihan

Kata Hakim, jalan-jalan desa, Kecamatan dan jalan Kabupaten yang sudah dibangun oleh pemerintah daerah selama ini akan dilakukan perawatan saja. Jalan tersebut yang daerah pesisir yang sering terendam itu akan kembali dirawat sehingga kita tidak butuh anggaran besar hanya membutuhkan kost perawatan saja.

“Belanja perawatan-kan lebih murah dari pada bangun baru, jadi untuk mengefisienkan anggaran kedepan kita hanya buat program perawatan aset-aset jalan saja,” ujar hakim.

Hakim menganalogikan, jika misalnya pakaian yang selama ini kita beli baru, kedepan kita hanya merawat atau menempel atau menjahit tempat- tempat yang koyak, sehingga kost anggaran kita bisa lebih efisien penggunaan nya.

Terkahir, Hakim menyebutkan, Umur Kabupaten Batubara saat ini sudah mencapai 15 Tahun. Barang kali, kalau manusia sudah mulai beranjak dewasa, jadi kita harus tahu mana yang penting dan mana yang lebih krusial. Jadi kedepan kita harapkan bisa lebih dewasa dalam membuat program perencanaan pembangunan didaerah. ****Zn

Berita Terkait

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih
Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat
Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”
Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal
Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?
Bantu Pengusaha, Bank Sumut Lima Puluh Promosikan Produk KMSS
Kenaikan Harga Beras, Jangan Sampai Menyulitkan Petani Dapatkan Pupuk
PD Pasar Medan Siap Tampung Cabai Batubara 10 Ton Seminggu
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 00:38 WIB

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:05 WIB

Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:07 WIB

Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”

Sabtu, 21 Desember 2024 - 15:29 WIB

Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal

Kamis, 16 Mei 2024 - 20:45 WIB

Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?

Berita Terbaru