Pohon Kelapa Pohon Kehidupan

zulnas
zulnas

Zulnas.com, Batubara — Dalam pengantar buku Tan Malaka berjudul Madilog dinyatakan bahwa di Sumatera Timur banyak tanaman kelambir (kelapa) yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bom.

Di dalam pengantar itu tidak dijelaskan apa dan bagaimana kelambir bisa dijadikannya bahan baku bom. Tapi yang terpenting bahwa pohon kelapa merupakan salah satu potensi besar perkebunan khususnya daerah Kabupaten Batubara.

Pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pesisir pantai. Khususnya di Kabupaten Batubara tepatnya kawasan Kecamatan Nibung Hangus menjadi sentra produksi kelapa.

Kelapa daerah ini telah diakui secara nasional dengan terbit varietas ke 14 kelapa nasional melalui SK dirjen perkebunan tahun 2019 Varietas “kelambi ujung kubu”. Sebuah pengakuan secara nasional akan keunggulan kelapa Batubara.

Pengakuan ini sekaligus tantangan besar bagi Dinas Perkebunan Batubara. Sejauh mana dinas mampu mensejahterakan petani kelapa didaerah ini.

Kecamatan Nibung Hangus diberi anugerah kesuburan tanah bertanam kelapa, namun tidak semua petani mengerti akan hal itu. Booming kelapa sawit.

Baca Juga : Kelapa Dadeh, Potensi Besar Yang Belum Terjamah

Beberapa tahun yang lalu diikuti pula oleh petani ujung kubu sekitar. Ribuan batang pohon kelapa ditumbang diganti dengan kelapa sawit. Saat ini, tersisa 1500 ha dari lebih 3000 ha sebelumnya.

Varietas kelambi ujung kubu saat ini memiliki pohon induk terpilih sebanyak 650 batang tersebar di areal seluas 65 hektar. Pohon induk ini merupakan pohon induk terbesar di Sumatera Utara.

Pengurus kelompok Tani Plamboyan Desa Ujung Kuburan Kecamatan Nibung Hangus Yus Effendi

Yus Effendi 50 pengurus kelompok tani Flamboyan ujung kubu sekaligus pemilik kebun induk Minggu,10/1/2021 mengatakan dalam dua tahun belakangan ini sebagian kecil petani kembali beralih menanam kelapa, namun yang lain bertahan karena sudah terlanjur bergantung hidup.

Tantangan inilah yang harus ditaklukkan dinas perkebunan bukan saja berkampanye tentang keunggulan kelapa sebagai bekal masa hadapan tetapi juga memberi solusi pendapatan bagi petani yang akan kembali beralih ke tanaman kelapa.

Apabila tanaman ini kembali digeluti petani tanah yang subur di kawasan itu saja akan menghasilkan daging kelapa lebih kurang 40 ton perhari, air, batok dan sabuk kelapa lebih 20 ton perhari.

Bila semua itu selesai dikerjakan Dinas Perkebunan maka peluang BUMD mengolah hasil bumi ini terbuka luas.

Dunia sedang mencari banyak sekali produk olahan kelapa dan trennya terus naik.

Nanti akan kita temukan BUMD berjaya mengeksport berbagai olahan dari pohon kehidupan ini. Semoga. ***

Share this Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *