Zulnas.com — Viral video memperlihatkan seorang wanita asal Indonesia yang saat ini tinggal di Amerika Serikat yang menyebut dirinya sebagai Dewi Bulan. Dalam video yang dibuatnya, Dewi Bulan memberikan tantangan kepada Allah SWT.
Sebelumnya, Dewi Bulan yang diketahui beragama Nasrani juga sempat menantang Allah dan kini dirinya kembali melakukan itu. Wanita tersebut menantang apakah Allah bisa membuat hidupnya hancur hanya dalam satu bulan.
“Tahun lalu saya menantang Allah SWT yang katanya adalah Tuhan kalian yang Maha Kuasa. Saya tantang Allah lagi tahun ini ya, apakah bisa di dalam satu bulan kalau bisa menghancurkan hidup Dewi Bulan, saya tantang kamu Allah SWT,” ucap Dewi Bulan yang dikutip pada Senin, 27 November 2023.
“Tapi sebelum itu sudah saya tengking duluan dalam nama Yesus, saya tengking segala kutukan yang keluar dari mulut uclim-uclim (Muslim) kepada saya dalam nama Yesus, dan saya kembalikan segala kutukan-kutukan tersebut kepada mereka yang mengucapkannya dalam nama Yesus. Jadi, tidak akan bisa, tidak akan berhasil,” sambungnya.
Lebih lanjut, wanita yang tidak diketahui identitas lengkapnya tersebut juga menghina Nabi Muhammad SAW yang disebutnya buta huruf dan patut dijadikan sebagai contoh atau anutan.
“Kalian jangan mau digoblokin sama Muhammad, Muhammad buta huruf alias goblok, tolol. Kalian pengikutnya, ya pasti lebih rendah dari itu dong. Saya kalau mau cari guru, saya cari guru yang cerdas, bukan cari guru yang buta huruf, bukan cari guru yang gak bisa baca. Cari guru yang bisa berbagai macam bahasa, bukan cuma berbahasa Arab,” jelasnya.
“Bagaimana mungkin kalian punya Allah yang hanya bisa berbahasa Arab. Apakah mungkin Allah kalian bisa berbahasa Tegal? Lah inyong aja bisa bahasa Tegal, ko Allah gak bisa?” lanjutnya.
Dewi Bulan menyebut bahwa Allah dalam agamanya seperti Abraham, Isac, Jacob, dan Israel bisa berbagai bahasa dan menyebutnya sebagai Allah segala bangsa.
“Kalau Allah kita, Allah Abraham, Isac, dan Jacob, dan Israel bisa berbagai segala bahasa. Bahasa Jawa bisa, bahasa Sunda bisa, bahasa Batak pun bisa bahasa Ambon pun bisa, bahasa Mandarin pun bisa, karena Allah kita adalah Allah segala bangsa,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dewi Bulan juga sempat menjadi perbincangan karena membuat konten cara memakan babi dengan halal, dia memakannya dengan memakai hijab dan mengucap bismillah sehingga sempat dianggap telah menistakan agama.
Polisi Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian di Toba
Tim gabungan Ditkrimsus Polda Sumut bersama Satreskrim Polres Toba, bergerak cepat melakukan penangkapan terhadap pelaku tak terduga kebencian dan penistaan agama berinisial LD (55), di kampung kelahirannya di Desa Lumban Nabolon, Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba.
serupa diketahui, kebencian dan penistaan agama yang dilakukan pria ini melalui akun media sosial Tiktok dan Twitter, menyita perhatian publik, sehingga aparat kepolisian bergerak cepat melakukan penangkapan.
Sejumlah informasi dihimpun. LD merupakan kelabiran Kecamatan Uluan, Toba, dan sudah menetap di Sorong, Papua Barat Daya. Sehar-hari bekerja sebagai sopir. Pria LD sudah lama ditinggal meninggal istrinya, dan berencana kembali ke kampung halaman untuk menjeput putri bungsu dari empat bersaudara yang sudah tamat SMA.
Naas sebelum sempat berangkat dari Toba Sorong, dia membuat status di media sosialnya disinyalir dilakukan di salah satu warung, yang diduga mengutarakan hal -hal negatif dan menyebarkan statusnya hingga menjadi viral di dunia maya.
Untuk mencegah kegaduhan akibat kata LS D di dunia maya pihak kepolisian langsung melacak keberadaannya ternyata berada di Kabupaten Toba dan langsung melakukan penangkapan, sesuai rilis yang disampaikan Kabid Humas Polres Toba, AKP Bungaran Samosir.
Pihak Polda Sumut menangkap seorang pria pelaku dugaan ujaran kebencian melalui media sosial (medsos) akun tiktok.
Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Melalui Kabid Humas Kombes Hadi Wahyudi, mengatakan pria itu berdomisili di Kota Sorong, Papua Barat.
“Yang bersangkutan kami amankan di wilayah Toba, Sumatera Utara. Saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Polda Sumut,” katanya, Senin (27/11).
Hadi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan video dugaan kebencian tersebut. “Kontennya mengandung muatan sensitif kebencian, jangan disebarluaskan,” imbaunya. ***VV/MM.