Zulnas.com, Baatubara — Pemekaran sebuah daerah bukan sekadar langkah administratif, melainkan cerminan dari perjuangan panjang, yang penuh dengan pengorbanan darah dan air mata. Hari ini, sosok yang berjiwa besar terhadap perjuangan pemekaran itu menjadi saksi bahwa patut dianugerahi.
Pengorbanan besar, dan visi yang melampaui generasi. Salah satu sosok yang berjasa dalam pemekaran Kabupaten Batubara adalah almarhum H. OK. Arya Zulkarnain.
Kini, namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batubara, menjadi RSUD H. OK. Arya Zulkarnain.
Keputusan ini bukan hanya simbol penghormatan, tetapi juga pengingat akan perjuangan beliau yang mendedikasikan hidupnya untuk membangun Batubara menjadi wilayah yang mandiri dan sejahtera.
Baca : Tujuh Fraksi DPRD Batubara Usulkan Nama RSUD H. OK Arya Zulkarnain
Dalam momen ini, masyarakat Batubara diajak untuk merenungi kembali makna dari perjuangan yang pernah digelorakan oleh para tokoh pemekaran.
H. OK. Arya Zulkarnain dikenal sebagai pemimpin yang visioner. Beliau percaya bahwa pemekaran Kabupaten Batubara adalah kunci untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, mempercepat pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Melalui langkah-langkahnya yang tegas dan penuh pengabdian, Batubara kini berdiri sebagai kabupaten yang berkembang dan terus bergerak maju.
Penggantian nama RSUD Kuala Gunung menjadi RSUD H. OK. Arya Zulkarnain juga mencerminkan nilai-nilai penting: penghargaan, rasa hormat, dan keberlanjutan.
Baca : Daud Sebut Tenaga Honorer di RSUD Batubara Macam Kantor Ibu dan Anak
Penghargaan kepada seseorang yang telah berjasa besar rasa hormat terhadap sejarah yang membentuk identitas daerah dan keberlanjutan dari semangat membangun yang diwariskan kepada generasi penerus.
Tidak hanya itu, inisiatif memberikan santunan kepada anak yatim dan bantuan khitan massal dalam rangka peresmian ini memperlihatkan sisi kemanusiaan dari pemerintah daerah.
Ini bukan hanya peresmian nama, tetapi juga cara untuk merangkul masyarakat dengan kegiatan yang membawa manfaat langsung.
Bagi keluarga almarhum, perubahan nama RSUD ini menjadi kebanggaan tersendiri. Riski Aryetta, salah satu ahli waris, menyampaikan dengan penuh haru bahwa nama RSUD ini menjadi pengingat akan dedikasi dan cinta seorang ayah kepada daerahnya.
Hal ini juga menggarisbawahi pentingnya pengakuan atas kontribusi individu dalam membentuk masyarakat yang lebih baik.
Baca : Rayakan Hari Jadi Ke-18: Momentum Kokohkan Persatuan dan Wujudkan Batubara Berkah
Seperti yang disampaikan Pj. Bupati Batubara, Heri Wahyudi, pemberian nama RSUD ini menjadi bagian dari momentum HUT ke-18 Kabupaten Batubara. Ini adalah pengingat yang kuat bahwa sejarah, semangat perjuangan, dan jasa para tokoh harus selalu dihormati dan diwariskan.
Pada akhirnya, RSUD H. OK. Arya Zulkarnain bukan hanya bangunan fisik, tetapi simbol dari perjuangan, harapan, dan keberlanjutan semangat membangun.
Masyarakat Batubara kini memiliki tanggung jawab moral untuk melanjutkan warisan ini—tidak hanya dengan mengenang, tetapi juga dengan melanjutkan perjuangan demi kesejahteraan dan kemajuan daerah.
Nama almarhum akan terus hidup dalam ingatan kolektif masyarakat, sebagai tokoh yang memimpikan dan mewujudkan Batubara sebagai kabupaten yang mandiri dan sejahtera.
Turut hadir dalam pengukuhan RSUD H. OK Arya Zulkarnain itu bupati dan wakil bupati terpilih Baharuddin Siagian – Syafrizal, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Sejumlah ormas didaerah setempat, termasuk keluarga Almarhum OK Arya Zulkarnain. (Dan).