Pemahaman Keliru, Jika Jumlah Penerima PKH Naik, Angka Kemiskinan Menurun

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 5 Maret 2019 - 01:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Batubara,zulnas.com – Bupati Batubara Ir Zahir M.Ap menjelaskan bahwa Indeks angka penerima bantuan sosial (Bansos) pada Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Batubara naik hingga mencapai 20 ribu sasaran penerima manfaat.

Kenaikkan angka 20 ribu di tahun 2019 ini, menurut dia bukan malah mengurangi angka kemiskinan, tetapi, malah angka kemiskinan di kabupaten Batubara menjadi bertambah. Ini sebuah kekeliruan, jangan dibalik cara berpikirnya.

“Jangan keliru, bahwa jumlah penerima bertambah, seolah akan menurunkan tingkat kemiskinan. Pemahaman itu justro keliru”, ujar Bupati Batubara Ir Zahir M.Ap pada acara pelantikan PD. AMMI dihalaman kantor camat Tanjung Tiram, senin (04/03/2019).

Baca Juga :  BPK-RI Kunjungi Kabupaten Batubara, Ini Alasannya

Baca Juga : Dana PKH Cair, Warga ‘Serbu’ Bank BRI Tanjung Tiram

Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, konsep pemahaman program bantuan sosial itu, menurutnya adalah salah satu program yang tidak efektif untuk dilakukan, sebab, masyarakat umumnya berpikir, kalau bantuan itu bersifat instan, sehingga masyarakat menjadi ketergantungan bantuan.

Untuk menghindari angka kemiskinan itu, perlu dilakukan rembuk desa secara benar, kepada pemerintahan desa agar dapat melakukan kontroling kepada kelompok penerima manfaat, mana yang layak dan mana yang mampu harus dapat dibedakan, sehingga program sosial itu tepat sasaran.

Baca Juga :  Caleg Milenial Jefrizal Amnil, Siap Lakukan Perubahan di Batubara

“Coba didata dengan bener, lihat penerima manfaat, ada yang punya mobil, ada yang punya kenderaan roda dua, ada yang punya kapal, ini bukan masuk katagori miskin”, Sindir Zahir.

“Jadi jangan sombong pula Dinas Sosial, kalau tahun ini jumlah sasaran penerima manfaat itu naik. Semestinya angkanya ditekan menurun, jadi ada peningkatan perubahan taraf hidup masyarakat”, sebutnya.

Kepada pemerintahan desa, pinta Zahir, dapat menggelar rembuk desa mulai dari tingkat dusun. Hasil rembuk desa itu, baru kemudian ditetapkan calon penerima manfaatnya, supaya jangan salah sasarannya. ****Zn

Berita Terkait

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih
Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat
Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”
Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal
Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?
Bantu Pengusaha, Bank Sumut Lima Puluh Promosikan Produk KMSS
Kenaikan Harga Beras, Jangan Sampai Menyulitkan Petani Dapatkan Pupuk
PD Pasar Medan Siap Tampung Cabai Batubara 10 Ton Seminggu
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:05 WIB

Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:07 WIB

Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”

Sabtu, 21 Desember 2024 - 15:29 WIB

Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal

Kamis, 16 Mei 2024 - 20:45 WIB

Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?

Kamis, 9 Mei 2024 - 01:22 WIB

Bantu Pengusaha, Bank Sumut Lima Puluh Promosikan Produk KMSS

Berita Terbaru

Tak Berkategori

Bupati Asahan Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila

Senin, 2 Jun 2025 - 10:27 WIB