Tak Terima Meteran Dibongkar, Warga Geruduk Kantor PLN ULP Tg Tiram

zulnas
zulnas

Batubara,zulnas.com ∼ Puluhan warga Kecamatan Tanjung Tiram menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor PT PLN (persero) ULP Tanjung Tiram, Senin (21/1/2019). Dalam aksinya, warga tidak terima (merasa keberatan) dengan kebijakan PLN yang melakukan pembongkaran meteran listrik milik warga secara sepihak.

Dalam orasinya Zulkarnain Ahmad didampingi Zulkifli Nasution dan Amiruddin Siregar mempertanyakan kebijakan putus sambung (tusbung) terhadap pelanggan. Dimana, berdasarkan laporan warga, pemutusan yang dilakukan tanpa ada surat teguran terlebih dahulu.

“Kebijakan putus sambung kepada pelanggan semestinya disampaikan surat teguran dahulu, baru melakukan tindakan. Ini banyak laporan warga, mereka melakukan sepihak,” katanya.

Selain itu, warga juga mempertanyakan terkait tunggakan pembayaran. Mengapa pada surat pemberitahuan atas tunggakan jumlahnya dapat berubah-ubah.

“Kami menduga, jangan-jangan uang yang kami bayar dapat dinegokan dan hanya untuk uang kantong oknum tertentu. Bagaimana pula soal pasangan liar yang dilakukan oknum-oknum petugas,” ujarnya.

Untuk itu, berdasarkan keluhan warga, kami meminta kepada Kepala PLN Cabang Pematang Siantar untuk mengevaluasi kinerja Kepala PLN ULP Tanjung Tiram. Kami juga meminta kepada pihak BPK untuk mengaudit keuangan PLN ULP Tanjung Tiram. Sebab, kami menduga bangak uang siluman yang masuk dari salah satu pelanggan lampu yang bersifat bisnis dan perusahaan.

Baca Juga : Tak Puas Dengan Layanan, Kepala PLN Tanjung Tiram Siap Diundang

Sementara Kepala PT PLN (persero) ULP Tanjung Tiram, S Hendri mengaku bahwa selama ini pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Himbauan juga sudah tersedia. Saat ini sosialisasi sudah dilakukan di 3 kecamatan dan kedepan hal serupa juga akan dilakukan di kecamatan lain.

Terkait pembongkaran meteran, itu sudah sesuai dengan aturan yang ada. Tidak serta merta kepada pelanggan yang nunggak langsung dibongkar.

“Selama ini kita telah lakukan sosialisasi kepada masyarakat. Himbauan juga sudah dibuat. Kita menjalankan aturan yang ada. Kepada masyarakat yang nunggak juga tidak serta merta langsung kita bongkar. Bahkan kepada pelanggan yang nunggak, kita datang kerumahnya untuk memberi penjelasan dahulu tentang tunggakannya,” katanya.

Salah seorang pengunjuk rasa Amiruddin Siregar saat menyampaikan pernyataan sikap

Konsumen PLN Tanjung Tiram Menunggak 6 ribu pelanggan

Selanjutnya ia juga menjelaskan, untuk wilayah yang berada dibawah PLN ULP Tanjung Tiram, saat ini ada sekitar 6.000 pelanggan yang menunggak pembayaran listrik.

“Ada 6.000 pelanggan yang menunggak. Kami hanya menjalankan aturan yang ada. Bukan bentuk arogansi kami,” pungkasnya.

Saat dialog berlangsung massa dengan kepala PLN Tanjung Tiram Hendrik, tiba-tiba datang seorang ibu menyampaikan bahwa lampunya semalam telah diputus namun ia dikenakan lagi pembayaran tunggakan tagihan pemasangan baru, tetapi lampu pasang baru itu, sampai hari ini belum dipasang oleh petugas PLN Tanjung Tiram.

“Saya salah seorang pelanggan, semalam lampu saya diputus, saya dkenakan untuk menyelesaikan tunggakan sebesar Rp 2 juta, dan saya juga membayar uang pasang baru sebesar Rp 1,2 juta lebih, tetapi kenapa sampai hari ini lampu saya belum dipasang”, kata Ibu Janda itu.

Menanggapi hal itu, Kepala PLN Tanjung Tiram kelihatan gugup menjawab, ia kemudian langsung memberikan isyarat, agar persoalan ibu langsung akan ditanganinya, datang aja kekantor.

“Persoalan ibu, nanti saya yang akan selesaikan langsung, walaupun sudah ibu bayar sama anggota saya, biar saya nanti yang akan menyelesaikan sendiri”, Jawab Hendrik. ****Dian

Share this Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *