Batubara,zulnas.com ∼ Bupati Batubara Ir Zahir M.Ap menyebutkan keprihatinannya terhadap kondisi abrasi pantai bunga didesa Bandar Rahmad Kecamatan Tanjung Tiram. Dengan kondisi pantai yang terus digerus gelombang pasang surut air laut itu menjadikan ia terus mengkaji bagaimana model sistem perencanaan pembangunan yang akan diterapkan.
“Saya tak mau gegabah atau buru-buru menganggarkan proyek rehabilitasi pantai yang berada di Desa Bandar Rahmad itu”, ujar Zahir di kantor Camat Tanjung Tiram senin (04/03/2019).
Baca Juga : Baru 20 Persen, Proyek Tanggul Pemecah Ombak Tak Selesai
Politisi PDI Perjuangan itu mengakui bahwa alokasi anggaran yang sudah digelontorkan untuk daerah pesisir itu sudah cukup memadai, namun kondisi jalan di Desa Bandar Rahmad itu masih saja hancur digerus ombak.
“Beberapa tahun ini terus dianggarkan pembangunan badan jalan dan tembok pemecah ombak, tetapi belum juga efektif dalam pembangunannya”, terang Zahir.
Baca Juga : Masyarakat Kecewa, Proyek Tanggul Pemecah Ombak Terbengkalai
Dengan kondisi abrasi itu, Ia mengaku telah memperjuangankan anggaran dari pemerintah pusat untuk rehabilitasi pantai untuk menahan abrasi pantai, namun ia juga mengaku sedang mengkaji bagaiamana cara penerapan pembangunannya agar lebih efektif dan tidak mubajir.
“Kita tidak mau asal-asalan mengerjakan proyeknya, kita mau tetap guna tepat manfaatnya, sehingga proyek yang dikerjakan dapat berjalan lebih efektif dari sebelumnya”, tegas Zahir seraya menjelaskan ia curahkan seluruh jiwa raganya untuk pembangunan Batubara.
Baca Juga : Masyarakat Kecewa, Proyek Tanggul Pemecah Ombak Terbengkalai
Selanjutnya, Zahir mengaku kondisi Desa Bandar Rahmad sama dengan kondisi di Kabupaten tanah Karo, disana, kata dia, ada beberapa desa yang sudah dipindahkan akibat abrasi yang menutup suatu perkampungan warga. Sehingga pemerintah setempat kalang kabut menyelesaikan masalahnya.
“Jika desa itu dipindahkan berapa banyak akan menguras anggaran, tak cukup seperempat anggaran APBD Batubara ini untuk menyesuaikan abrasi pantai itu”, jelasnya.
Baca Juga : Abrasi Pantai Kian Parah, Setahun Daratan Tergerus 5 Meter
Tak hanya sampai disitu, ia juga mengaku posisi letak kota Tanjung Tiram kian lama juga akan menghadapi hal yang sama, jika suatu ketika rembatan dari abrasi itu akan terus ‘menjalar’ ke kota Tanjung Tiram.
“Abrasi pantai itu kalau tidak diselesaikan akan merembet kekota Tanjung Tiram, sebab, dalam setahun berapa meter jalan yang tergerus, jika sepuluh Tahun dikahwatirkan, kota Tanjung Tiram sudah berada di permukaan air laut”, jelas zahir.
Baca Juga : Zahir Sambangi Kantor BNPB, Sampaikan Abrasi Pantai Batubara
Terakhir, Zahir menjelaskan, Desa Bandar Rahmad harus dikaji secara riset. Jika dipindahkan berapa pula biayanya, jika tidak dipindahkan sampai mana pula dampaknya”, terang Zahir. ****Zn