Lampu Sering Mati, Kepala PLN Sebut Itu Gangguannya Begini 👇

zulnas
zulnas
Kepala ULP PLN Tanjung Tiram Edi Saleh Siregar

Batubara,zulnas.com – Kepala PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tanjung Tiram Edi Saleh Siregar menyebutkan pemadaman yang terjadi belakangan ini disebabkan karena adanya gangguan ‘defisit’ sehingga pembangkit tenaga listrik menjadi mati.

“Biasanya itu gangguannya di Mesin pembangkit, ketika saat sore atau magrib, pemakaian listrik memuncak, maka beban semakin besar, pada saat itulah sistem ‘defisit’ dan terganggu sehingga menyebabkan lampu padam”, ujar Edi Salah Siregar diruang kerjanya, jum’at (15/03/2019) sore.

Baca Juga : Kepala PLN Diganti, Lampu Sering Mati

Begitu pun, lanjut dia, pemadaman yang disebabkan ‘defisit’ itu biasanya tidak terlalu lama, hanya memakan waktu tiga puluh menit saja, setelah itu, maka secara tehnis, sistem pengantar arus kembali normal.

Namun ia tidak membantah, terkadang memang ada beberapa titik lokasi yang sering terjadi gangguan, seperti dilokasi kecamatan sei balai. Lokasi ini, katanya, dekat dengan perkebunan, sehingga kabel TR atau SR menyangkut ke daun atau pohon, sehingga menyebabkan pemadaman. Namun, walaupun terjadi pemadaman, PLN tetap mendahulukan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP).

Selanjutnya, mantan kepala PLN Rayon Parapat itu menjelaskan bahwa pemadaman yang terjadi akibat gangguan tehnis biasanya itu terjadi secara menyeluruh, karena sumber gangguan sistem itu terjadi pada pembangkit mesin didaerah si canang, Belawan.

“Kalau gangguannya datang dari pembangkit listrik canang belawan, maka biasanya akan menyebabkan gangguan pemadaman di beberapa gardu induk di wilayah jaringan”, kata Edi sembari menjelaskan bukan anggaran PLN yang ‘defisit’, tetapi sistem jaringannya yang terkedala menjadi ‘defisit’.

Kalau keuangan PLN, kata dia, hingga saat ini, pemerintah sudah menjelaskan tidak ada keuangan PLN defisit, malah secara ekonomi, kondisi keuangan PLN berstatus surplus, hanya saja, managemen pengelolaan pelayanan kepada konsumen yang masih belum maksimal

Dia menjelaskan, sistem pembangkit listrik PLN saat ini bersifat interkoneksi, artinya keterhubungan antar- jaringan telekomunikasi dari penyelenggara jaringan telekomunikasi yang berbeda. Interkoneksi antar-operator telekomunikasi wajib dilaksanakan di Indonesia untuk memberikan jaminan kepada pengguna agar dapat mudah mengakses jasa telekomunikasi.

“Sekarang kalau kita mau membutuhkan jaringan listrik, pengusaha tidak ribet lagi harus menyiapkan izin dan rekomendasi. Saat ini, secara personal kita sudah bisa mengusulkan ke PLN tentang pemasangan jaringan baru listrik untuk pasangan perumahan baru”, jelasnya. ****Zn

Share this Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *