Kelapa Dadeh, Potensi Besar Yang Belum Terjamah

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 9 Januari 2021 - 00:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Kelapa Dadeh banyak tidak diketahui masyarakat petani kelapa di Batubara Sumut dalam hal membudidayakannya. Sementara sebagai salah satu komoditas unggulan asli tanah air itu punya nilai ekonomis yang cukup tinggi di pasaran.

Selama ini, para petani menganggap kelapa dadeh hanyalah kelapa yang menyimpang genetikanya.

Di Wilayah perkebunan kelapa Kecamatan Nibung Hangus Kabupaten Batubara tidak ada petani mengkhususkan menanam kelapa dadeh.

Namun, para petani kerap menemukan kelapa tersebut menyelip diantara ribuan buah kelapa yang setiap hari dipanen petani.

Secara umum, kelapa dadeh itu hanya satu pohon dari ratusan pohon kelapa, dan hanya satu dua buah kelapa dadeh dari satu pohon.

Biasanya, Buah kelapa itu menghadap ke selatan mata angin. Jika diguncang air kelapa tak berbunyi, kulitnya ada rasa manis, dan jika dibelah air dan daging kelapa menyatu.

Baca Juga :  Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”
Ketua Kelompok Tani Flamboyan Kabupaten Batubara Syahrial

Ketua Kelompok Tani Flamboyan Kabupaten Batubara Syahrial, 44, mengatakan kelapa dadeh (kopyor) telah ada dihasilkan pusat penelitian falm di Manado Sulawesi Utara.

“Hasil penelitian menyebutkan bahwa kelapa dadeh bernilai ekonomis tinggi dan dikonsumsi di hotel hotel berbintang,” kata Syahrial kepada zulnas.com dikediaman rumahnya Desa Ujung Kubu Kecamatan Nibung Hangus, Jum’at (8/1/2021).

Baca Juga : Desa Ujung Kubu Bakal dijadikan Kampung Industri di Batubara

Di Batubara, katanya, Kelapa dadeh belum ada yang ditanam oleh petani kelapa. Namun, dia menyakini kelapa tersebut sangat bisa berkembang karena unsur tanah di Batubara tidak jauh berbeda dengan tanah di Sulawesi sebagai salah satu daerah yang mengembangkan bibit kelapa kopyar itu.

Namun, untuk mendukung program pembibitan itu, harus bekerjasama dengan pusat penelitian dalam hal pembibitannya.

Lebih jauh, Syahrial mengatakan kelompok tani yang dipimpinnya telah bisa menemukan varietas baru yang ke 14 diakui Indonesia dan disahkan Dirjen Perkebunan nomor 43/kpts- kb-020/2/2019 tentang pelepasan varietas Kelambi Ujung Kubu, Jakarta 1 Februari 2019 lalu.

Baca Juga :  Ini Daftar 26 Pengusaha Taat Pajak di Batubara

Selanjutnya, Syahrial menjelaskan, Pohon kelapa sebagai pohon kehidupan. Mulai dari akar sampai pucuk memiliki nilai ekonomis. hingga abu dan asapnya pun diolah dengan harga jual yang tinggi.

Oleh sebab itu, produksi kelapa harus ditingkatkan. Karena produk kelapa dan produk turunan kelapa dapat meningkatkan perekonomian daerah dan perekonomian nasional.

Kelapa, merupakan tanaman yang hampir seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan secara komersial mulai dari batang pohon, buah, sabut, tempurung, hingga air kelapa. Produk-produk yang dapat dihasilkan dari buah kelapa banyak diminati karena nilai ekonominya yang tinggi.

“Kita berharap Pemerintah Kabupaten Batubara dapat mengembangkan potensi besar kelapa Dadeh ini,” ungkapnya. ***Et

Berita Terkait

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih
Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat
Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”
Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal
Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?
Bantu Pengusaha, Bank Sumut Lima Puluh Promosikan Produk KMSS
Kenaikan Harga Beras, Jangan Sampai Menyulitkan Petani Dapatkan Pupuk
PD Pasar Medan Siap Tampung Cabai Batubara 10 Ton Seminggu
Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 00:38 WIB

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:05 WIB

Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:07 WIB

Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”

Sabtu, 21 Desember 2024 - 15:29 WIB

Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal

Kamis, 16 Mei 2024 - 20:45 WIB

Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?

Berita Terbaru