Gubsu : 402 Perusahaan Multinasional Akan Berinvestasi didaerah

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 25 November 2020 - 08:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyebutkan Kabupaten Batubara akan menjadi The Next Dhubainya Sumatera Utara, alasannya, didaerah setempat menjadi salah satu sektor industri terbesar di Pulau Sumatera, dan tentunya akan membawa efek domino perekonomian pada daerah sekitar Sumatera Utara.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, pada rapat koordinasi TPID Sumut 2020, di Mickey Holiday Resort, Berastagi Selasa (24/11/2020).

“Ini tentunya dapat menjadikan Kabupaten Batubara The Next Dhubainya Sumatera Utara,” papar Edy.

Gubsu Edy Rahmayadi menyebutkan untuk mengatasi Inflasi perlu fokus pada bidang pertanian dan pertenakan, tetapi tidak semua harus pertanian, karena setiap daerah mempunyai potensi, untuk itu harus mengadakan pengkajian dan evaluasi tiap daerah.

“Evaluasi ini di lakukan bukan hanya berbicara tentang konsumsi daging tetapi juga pencegahan penyakit stunting terhadap anak,” jelas Edy.

Baca Juga :  Bupati Zahir : Tingkatkan SDM, Rebut Peluang Industri di Batubara

Dikatakan Edy, merancang sesuatu, Insya Allah Gubernur dan Bupati Batubara akan menciptakan nilai investasi sebesar 1500 Triliun pada Kabupaten Batubara sehingga akan menjadi Dubainya di Sumatera Utara.

“Sedikitnya ada 402 perusahaan Multinasional akan berinvestasi dalam pengembangan kawasan pelabuhan internasional didaerah,” papar Gubsu.

Keberadaan investasi itu tentu berdampak positif bagi daerah, dimana, jika terjadi sekitar 200.000 tenaga kerja warga Sumatera Utara akan mendapatkan lapangan pekerjaan dan tentunya akan mengurangi angka pengangguran.

Sementara itu, kepala perwakilan BI Sumut Wiwiek Sisto Widayat mengatakan inflasi di Sumatera Utara (Sumut) masih di bawah rata-rata, akan tetapi tetap terkendali, perkembangan harga pangan cenderung stabil, namun terlibat tren kenaikan harga di bulan oktober.

Karena itu, lanjut Wiwiek, resiko lainnya menyebabkan curah hujan meningkatkan di beberapa daerah produsen utama, sehingga berisiko menyebabkan gagal panen terutama untuk komoditas holtikultura dan padi, sebab secara historis La Nina berisik dorong inflasi pada tahun 2016.

Baca Juga :  Rayakan Idul Adha 1441 H, Kadin Batubara Sembelih 4 Ekor Sapi Qurban

Lebih lanjut, Wiwiek menjelaskan, Inflasi Sumut tahun 2021 diperkirakan meningkat yang di sebabkan mulai pilih kegiatan ekonomi masyarakat dengan asumsi pandemi telah berakhir.

“Hambatan pengendalian Inflasi, Inefisiensi struktur pasar komoditas, Kendala akses transportasi, terbatasnya kapasitas produksi, Kesenjangan informasi”, urai Wiwiek.

Bupati Batubara Ir Zahira M.AP pada rapat koordinasi TPID Sumut 2020, di Mickey Holiday Resort, Berastagi Selasa (24/11/2020).

Bupati Batubara Ir. H. Zahir, M.AP memaparkan bahwa dalam pencegahan inflasi, harus di kawal kebijakan-kebijakan Gubernur Sumatera Utara dan pada dinas terkait.

“Jangan ada permainan yang merusak citra Gubernur kita, Apa-apa yang menjadi kebijakan Gubernur harus di terapkan”, kata Zahir.

Turut hadir pada acara itu, tim TPID Provsu, Para Bupati/Walikota Se – Sumatera Utara, BUMD Sumatera Utara, tim TPID Kabupaten/Kota yang mengikuti secara virtual di daerahnya masing-masing. ***

Berita Terkait

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih
Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat
Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”
Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal
Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?
Bantu Pengusaha, Bank Sumut Lima Puluh Promosikan Produk KMSS
Kenaikan Harga Beras, Jangan Sampai Menyulitkan Petani Dapatkan Pupuk
PD Pasar Medan Siap Tampung Cabai Batubara 10 Ton Seminggu
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 00:38 WIB

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:05 WIB

Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:07 WIB

Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”

Sabtu, 21 Desember 2024 - 15:29 WIB

Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal

Kamis, 16 Mei 2024 - 20:45 WIB

Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?

Berita Terbaru