Zulnas.com, Batubara — Ratusan Masyarakat Batubara yang tergabung dalam Aliansi Peduli Masyarakat Melayu dan Antar Suku di Kabupaten Batubara menggelar aksi damai dihalaman kantor DPRD Batubara, Rabu (13/9/2023).
Dalam aksinya, mereka menyatakan turut prihatin atas musibah yang dialami masyarakat melayu di Pulau Galang Batam yang tergusur akibat kebijakan Badan Pengusahaan (BP Batam) untuk membangun proyek strategis nasional yang di investasikan Investor asing.
“Kami datang kemari adalah bentuk keprihatinan terhadap saudara- saudara kami di Pulau Galang Rempang Batam yang yang terzolimi. Kami merasa berduka, karena mereka direlokasi dan melakukan perlawanan hingga bentrok dengan pihak aparat kota Batam,” kata H. Hamza sebagai pemuka Masyarakat Melayu di Batubara.
Dia mengatakan prihatin terhadap masyarakat yang rumahnya digusur, tanahnya ‘dirampas’ bahkan mereka dan anak-anak harus berhadapan dengan gas air mata yang ditembakkan oleh aparat kotam Batam. Apakah ini bukan perbuatan zolim?, Teriaknya.
“Mendidih darah kami, terbangkit jiwa kami melihat dan mendengar penderita yang dialami sausara-saudara kami disana,” teriaknya disambut takbir gemura oleh para pendemo.
Dia menjelaskan, bangsa melayu tidak pernah menolak siapapun yang datang ke negeri ini untuk mecari rezeki, tetapi, kata dia, jangan hanya karena untuk mencari mafkah dan keuntungan hingga menggusur masyarakatnya dari tanah sendiri.
“Jangan zolim terhadap suku melayu, mereka sudah menempati rempang itu ratusan tahun semasa zaman kedatukan,” tegasnya.
Dia mengaku, menyampaikan aspirasi masyarakat melayu ke kantor DPRD Batubara agar pihak pemerintah bisa menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah pusat.
Tak hanya itu, dia juga menyerukan kepada seluruh puak-puak melayu yang ada di Batubara termasuk organisasi Mabmi Batubara agar dapat bersuara membela sesama melayu di negeri ini.
Dalam aksi tersebut, sejumlah orator dari berbagai organisasi setempat menyampaikan materi dukungan terhadap masyatakat puak melayu kota Batam. Yang antara lain, Adam Malik. Ismail SH, Erizal Piliang, Zefrizal Amnil, Darmawan Sarianto Nasution, dan lain sebagainya.
Sementara itu, dari pihak DPRD Batubara dan pihak Sekwan menyambut baik aksi solidatiras yang disampaikan pengunjukrasa.
Namun karena para pimpinan Dewan sedang berada diluar kota, sehingga pengunjukrasa hanya disamhut oleh Ardiansyah selaku pihak DPRD Batubara dan Azhar selaku ASN dari Sekretariat Dewan.
Usai menyampaikan pernyataan sikap atas solidaritas masyarakat Melayu terhadap penderitaan yang dialami puak melayu di Batam, akhirnya, pendemo pulang dengan tertib setelah disambut oleh sebagian pihak Legislatif. (Dan)