Merasa di ‘PHP’, Eks Penyelenggara Pemilu 2019 Pertanyakan Dana Santunan?

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 13 Oktober 2019 - 14:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Sejumlah eks penyelenggaraan pemilu tahun 2019 mempertanyakan dana santunan yang meninggal dan sakit dalam menjalankan aktifitas pemilu pada tahun 2019 lalu.

Padahal semua berkas yang diminta sebagai salah satu syarat sudah dikirim ke KPU Batubara, namun hingga saat ini dana itu belum direalisasikan kepada mantan penyelenggaraan pemilu 2019.

“Ini kan karena janji mereka, kami merasa di ‘PHP’ meraka janji akan memberikan dana itu, tapi hingga kini sudah sampai enam bulan belum juga terealisasi,” Ujar salah seorang mantan penyelenggaraan pemilu 2019 yang minta namanya dirahasiakan, di Tanjung Tiram minggu 13/10/2019).

Mereka menjelaskan, dana santunan untuk bantuan orang sakit dan meninggal dunia itu sangat diharapkan para penyelenggara pemilu, mengingat mereka yang sakit sudah bersusah payah menyiapkan syarat-syarat yang diminta oleh KPU Batubara.

Baca Juga : Jatuh Pingsan, Petugas PPK Dilarikan Ke puskesmas Lab. Ruku

Terpisah, mantan Panitia Penyelenggaraan Kecamatan (PPK) Abdul Fahmi mengaku semua berkas pengajuan dana bantuan sakit dan meninggal dunia sudah diserahkan kepada penyelenggara KPU Batubara, sementara hingga saat ini, pihak penyelenggara belum menerima bantuan tersebut.

Baca Juga :  KPU Batubara Sebut 4 Partai Ini Berkas Pendaftarannya Belum Lengkap. Partai Apa Saja?

“Kalau memang ada anggarannya kenapa tidak disalurkan, saya terus dituntut dan ditagih oleh KPPS desa, bahkan mereka mengatakan ‘habis makan, sampah di buang’, inilah yang kurasakan. Aku terus diteror kawan-kawan,” sebut Fahmi.

Saat ini, tugas penyelenggara pemilu 2019 sudah selesai, bahkan ‘pengantin’ demokrasi seperti DPR RI juga sudah dilantik oleh pemerintah pusat, sedangkan mantan penyelenggara pemilu hanya mendapatkan janji-janji palsu.

Surat pernyataan yang disiapkan penyelenggara pemilu 2019 dan ditandatangani bermatrai 6000

*Ada Yang Aneh Disurat Pernyataan

Mantan penyelenggara pemilu 2019 mengaku telah menanda tangani surat pernyataan tanggung jawab mutlak penyerahan santunan kecelakaan di atas materi enam ribu.

Surat pernyataan persis seperti kuetansi dan tidak menerangkan jumlah nominalnya telah diserahkan bersamaan dengan persyaratan yang diminta, termasuk foto copy buku rekening bank BRI, namun sampai sekarang dana itu bak macam ‘Fatamorgana’.

Menurut informasi, kata Fahmi anggaran dana bantuan sakit dan meninggal dunia itu diberikan secara bervariatif mulai dari 1 – 3 jutaan per anggota. Bahkan jika yang bersangkutan cacat permanen bisa mendapatkan puluhan juta rupiah dari KPU pusat.

Baca Juga :  Inilah Kirka-kirka KPU Batubara Soal Daerah Pemilihan DPRD di Batubara

Fahmi menerangkan, untuk mantan anggota KPPS yang di kecamatan Tanjung Tiram, Fahmi mengusulkan berkisar 12 orang yang mengajukan permohonan, dalam ajuan itu, penyelenggara sudah menyiapkan semua berkas dan foto copy buku rekening bank.

Sedangkan pengajuannya sudah diajukan pada bulan Mei 2019, hingga bulan Oktober ini, mereka belum mendapatkannya.

Secara terpisah sekretaris KPU Batubara Abas Sitorus dihubungi melalui via telpon seluler minggu (13/10/2019) tidak diangkat, berkali-kali di hubungi di nomer Whatsapp juga tidak membalas.

Sementara itu, komisioner KPU Batubara Erwin S.sos mengatakan pihak KPU telah mengajukan anggaran permohonan santunan dari petugas PPK dan KPPS ke KPU Pusat soal pencarian kita tidak tau karena memang dana itu langsung dikirim ke rekening yang bersangkutan.

“Kita sudah ajukan ke KPU Pusat, kalau pun cair, nanti langsung masuk ke rekening mereka”, ujar Mantan sekretaris PWI Batubara itu. ****Zn

Berita Terkait

Batubara Pecahkan Rekor! 100 Persen Desa Sudah Bentuk Kopdes Merah Putih
Rembuk Paripurna KTNA Batubara: Kamal Rata Terpilih Secara Aklamasi
Aspirasi Petani Empat Desa Menggema di Reses DPRD Batubara: “Pintu Klep Harus Dibangun, Sawit Tak Lagi Berbuah”
IWO Batubara Gelar Rakerda: Menuju Organisasi Jurnalistik yang Solid dan Profesional
ASN Bapenda Batubara Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah Kos, Diduga Alami Depresi
Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”
PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan
Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 17:32 WIB

Batubara Pecahkan Rekor! 100 Persen Desa Sudah Bentuk Kopdes Merah Putih

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:40 WIB

Rembuk Paripurna KTNA Batubara: Kamal Rata Terpilih Secara Aklamasi

Rabu, 2 Juli 2025 - 13:16 WIB

Aspirasi Petani Empat Desa Menggema di Reses DPRD Batubara: “Pintu Klep Harus Dibangun, Sawit Tak Lagi Berbuah”

Selasa, 1 Juli 2025 - 17:32 WIB

IWO Batubara Gelar Rakerda: Menuju Organisasi Jurnalistik yang Solid dan Profesional

Jumat, 27 Juni 2025 - 13:50 WIB

ASN Bapenda Batubara Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah Kos, Diduga Alami Depresi

Berita Terbaru