Ketua KNPI : Tangkap Mafia Tanah di Batubara

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 28 November 2018 - 17:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua KNPI Batubara Rafdinal Maliky

Batubara,zulnas.com – Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Batubara Rafdinal Maliky mengungkapkan tidak mau memberikan toleransi kepada para mafia tanah yang telah menyerobot hak masyarakat atas kepemilikan tanahnya. Ia menegaskan bahwa para pelaku harus segera ditangkap.

“Mafia tanah tidak ada tolerasi atau himbauan, tangkap saja mafia tanah di Batubara” Ujar Rafdinal Maliky di Limapuluh, Rabu (28/11/2018).

Ia menjelaskan, pihak pemerintahan desa perlu harus dipanggil oleh pihak DPRD Batubara, agar persoalan seluk beluk sengketa tanah yang diserobot oleh mafia itu dapat diungkap dari mana asal tanah atau riwayatnya.

“Tanah itukan punya hak atas tanah, ada kepilikannya, jadi lihat saja siapa yang punya kepemilikan awal, dan bisa ditelusuri perubahan surat dari awal hingga jual beli”, ujar Kiky.

Ia juga meminta peran aktif masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika meyakini adanya praktik mafia tanah di sekitar tempat tinggalnya, “Nanti kita minta pihak kepolisian untuk mereview lebih jauh, dan saya harap laporan masyarakat dapat ditinjak lanjuti”, Tegas Kiky.

Baca Juga :  Zahir : Bangun Sinergitas, Babinkamtibmas dan Babinsa Dapat Berkantor di Desa

Baca Juga : Minta Keadilan, Forgammka Demo Kantor DPRD dan Polres Batubara

Sebelumnya, ratusan masyarakat yang mengatasnamakan Forum Gerakan Masyarakat Menolak Ketidakadilan (Forgammka) menggelar aksi demo dihalaman kantor DPRD Batubara Rabu (28/11/). Dalam aksinya mereka meminta keadilan dari lahan yang mereka kuasai selama puluhan tahun diserobot oleh oknum mafia tanah di Batubara.

Kepada Zulnas.com, Sembiring menjelaskan, tahap awal mereka hanya menuntut penyerobotan tanah masyarakat seluas 14 hektar, dari jumlah itu, masih banyak lagi, jumlah lahan masyatakat yang kini sudah dikuasi oleh mafia tanah didaerah Desa Lalang Kecamatan Medang Deras.

Diantaranya, warga yang menjadi korban aksi mafia tanah dua diantaranya adalah lahan Milik M Jefri Marpaung, ahli waris dari Alm Abd Malik Marpaung, ahli waris dari Almarhum Sani Marpaung dan almarhumah Halimatun Saddiyah dan lahan iwan pardede.

Ia menjelaskan, lahan milik jefri marpaung adalah seluas 22.000 M2. Sedangkan alas haknya surat keterangan pemakaian tanah tentang pemberian hak milik kepada sersan mayor selamat berdasarkan peraturan landreform yang ditanda tangani oleh Ass. Wedana Ketj Medang Deras M Djamaludin dan kepala kampung lalang OK Ibrahim tanggal 29 juli 1969 dan surat keterangan ganti rugi tanggal 2 juni 1979 yang diserahkan dari sersan mayor Selamat kepada Halimatun Saddiyah (Nenek Jefri Marpaung).

Baca Juga :  Proyek 1,5 M Normalisasi Saluran Drenase Jalan Merdeka Tanjung Tiram Diharapkan Dapat Menjadi Solusi Banjir

Lahan Jefri Marpaung dikuasai olehnya sejak tahun 1979 hingga saat ini. Namun anehnya, beberapa SHM dapat terbit atas nama orang lain meskipun lahan itu tidak dikuasai oleh sipemilik sertifikat. Anehnya ketika keganjilan tersebut dikonfirmasi pada kadus prihal SHM yang terbit ditahun 2017, dirinya mengaku tak tahu menahu soal itu, dan tidak pernah dilibatkan soal proses pengukuran tanah dan lainya.

Kasus serupa, katanya, juga terjadi dengan iwan pardede, lahan miliknya dikuasai oleh mafia tanah yang kini telah dilaporkan ke Polres Batubara. Tidak hanya jefri dan iwan pardede, masih banyak korban tanah masyarakat lainnya. ****zn

Berita Terkait

Desa Bogak Tetapkan Hari Jadi, Momentum Pelestarian Sejarah dan Budaya Lokal
Batubara Pecahkan Rekor! 100 Persen Desa Sudah Bentuk Kopdes Merah Putih
Rembuk Paripurna KTNA Batubara: Kamal Rata Terpilih Secara Aklamasi
Aspirasi Petani Empat Desa Menggema di Reses DPRD Batubara: “Pintu Klep Harus Dibangun, Sawit Tak Lagi Berbuah”
IWO Batubara Gelar Rakerda: Menuju Organisasi Jurnalistik yang Solid dan Profesional
ASN Bapenda Batubara Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah Kos, Diduga Alami Depresi
Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”
PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 01:06 WIB

Desa Bogak Tetapkan Hari Jadi, Momentum Pelestarian Sejarah dan Budaya Lokal

Kamis, 3 Juli 2025 - 17:32 WIB

Batubara Pecahkan Rekor! 100 Persen Desa Sudah Bentuk Kopdes Merah Putih

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:40 WIB

Rembuk Paripurna KTNA Batubara: Kamal Rata Terpilih Secara Aklamasi

Rabu, 2 Juli 2025 - 13:16 WIB

Aspirasi Petani Empat Desa Menggema di Reses DPRD Batubara: “Pintu Klep Harus Dibangun, Sawit Tak Lagi Berbuah”

Selasa, 1 Juli 2025 - 17:32 WIB

IWO Batubara Gelar Rakerda: Menuju Organisasi Jurnalistik yang Solid dan Profesional

Berita Terbaru

Asahan

Pemkab Asahan Dukung Penuh Program Dapur Gizi Nasional

Jumat, 11 Jul 2025 - 13:38 WIB