Ribuan Nelayan di Sumut Demo, Minta Permudah BBM dan Hapuskan Trawl

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 13 Desember 2021 - 12:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Sumut — Ribuan Nelayan yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Propinsi Sumatera Utara menggelar aksi demo serentak dibeberapa wilayah, Senin (13/12/2021).

Aksi serentak yang digelar dalam memperingati hari Nusantara secara nasional tahun 2021 dilakukan demo dibeberapa kabupaten/kota diantaranya, Kota Medan, Serdang Bedagai, Kabupaten Batubara, Asahan Tanjung balai dan Kabupaten Langkat.

Aksi dilakukan menggunakan perahu dengan membawa alat peraga toa, sound sistem, bendera KNTI, spanduk dan jerigen kosong dengan tuntutan sulitnya mendapatkan pasokan BBM bersubsidi, dan masih maraknya aksi pukat trwal yang beroperasi diperairan Indonesia.

“Hari ini, kami melakukan aksi serentak ‘parade perahu’ yang diikuti lima kabupaten/kota dengan menurunkan jumlah 5,700 masa diperairan Sumatera Utara,” kata Amirtan selaku koordinator KNTI Batubara, sebagai surat pemberitahuan aksi yang diterima zulnas.com.

Baca Juga :  Ribuan Kades Demo ke Jakarta Tuntut Masa Jabatan 9 Tahun, Ini Perwakilan Batubara

Dalam orasinya, Amirtan menuntut agar pemerintah pusat maupun daerah memperhatikan nasib nelayan yang selama ini kerap dianaktirikan.

“Kami meminta kepada pemerintah pusat dan daerah untuk memperhatikan nasib nelayan yang selama ini kerap dianaktirikan,” tegas Amirtan dalam orasinya.

Ribuan nelayan berangkat aksi menuju perairan Batubara

Selama ini, kata Amirtan, bahwa nelayan Batubara sulit mendapatkan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, sehingga para nelayan tidak bisa melaut. katanya.

Baca Juga :  Anies Bandingkan Pembangunan Jalan Era Jokowi dan SBY, Lalu Merembet Kemana-mana

Tak hanya itu, dia juga menuntut kepada aparat penegak hukum agar memperhatikan aktivitas perusahaan yang berada dikawasan pesisir Kuala Tanjung yang selama ini berdampak terhadap hasil tangkapan nelayan semakin menurun.

Pertama, mereka menuntut kepada pemerintah pusat dan daerah agar memperhatikan nasib nelayan tradisional. Nelayan, kata mereka, adalah salah satu profesi yang riskan banyak digeluti oleh masyarakat di Indonesia.

Kedua, mereka mengaku kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Baik dari akses bantuan dan permodalan untuk menunjang pendapatan para nelayan.

Ketiga, mereka meminta kepada aparat penegak hukum untuk memperhatikan zoa penangkapan yang selama ini habitat lingkungan dan terumbu karang terancam penuh. ***Madan

Berita Terkait

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih
Prabowo Subianto Tegas: “Jika Gagal, Jangan Calonkan Saya Lagi di Pilpres 2029”
Aneh, Selebritis Sandra Dewi dan Harvey Moeis Terdaftar dalam PBI BPJS Muskin
Pemprov Sumut Raih Penghargaan Bergengsi dengan Realisasi Pendapatan Daerah Tertinggi
PP HIMMAH Demo KPK Minta Tersangkakan Hasto Kristiyanto
Singapura Jadi Negara ‘Blue Zone’ 2.0 Dunia, Ini Maksudnya!
Erick Thohir Tunjuk Arya Sinulingga Menjadi Asprov Plt PSSI Sumut
Mendagri Tunjuk Nizhamul Sebagai Pj Bupati Batubara
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 02:50 WIB

Prabowo Subianto Tegas: “Jika Gagal, Jangan Calonkan Saya Lagi di Pilpres 2029”

Senin, 30 Desember 2024 - 19:49 WIB

Aneh, Selebritis Sandra Dewi dan Harvey Moeis Terdaftar dalam PBI BPJS Muskin

Kamis, 19 Desember 2024 - 20:40 WIB

Pemprov Sumut Raih Penghargaan Bergengsi dengan Realisasi Pendapatan Daerah Tertinggi

Rabu, 12 Juni 2024 - 18:01 WIB

PP HIMMAH Demo KPK Minta Tersangkakan Hasto Kristiyanto

Rabu, 3 April 2024 - 04:32 WIB

Singapura Jadi Negara ‘Blue Zone’ 2.0 Dunia, Ini Maksudnya!

Berita Terbaru

Tak Berkategori

Bupati Asahan Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila

Senin, 2 Jun 2025 - 10:27 WIB