Batubara,zulnas.com – Saat Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara, yang digelar di aula kantor camat setempat, selasa (12/02/2019) PLN Ranting Tanjung Tiram ‘Dihujani’ Kritikan.
Dalam pertemuan itu, sejumlah kepala desa mengeluh atas kebijakan managemen PLN Ranting Tanjung Tiram yang sering melakukan pemutusan secara sepihak. Selain itu, mereka juga protes atas pembayaran tagihan rekening melonjak tinggi pada beberapa bulan kedepan.
Zainal Abidin, Kepala Desa Indrayaman mengaku kesal, sebab, banyak warganya mengeluh karena pemutusan aliran listrik kerumah warga karena tunggakannya yang belum dibayar. Dia juga mengaku, desanya sudah mengusulkan untuk penambahan tiang, namun hingga bertahun-tahun, PLN Ranting Tanjung Tiram belum juga memasukkan tiangnya.
Baca Juga : Tak Terima Meteran Dibongkar, Warga Geruduk Kantor PLN ULP Tg Tiram
Sementara itu, Kepala Desa Pahang Khaidir juga menyampaikan hal yang sama, ia mengaku penataan Bilbord yang berdekatan dengan tiang listrik di simpang tiga pernah memakan korban jiwa terhadap warganya.
Untuk itu, ia berharap kepada PLN Ranting Tanjung Tiram dapat melakukan perbaikan supaya Bilbord yang berdekatan dengan tiang listrik agar dapat dipindahkan karena mengancam keselamatan warganya.
Tida hanya dari kepala desa, dari Kapolsek Labuhan Ruku AKP Selamat juga menyampaikan kritikan dan sekaligus himbauan kepada pihak PLN Ranting Tanjung Tiram agar untuk sementara memasuki pemilu Pilpres april 2019, Pihak PLN Tanjung Tiram diharapkan tidak melakukan pemutusan, himbauan itu disampaikannya agar tidak adanya gejolak yang terjadi dari masyarakat di wilayah tugasnya.
“Kita berharap saat ini hingga selesai Pilpres april 2019 mendatang, PLN jangan melakukan pemutusan, karena kalau sudah ribut, situasi didaerah jadi tidak kondusif. Himbauan ini juga sudah disampaikan Polres Batubara kepada pihak PLN Tanjung Tiram saat sosialisasi di aula polres Batubara”, ujar Selamat.
Dalam musyawarah itu digelar dengan aman dan tertib, meski sejumlah kritik dialamatkan kepada pihak Managemen PLN namun pihak PLN tetap kelihatan tenang dalam menjawab berbagai kritikan dari masyarakat dan kepala desa di kecamatan Talawi.
Kepala PLN Ranting Tanjung Tiram Syafrides Hendri mengaku hanya menjalankan tugasnya sebagai kepala ranting Tanjung Tiram, hal itu, sudah menjadi kebijakan dari pusat.
Mengenai penertiban yang dilakukan, PLN hanya menertibkan pada masyarakat yang tidak terdaftar sebagai pelanggan PLN, mengenai tunggakan pembayaran PLN hanya bersifat persuasif dan meminta kepala pelanggan agar menyelesaikan tunggakannya.
Mengenai pembekalan tunggakan, ia mempersilahkan kepada pelanggan untuk mengecek dalam pemakaian KWH listrik, dari angka meteran dan angka dikwitasi itu dapat dilihat, siapa yang terutang, PLN atau pelanggan.
Soal penambahan lampu jalan, ia mengaku harus ada biaya tambanhan berupa upah sambungan yang dianggarkan dari pemerintah setempat, karena PLN tidak ada menganggarkan dalam sambungan dari anggaran PLN Tanjung Tiram.
Terkait adanya tiang jaringan listrik yang tidak terbenahi dan masih menggunakan tiang bambu meskipun tanggungjawab PLN, akan diupayakan diganti.
Sementara itu, Anggota DPRD Batubara Azhar Amri mengaku soal anggaran untuk pemasangan tiang, dilakukan pengkajian ulang dulu, sebab, hingga kini DPRD Setempat belum mengetahui berapa sebenarnya jumlah lampu penerangan jalan yang terpasang, sedangkan anggaran pembayaran lampu jalan terus dianggarakan di APBD, massa mengenai jumlah pastinya kita belum tau, jangan- jangan datanya itu kebesaran, sedangkan dananya terus dianggarkan.
“Sampai saat ini, kita belum tau berapa sebenarnya jumlah tiang, sedangakan dananya terus dianggarakan, jika misalnya jumlah tiang itu ada 1000, sedangkan yang berpungsi ada 700, inikan perlu menjadi perhatian, supaya jangan boros anggaran kita”, ujar politisi PBB itu.
Hadir dalam Musrenbang Anggota DPRD Batubara Azhar Amri, Usman Atim, Kapolsek Labuhanruku AKP Selamat, Camat Talawi Basrah, Danramil, Kades/Lurah serta undangan dan masyarakat lainnya. ****Zn