Zulnas.com, Batubara — Ditengah mewabah pandemi virus corona dibeberapa daerah ada aktivitas yang mengejutkan terjadi di jalan rakyat Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara.
Pasalnya, sekelompok pemuda melakukan aksi tawuran dengan menggunakan batu lempar- lemparan di Jalan Rakyat pusat kota Tanjung Tiram.
Aksi saling lempar batu antar pemuda ditengah jalan terjadi mulai pada malam hari hingga menjelang subuh. Selama dua hari puasa, aksi tawuran terus terjadi.
Baca Juga : Tawuran Mencekam, Masa Gunakan Bom Molotov di Pasar Tanjung Tiram
Warga setempat Zoel Firman mengaku resah dengan aksi tawuran yang terjadi antar pemuda di kecamatan Tanjung Tiram itu. Akibat aksi tawuran itu sejumlah rumah masyarakat menjadi rusak akibat disasar batu dari aksi saling lempar itu.
“Mana ini petugasnya, aksi pemuda ini sudah tiga hari berlanjut terus, kita berharap pihak-pihak yang terkait dapat menyelesaikan aksi tawuran ini,” Kata Zoel Firman sabtu (25/4/2020).

Hal sama juga disampaikan oleh Irmansyah. Warga yang tinggal persis di jalan rakyat itu juga mengeluh karena perabotan rumahnya jadi sasaran lempar dari aksi tawuran pemuda.
“Sudah tiga hari ini, tawuran terus terjadi, aksi makin lama makin menjadi, udah mulai pakai mercun api,” Ujarnya mengkhawatirkan.
Jika aksi ini terus berlanjut, tanpa adanya penertiban oleh pihak kamtibmas setempat, maka yang menjadi sasaran adalah rumah penduduk (masyarakat).
“Pak Kapolres Batubara Tolonglah wargamu, kami sudah tak enak tidur jika malam hari, kami takut rumah kami terbakar oleh aksi tawuran itu,” Tegasnya.

* Aksi Tawuran Kembali Terjadi Setelah Pasilitas Olahraga Diganti
Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Batubara telah mengubah eks kantor Camat Tanjung Tiram menjadi salah satu lokasi aktivitas untuk dijadikan pajak tradisional.
Sebelum dijadikan pajak, dilahan itu sempat dijadikan sarana olahraga, para pemuda bermain bola kaki antar pemuda kelurahan Tanjung tiram dan warga Desa Bagan Dalam.
Namun, setelah pemerintah kecamatan mulai membangun lokasi itu dijadikan tempat pedagang, maka aktivitas para pemuda berubah menjadi aksi tawuran.
Pengamat pemerhati lingkungan Azizi menyebutkan kecamatan Tanjung Tiram membutuhkan sarana olahraga untuk para pemuda.
Dengan tidak adanya aktivitas para pemuda sehingga aksi-aksi tawuran dan kenakalan remaja kembali terjadi akibat pemerintah kecamatan mengubah kembali peruntukan eks kantor camat Tanjung Tiram menjadi pusat lokasi pajak tradisional.
“Pemerintah harus bijak, kecamatan Tanjung Tiram itu adalah salah satu pusat kota, banyak pemuda disana yang harus menjadi perhatian, jangan sampai tak ada kegiatan, mereka kembali tawuran,” Kata Azizi di Tanjung tiram sabtu (25/4/2020) malam.
Tak hanya itu, karena wilayah pesisir pantai juga banyak aktivitas pedagang disana, sehingga berbagai kemungkinan juga akan terjadi diantaranya persoalan narkobaa dan obat- obat terlarang.
“Pemkab Batubara harus bijaksana, jangan sampai menjelang lebaran nanti aktivitas pemuda jadi bringas dan membahayakan bagi masyarakat setempat,” Tandasnya.