Sosok Berkinerja Tinggi Memilih Mundur, Jejak dan Perspektif Seorang Rijali

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 24 April 2025 - 14:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Di balik angka-angka pajak yang naik dan neraca keuangan yang surplus, berdiri sosok tenang bernama Rijali. Tapi kini, pria yang dikenal bersahaja itu memilih mengundurkan diri dari panggung birokrasi. Dan semua orang terkejut.

Bagi sebagian besar orang di lingkungan Pemerintah Kabupaten Batubara, nama Rijali bukan sekadar pejabat. Ia adalah simbol integritas kerja, ketekunan, dan relasi sosial yang baik. Maka ketika kabar pengunduran dirinya sebagai Kepala BKAD tersebar, suasana ruang kantor mendadak hening.

“Tidak ada yang tahu. Kami benar-benar kaget,” ucap salah satu bawahannya kepada zulnas.com, Kamis 24 April 2025 yang enggan disebut nama. Tak ada tanda, tak ada kode, bahkan di hari-hari terakhir sebelum surat pengunduran diri itu masuk ke meja Bupati Baharuddin Siagian.

Karier yang Tumbuh Bersama Daerah

Jejak karier Rijali bak peta yang tumbuh bersama sejarah Batubara. Dari masa Bupati OK Arya, ia sudah menempati posisi strategis sebagai Kabid Pungut pajak. Di masa itu, ia dikenal sebagai birokrat pekerja senyap jarang bicara, tapi hasil kerjanya selalu nyata.

Baca : Rijali dan Gratifikasi

Baca : Bahas Ranperda, Kaban Bapenda Rijali Optimis PAD Batubara Bertambah 2024

Baca : Sejenak Bersama Rijali

Waktu terus berjalan. Ketika Bupati Zahir memimpin, Rijali naik menjadi Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), posisi yang membuatnya lebih dikenal publik.

Di sana, ia mencatatkan prestasi membanggakan: berhasil menagih kekurangan bayar Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dari perusahaan besar seperti PT Inalum. Satu keberhasilan yang berdampak langsung pada naiknya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Batubara secara signifikan. Bukan sekadar naik—surplus.

Baca Juga :  Zahir Ajak Masyarakat Lestarikan Hutan Mangrove di Batubara

Prestasi itu tak berhenti. Ia kemudian dipercaya menjabat sebagai Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) jabatan yang menempatkannya di jantung keuangan daerah.

Baca : Mengulas Kinerja Rijali, Dari Prestasi Hingga Perjalanan dan Karir di Batubara

Baca : Rijali Kritik, Kades Harus Kreatif Raih Pendapatan Desa

Baca : Ditengah Pandemi, Begini Jurus Rijali Tingkatkan PAD Batubara

Banyak orang menyebut, kepemimpinan Rijali di BKAD terasa tenang tapi terarah. Di tengah tantangan fiskal dan beban belanja yang tinggi, ia mampu menjaga stabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Birokrat yang Bersahabat

Tapi yang membuat Rijali benar-benar dihormati bukan hanya soal angka. Ia piawai menjaga silaturrahmi. Dengan bawahannya, ia dikenal rendah hati dan tidak berjarak. Sementara kepada kalangan jurnalis, ia terbuka, komunikatif, dan tak pelit informasi.

“Kalau kami minta data atau wawancara, Pak Rijali selalu merespons langsung. Kadang malam pun dibalas,” ujar seorang jurnalis lokal. “Dia bukan tipe pejabat yang menjaga jarak.” subutnya.

Barangkali karena itulah, kabar mundurnya terasa ganjil. Tak ada drama, tak ada sorotan. Hanya satu surat yang masuk, satu pernyataan singkat lewat telepon, dan hilang dari layar birokrasi yang sudah lama ia isi dengan dedikasi.

Mundur dengan Alasan Keluarga

Dalam pernyataan resminya, Rijali menyebut ingin fokus mengurus orangtuanya yang tinggal sendiri di Tebing Tinggi. Alasan yang manusiawi, bahkan mulia. Tapi tetap saja, tak sedikit yang merasa kepergiannya meninggalkan ruang kosong, bukan hanya di struktur pemerintahan, tapi juga dalam dinamika kerja sehari-hari.

Baca Juga :  Pemkab Sudah Lunasi Tunggakan Tagihan Lampu Jalan

Baca : Rijali Terus Berinovasi, Kini, Bayar Pajak PBB Sudah Bisa Lewat Android

Baca : Polemik Pajak PPJ dan Taktik Perundingan Tagihan

“Beliau itu bukan sekadar atasan. Beliau panutan,” kata stafnya yang lain. “Kami merasa seperti kehilangan arah.” katanya secara berlenihan, mungkin.

Tantangan Bupati Baharuddin

Kini, bola berada di tangan Bupati Baharuddin Siagian. Dua pejabat penting sudah mundur dalam waktu berdekatan. Publik menanti bagaimana sikap Bupati menghadapi dinamika ini. Apakah akan segera menunjuk pengganti definitif? Apakah akan ada evaluasi menyeluruh terhadap iklim kerja di tubuh Pemkab?

Satu hal yang pasti, kehilangan pejabat seperti Rijali bukan perkara administratif semata. Ini adalah kehilangan nilai.

Jejak yang Tak Mudah Digantikan

Rijali telah pergi, bukan dengan sorak atau konferensi pers, tapi dengan tenang seperti biasanya. Ia datang dengan kerja dan pergi dengan diam. Tapi jejaknya tertinggal di setiap laporan PAD, di setiap lembar perencanaan keuangan, dan di hati banyak orang yang pernah bekerja bersamanya.

Baca : Inalum Janji Akan Lunasi Pajak PPJ Tapi Cicil

Baca : Ditagih PPJ, PT Inalum : “Dalam Waktu Dekat Akan Dibayar”

Dan di luar sana, masyarakat Batubara berharap semoga birokrasi yang ia tinggalkan tetap berdiri di atas nilai-nilai yang selama ini ia jaga: kerja nyata, kesederhanaan, dan integritas. ****

Berita Terkait

Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”
PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan
Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati
PNTI Batubara Audiensi ke PT BRC, Soroti Krisis Nelayan dan Usulkan Program Konservasi Laut
PNTI Batubara Audiensi ke PT IAA, Soroti Krisis Ekologi dan Kemiskinan Nelayan Pesisir
Eks Kadisperkim LH Batubara Akan Laporkan Sekda dan Inspektorat ke APH Terkait Temuan BPK
Husnul Khotimah Tanjung Tiram Siapkan Lompatan Baru Pendidikan Batubara
Turnamen Sepak Bola U-45 di Guntung: “Tua di Usia, Muda di Semangat”
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:41 WIB

Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:31 WIB

PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan

Selasa, 24 Juni 2025 - 12:15 WIB

Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati

Sabtu, 21 Juni 2025 - 14:59 WIB

PNTI Batubara Audiensi ke PT BRC, Soroti Krisis Nelayan dan Usulkan Program Konservasi Laut

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:00 WIB

PNTI Batubara Audiensi ke PT IAA, Soroti Krisis Ekologi dan Kemiskinan Nelayan Pesisir

Berita Terbaru