Zulnas.com, Batubara — Pedagang pasar lama lingkungan III Kelurahan Labuhan ruku menolak rencana pemerintah untuk menjadi tujuan wisata Kuliner. Mereka mempertanyakan program tersebut apakah program Bupati Batubara atau hanya pandai- pandainya lurah saja.
“Kenapa pemberitahuannya mendadak, kan bisa dimusyawarahkan dulu sama pedagang pasar lama, karena pedagang sudah puluhan tahun berdagang di pasar lama,” Ujar Ikwan salah seorang pedagang dipasar lama kelurahan Labuhan ruku, minggu (20/10/2019).

Untuk membangun wisata kuliner dipasar lama, kata Ikhwan, apakah pemerintah telah menganggarkan rencana anggaran biayanya, dimulai tahun berapa dan siapa pula yang menjadi pedagang dipasar tersebut.
Pemerintah juga, harus memikirkan jika bangunan masyarakat dihancurkan, harus ada solusi bagi masyarakat, karena memang hampir semua pedagang disini tidak mempunyai rumah sendiri sebagai tempat tinggal.
“Ini kan rumah kami, jangan sampai bangunan dihancurkan sementara pemerintah belum membangun bangunan baru untuk aktifitas pedangang tersebut,” Ujarnya.
Baca juga : Pasar Lama Labuhan Ruku Akan ‘Disulap’ Jadi Tujuan Wisata Kuliner

Selama ini, kata Ikhwan, para pedagang terus membayar retribusi dan Pajak Bumi Bangunan (PBB) setiap tahunnya, bahkan PBB itu sudah dibayar semasa pemerintahan Kabupaten Asahan.
“Kami yang berdagang disini sudah puluhan tahun, bahkan kami juga sudah bayar PBB semenjak masa pemerintahan Asahan sejak tahun 2000 an,” ujar Ikhwan sembari menunjukkan Kartu Tanda bayar PBB yang terbit sejak masa kabupaten Asahan, kepada zulnas.com dilokasi setempat.
Pedagang lain, Ilham juga menolak rencana pemerintah untuk membangun lokasi wisata kuliner didaerah itu, ia mengaku rencana itu terburu-buru dan terkesan memaksakan kehendak lurah.
“Massa lurah mengatakan dalam waktu setengah bulan tanah ini harus sudah dikosongkan. Inikan terlalu arogan, massa rumah kami dihancurkan sewenang- wenang, jadi kami mau tinggal dimana,” terang Ilham.
Yang lebih aneh lagi, kata Ilham, masa kami yang disuruh membongkarnya, setelah bangunan itu dihancurkan baru pemerintah mengambil alih, emangnya kami bukan masyarakat Batubara. Enak aja.
“Coba bapak pikir, kami tinggal disini sudah lama, rumah kami hanya ini, kalau digusur, jadi kami tinggal dimana?,” Ujar dihadapan lurah, dipasar lama sabtu (19/10/2019).

Sebelumnya, Lurah Labuhan Ruku Syahrul Hayadi mengaku bahwa dalam upaya pengosongan pasar lama diprotes oleh warga. Dia juga mengaku meski diamuk masyarakat, namun ia tetap menerima dengan lapang dada dan tetap memberikan pengertian kepada warga secara persuasif.
“Inikan bagian dari tugas saya, makanya saya tetap memberikan pengertian kepada masyarakat meskipun terasa pahit diamuk masa,” terang Lurah.
Lebih lanjut, lurah menjelaskan rencana pembangunan pasar lama dilingkungan III Kelurahan Labuhan ruku menjadi wisata kuliner adalah bagian dari pada program bupati Batubara, oleh karena itu, ia tetap optimis menyelesaikan persoalan tersebut meski banyak mendapat tantangan. ****Zn