Zulnas.com, Batubara — Tanjung Tiram maju selangkah disektor Kuliner. Kota yang berjumlah penduduk 59.713 jiwa dan Luas 173,79 km² (BPS 2020) ini terdapat di wilayah pesisir pantai yang lokasinya persis berdampingan langsung ke laut.
Salah satu problem yang masih menjadi kendala bagi warga setempat adalah soal Debu. Akibatnya, kota padat penduduk yang berjumlah delapan desa dan dua kelurahan ini akhirnya terkesan kumuh.
Saat ini, Kota Kecamatan yang diapit oleh Desa Bogak, Pahlawan, Suka Maju dan Kelurahan Tanjung Tiram sepanjang hari dan malam penuh dengan debu, tak hanya itu, sampah dan kondisi parkir kenderaan terjadi bukan pada tempatnya.
Baca Juga : Nama Kecamatan Nibung Hangus Bakal Dirubah, 1 Kelurahan Bakal Jadi Desa
Ruko yang berderet sepanjang jalan merdeka, rakyat, nelayan dan Kartini berdebu, kondisi ini sangat meresahkan pengunjung terutama kedai kopi, rumah makan dan kuliner.
Kondisi kota berdebu ini sangat mengkhawatirkan kesehatan masyarakat.
Dalam kamus bahasa Indonesia, Debu diartikan sebagai partikel yang halus yang berterbangan akibat angin bertiup.
Problem ini kemudian menjadi perhatian bagi warga dan pengunjung saat melintas sepulang dari rekreasi pulau salah nama dan pulau pandang yang masuk dalam areal destinasi wisata bahari melalui kota Tanjung Tiram.
Menurut Alfian (30) Selasa, 28/12/2020, potret kumuh kota ini, menurutnya dikarenakan situasi kota ini memiliki badan jalan yang rendah dan sempit.
Selain itu, parit penyaluran yang tak berfungsi normal serta kurangnya kesadaran masyarakat.
Baca Juga : Zahir Minta Warga Do’akan Batubara Terhindar Dari Bencana
“Disini masker bukan untuk melawan corona, tapi menghindari debu”.ujarnya sambil tersenyum.
Saat malam hari, Kota Kecamatan Tanjung Tiram sudah mulai terang karena mulai ditata oleh pemerintah Batubara pada anggaran APBD Tahun 2020.
Dalam pembangunan, selain pemasangan alat penerang (lampu jalan), pemerintah setempat juga membangun media jalan dan trotoar jalan guna untuk menghindari kemacetan akibat badan jalan dijadikan tempat berdagang.
Saat ini, Kota Tanjung Tiram menjadi salah satu pusat kuliner di Batubara Sumatera Utara. Harapannya, pemerintah daerah respect dengan kondisi bebu yang mengancam kesehatan masyarakatnya.
“Saat ini, kita sangat mendambakan kota yang sehat tanpa debu dan penjaja kuliner yang tersusun rapi serta tidak ada orang orang gila yang berkeliaran,” harapnya. ***Et