Zulnas.com, Batubara — Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara Ilyas Sitorus kembali mengunjungi sekolah di Desa Kampung Lalang Kecamatan Tanjung Tiram selasa (20/10/2020) pagi.
Kunjungan Kadisdik Batubara kali ini tidak seperti biasa, ia langsung ke sudut sekolah melihat semak belukar yang tumbuh hampir menjalar ke pintu jendela sekolah.
Bagaimana ceritanya, ini penelusurannya !!!
Sebelumnya, berdasarkan informasi pihak media, tepatnya disekolah UPTD SDN 02 Desa Kampung Lalang, pada bagian belakang terlihat semak ditumbuhi rerumput pohon berjenis kelayau yang menjalar hingga hampir ‘memanjati’ ruang jendela.
Dalam pandangan itu, tampak disela sela rimbunan rumput yang tebal terlihat dinding sekolah mulai terkelupas hingga terlihat batu bata yang mulai rapuh. Selain itu kaca jendela tak terlihat lagi yang tampak hanya jerjak besi yang sudah berkarat dan gorden jendela bewarna kuning.
Khawatir dengan kondisi yang memungkinkan adanya makhluk binatang yang berbisa, Kadisdik Batubara Ilyas Sitorus langsung meninjau lokasi sekolah untuk melihat langsung kondisi sekolah.
Dalam kunjungannya, terlihat rerumputan pada bagian belakang sekolah sudah ditebas dan dibersihkan pihak sekolah. Pada kondisi itu, hanya tinggal dinding sekolah yang belum dirapikan.
Ilyas pun kemudian masuk ke halaman sekolah dan langsung disambut oleh para kepala sekolah yang turut hadir pada kunjungan kadisdik itu, diantaranya Kasek Arfan yang juga ketua K3S, Kasek setempat Aisyah dan Kasek Azawiyah.
Saat berada di halaman sekolah, pandangan Ilyas tertuju pada sudut sekolah yang persis pada bagian rumah kosong. Merasa penasaran, mantan Biro Setdakab Propinsi Sumut itu langsung bergegas menuju kerumah tersebut.
Dilokasi itu, ia langsung berdialog dengan Kepala Sekolah (Kepsek) Aisyah dan menanyakan kenapa ada rumah didalam kompleks Sekolah. “Loh, ini kok ada rumah warga, kok bisa dalam komplek Sekolah? Tanya Ilyas.
Pernyataan itu langsung dijawab oleh kepala Sekolah Aisyah. Dulunya, tempat itu adalah rumah salah satu almarhum kepala sekolah bernama Muhammad Yani.
“Saya, kan disini baru menjabat kepala sekolah, dulu, katanya itu rumah Almarhum Pak Muhammad Yani, mantan pensiun guru itu sempat tinggal disini selama menjadi guru dan kepala sekolah,” Kata Aisyah menjelaskan ke Kadis
Entah bagaimana ceritanya, hingga rumah almarhum itu, sekarang milik anaknya sebagai ahli waris. Jadi setelah saya menjabat disini rumah itu sudah memang ada, Terang Aisyah.
Merasa terus penasaran, Kadisdik langsung menyapa pemilik rumah pada bagian belakangnya. Dari infromasi warga mulai mendapat titik terang asal muasal tanah. Disana salah satu warga menyebutkan bahwa cerita rumah itu sudah ada sejak lama bahkan pada tahun 1980 an.
“Sebenarnya dulu, rumah bapak itu dulu terletak pada bagian depan, karena menutupi komplek sekolah, akhirnya rumahnya ditukar guling dipindahkan ke bagian belakang,” Terang seorang warga yang rumahnya persis dibelakang sekolah.
Setelah bertahun menjabat sebagai ASN, kata dia, beliau meninggal, dan sekarang pihak dari keluarga anak almarhum yang menjadi ahli warisnya.
Selanjutnya Ilyas langsung mengajak Dialog, hingga ia menyarankan kepada guru tersebut untuk melakukan penjajakan tanah itu, sembari langsung meminta untuk dikomunikasikan agar tanah itu bisa diganti rugikan untuk menambah aset sekolah.
“Tolong nanti, jajaki sama pihak keluarga ya pak Arfan, mana tau bisa dikomunikasikan agar bisa menjadi aset sekolah dengan proses legalisasi jual belinya,” Pinta Kadisdik Ilyas kepada K3S Arfan.
Lalu Ilyas menjelaskan, jika tanah ini bisa menjadi milik sekolah, tentu banyak hal yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang peningkatan pasilitas pendidikan sekolah.
“Nanti tolong ibu inventarisasi aset sekolah dulunya, mana rumah dinas yang tidak layak dimusnahkan saja, buat berita acara,” Pinta Ilyas.
Setelah itu, pihak sekolah nanti bisa mengusulkan untuk tambahan pasilitas penunjang sekolah, apakah ruang perpustakaan, atau Ruang kelas Baru (RKB) atau ibu pengen sekolahnya bertingkat, buat aja usulannya tahun depan kita lihat kondisi keuangan APBD kita,” Kata Ilyas.
Usai berdialog panjang lebar, Ilyas kemudian memberikan arahan dan bimbingan kepada para kepala sekolah sembari pamit untuk melanjutkan agendanya. ****