Inilah Sederet Tantangan Bupati Zahir-Oky Memimpin Satu Periode di Batubara

zulnas
zulnas
Bupati Batubara Zahir saat memimpin apel hari pertama masuk kerja pasca libur lebaran Idul Fitri 1444 H di Lapangan Bola Kaki Blok 8, Kelurahan Lima Puluh Kota, Kecamatan Lima Puluh, Rabu (26/04/2023).
Bupati Batubara Zahir saat memimpin apel hari pertama masuk kerja pasca libur lebaran Idul Fitri 1444 H di Lapangan Bola Kaki Blok 8, Kelurahan Lima Puluh Kota, Kecamatan Lima Puluh, Rabu (26/04/2023).

Zulnas.com, Batubara — Bupati Batubara Zahir menyampaikan kilas balik Kepemimpinannya selama satu periode memimpin Batubara. Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan hiruk-pikuk atas tantangan yang dihadapinya dalam kurun waktu 4 tahun terakhir memimpin Batubara.

Menurutnya, berbagai persoalan datang silir berganti, terutama persoalan wabah yang melanda Indonesia, Penyakit Stunting hingga inflasi yang menghancurkan berbagai aspek termasuk ekonomi didaerah setempat.

Sejak dilantik, 27 Desember 2018 lalu, Zahir mengatakan, persiapan untuk membangun Kabupaten Batubara. Ketika dilantik Desember 2018, Zahir baru bisa menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) sebagai dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan.

Program-program kerja pemerintah kepala daerah tersebut baru bisa ia cicipi pada tahun anggaran 2020. Namun belum sempat menyusun anggaran, pemerintahan yang dipimpinnya malah dihadapkan dengan berbagai persoalan pelik yang hampir bisa dikatakan bersifat beruntun.

Baca Juga : Perbakin Asahan dan Batubara Dilantik, Zahir Cerita Pengalaman Menembak

“Saya dilantik tanggal 27 Desember 2018, tanggal tersebut adalah tanggal penutup tahun, ketika itu, anggaran sudah di Sah-kan oleh Pj bupati lama, sehingga saya bekerja pada tahun anggaran 2019 itu adalah prodaknya RKA bupati lama,” kata Zahir pada saat menyampaikan kata sambutan pada acara pelantikan Perbakin Asahan dan Batubara di Rumah Dinas Bupati Kompleks Tanjung Gading, Kecamatan Sei Suka, Selasa (18/04/2023).

Dihadapan para OPD dan Pengurus Perbakin Asahan dan Batubara itu, Zahir menegaskan, pemerintah yang dipimpinnya baru resmi menyusun anggaran Tahun 2020. Kala itu, Indonesia kembali dilanda oleh Covid-19.

Dalam situasi yang amat sulit itu, nampaknya tak membuat dirinya lembek dan lisut. Sejak mulai tahun 2020, baru kemudian, dirinya menyusun program Visi Misi yang digagasnya bersama Zahir-Oky dilanjutkan setelah berlalu badai Pandemi Covid-19.

“Jadi, saat itu, semua anggaran banyak di refokusing, pembangunan jadi terkendala, bahkan di beberapa kabupaten/Kota banyak pembangunan yang stagnan, namun kita di Kabupaten Batubara Alhamdulillah tetap dapat melaksanakan pembangunan,” ujarnya menjelaskan kilas balik kepemimpinan dan capaiannya.

Lalu dia menjelaskan, meski Kabupaten Batubara dilanda Covid-19, dirinya tetap optimis untuk tetap melanjutkan pembangunan, berbagai cara dilakukannya, mulai dari bantuan pemerintah pusat hingga pemerintah propinsi bahkan dari pihak BUMN sekalipun tetap membantu dalam mengisi pembangunan di Kabupaten Batubara. Terangnya.

Baca : Siasat Perundingan Pembangunan Kantor Bupati, Dari Harga Hingga Meja Pengadilan

“Padahal, sebenarnya pembangunan itu adalah bantuan tenaga dari pemerintah pusat dan pemerintah propinsi dan sebagainya, sedangkan APBD kita banyak di refokusing, sehingga pembangunan banyak yang terkendala,” paparnya.

Selama dua tahun berturut-turut, Zahir mengatakan, dirinya sangat kewalahan dalam menyusun program pembangunan, alasannya, semua anggaran dalam dua tahun itu terus di refokusing, dan pembangunan stagnan.

Belum usai dilanda Wabah Covid-19, Pemerintah Kabupaten Batubara yang dipimpinnya kembali dilanda inflasi. Kali ini, lebih kurang setengah tahun, pemerintah Kabupaten Batubara kembali berjibaku dalam menyusun program peningkatan kesejahteraan masyarakat pasca inflasi.

Usai inflasi, Pemerintahan Zahir-Oky kembali dilanda kasus Stunting di Kabupaten Batubara. Tak tanggung-tanggung, Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi kasus Stunting di Kabupaten Batubara mencapai 30,8% dan diperkirakan telah menurun menjadi 26,92% pada tahun 2020.

Dari dampak itu, Kabupaten Batubara kembali berjibaku melawan kasus Stunting, anggaran dari semua OPD Batubara dikonsentrasikan untuk menyusun penanggulangan Stunting, sehingga banyak alokasi anggaran dikuras untuk penanganannya.

Baca : Pembangunan Kantor Bupati Batubara Sudah ‘Diambang Mata’

“Setelah Tahun 2022, lebih kurang setengah tahun kita mengalami inflasi daerah, jadi, sejumlah kepala daerah dimasa ini memang masa-masa yang cukup sulit, tapi masyarakat banyak yang tidak tahu bahwa anggaran itu banyak ditarik kepusat untuk beli vaksin, biaya operasional dan lain sebagainya,” papar dia.

Lebih lanjut dia menerangkan, perubahan anggaran itu tak lain adalah untuk menjaga stabilitas negara, biaya pembelian obat-obatan berupa vaksin dan biaya operasional terkuras habis, sehingga anggaran pembangunan menjadi terhambat.

“Jadi, ini yang saya sampaikan agar masyarakat bisa paham, bahwa kendala kita di pembangunan itu sangat kompleks karena anggaran ditarik kepusat untuk membeli vaksin,” ujarnya.

Namun, lagi-lagi dia tetap optimis, dengan kerja keras dia dan dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Batubara dan pihak DPRD setempat, pihaknya tetap dapat melaksanakan pembangunan dengan bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat, sehingga pembangunan kembali berjalan dengan baik.

Selanjutnya, baru kemudian, dari pertengahan tahun 2022 hingga kini tahun 2023, pemerintah Kabupaten Batubara kembali mengisi membangun dengan mengejar ketertinggalan selama tiga tahun belakangan.

Baca : Bupati Zahir ‘Resmi’ Pindahkan Kantor ‘Ibu Kota Nusantara’ ke Kabupaten Batubara

“Sejak pertengahan 2022 hingga tahun 2023 ini, barulah kita benar-benar dapat mengejar ketertinggalan dari tiga tahun waktu yang kita lewatkan begitu saja,” Ujarnya.

Untuk memperlancar capaian visi misinya, pihaknya tetap membangun komunikasi lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan pemerintah daerah.

Kepada pihak-pihak yang mengelola keuangan dari pusat hingga daerah, Zahir berpesan agar sungguh-sungguh dalam mengelola program anggaran pembangunan agar dapat dilaksanakan secara merata.

“Kepada kawan-kawan OPD dan mitra pemerintah Kabupaten Batubara, mari sama-sama kita alokasikan anggaran dengan baik. Tahap awal, program penguatan Babinsa dan babinkamtibmas kita kasi semacam honor yang mana mereka selama ini bekerja di desa-desa dan pelosok,”

Kata Zahir, ada a satu Babinsa memegang tiga desa, sedangkan satu babinkamtibmas bisa memang lima desa, sehingga Pemkab Batubara baru bisa memberikan tambahan semacam honorer untuk Babinsa dan babinkamtibmas.

“Program itu, baru tahun ini bisa dijalankan dengan baik,” ujar Zahir dihadapan Jenderal Achmad Daniel Chardin yang juga sebagai ketua Perbakin Propinsi Sumatera Utara.

Kemudian, dengan harapan baru, Zahir berharap, mudah-mudahan di periode kedua, pihaknya baru dapat memfokuskan program pembangunan.

Sehingga, dia menyebut, kawan-kawan bisa dapat menjalankan programnya kembali secara normal mulai dari pemerintah desa terkhusus pemerintah tingkat Kabupaten Batubara. Tegasnya.

Sekedar diketahui, Ada sejumlah kepala daerah yang masa jabatannya akan berakhir pada Tahun 2023, Jumlahnya sebanyak 171 daerah.

Dari angka itu, Rinciannya 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota. Kepala daerah tersebut adalah Daerah ini yang berpilkada serentak tahun 2018 lalu termasuk Bupati Kabupaten Batubara.

Untuk menjaga stagnan pemerintahan, masa kepemimpinan Bupati Batubara akan diangkat Pejabat baru selama Kurang/lebih satu tahun penjabat sementara memimpin daerah. ****Zn.

Share this Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *