Dilema Nakes di Batubara, FIY : “Jika Butuh Jangan Gantung Nasib Mereka”

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 23 September 2022 - 09:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Keprihatinan yang dialami tenaga kesehatan (Nakes) Kabupaten Batubara nampaknya mendapat respon dari pihak DPRD Batubara. Setalah respon positif yang disampaikan Anggota DPRD Batubara Azhar Amri, kini muncul respon lagi dari Politikus Golkar Batubara Fahri Iswahyudi (FIY).

Kepada zulnas.com, Kamis (22/9/2022) FIY menegaskan persoalan yang dialami Nakes kayaknya dari tahun ke tahun terus menjadi ‘benang kusut’ yang sulit untuk diselesaikan.

FIY beralasan, jika memang pemerintah mau mencicil anggaran sudah sejak dulu, benang kusut ini tak menjadi langganan urusan dikemudian hari.

Anggota DPRD Batubara Fahri Iswahyudi

Secara tegas, politikus Partai Golkar Batubara itu menegasikan kepada pihak pemerintah daerah untuk tidak bertele-tele memperjuangkan soal nasib Tenaga Kesehatan (Nakes) didaerah setempat.

Pemerintah, pinta dia, harus tegas, jika memang butuh tenaga Nakes yang silahkan anggarkan honor mereka, jika tidak, ya sebaliknya.

“Yang pertama pemerintah butuh nggak tenaga mereka, jika butuh ya kita keluarkan SK-nya, kita bayar gajinya, jika kita butuh, jangan pula gantung nasib mereka,” tegas FIY yang juga mantan anggota komisi III DPRD Batubara itu.

Dia menganalogikan, jika misalnya saya membuka usaha klinik, lalu ada yang datang minta kerja, ada uang kita bayar, nggak ada uang ya nggak kita bayar, karena memang mereka statusnya suka rela.

Baca Juga :  Dinkes Batubara Didemo, Bupati Diminta Evaluasi Kinerja Wahid Khyusairi

Nah kita mau membuka simpul itu, inikan sekarang terlilit leher mereka. Jangan dibiarkan lama. Kemudian, jangan pula nanti ketika penerimaan TKS Honor, masuk semua, ada indikasi titipanlah, ini itulah hantu belaulah, ini kadang-kadang menjadi perhatian Dia.

Baca : Prihatin Nasib Nakes, Azhar Amri : Pemerintah Diminta Cari Solusi

Khusus untuk TKS Honor yang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batubara. FIY mencermati apakah honorer disana sudah sesuai dengan mekanisme. Berapa sih kebetuhan sesungguhnya disana, dari mana alokasinya anggarannya, jangan nanti menjadi ‘ancak’ pula.

“Tau lah kan, kalau sudah penerimaan tenaga honorer ini bang, Tak tertutup kemungkinan ada indikasi permainan soal pungutan,” ujar FiY menduga-duga.

Jawaban Kadinkes Wahid Khyusairi

Sebanyak 93 Tenaga Kesehatan (Nakes) dari Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Puskesmas se Kabupaten Batubara yang nasibnya tidak mendapat kesempatan untuk mengikuti proses pengangkatan P3K akhirnya ditanggapi oleh dinas Kesehatan setempat, drg Wahid Khyusairi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara Wahid Khyusairi

Kepada zulnas.com, Kamis (22/9/2022), Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Batubara drg Wahid Khyusairi mengaku dilema yang dialami petugas Nakes Batubara yang tidak mendapat kesempatan mengikuti P3K sedang dalam proses perjuangan dinas setempat.

Terkait ihwal tersebut, dokter gigi itu mengaku telah berkoordinasi dengan pihak BKD setempat sebagai penyelenggara P3K sembil mempelajari regulasi baru dari Kemenkes, karena masih ada kesempatan bagi Nakes untuk dapat berkontribusi dalam program P3K. Terang dia.

Baca Juga :  Bupati Batubara Dilantik, Gubsu Edy Rahmayadi Minta Jangan Ada Rakyat Sensara

“Sore ini, akan kita data semua jumlah petugas Nakes yang ada di puskesmas, kita lihat situasinya, dan akan kita kordinasikan kembali dengan BKD syarat-syarat yang harus dipenuhi mereka,” kata Wahid diruang kerjanya.

Baca : 93 Nakes di Batubara Mengeluh, “Pak Bupati Bagaimanalah Nasib Kami”

Wahid mencermati, terkait masalah tersebut bukan hanya dilegalisasi SK yang belum dapat diterbitkan pihaknya. Tetapi, masalahnya menurut dia, belum ada anggaran secara khusus yang dapat ditampung sebagai syarat gaji yang dibutuhkan para petugas Nakes. Katanya.

“Kalau hanya untuk SK bisa saja dibuat, regulasi dari Kemenkes pun sudah ada terbit pada bulan April 2022 lalu, tinggal menghitung berapa kapitasinya dan bagaimana mencarikan sumber anggarannya,” papar dia.

Selama ini, memang, para Nakes mendapat kontribusi dari program layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sifatnya gotong royong. Dan di regulasi Kemenkes, itu sudah dibenarkan kapitasi yang mereka dapatkan, tinggal sekarang bagaimana mereka dapat peluang di P3K. Jelas dia.

Wahid Khyusairi mengaku, persoalan ini memang menjadi penting buat dia, alasannya, bagaimana para tingkat layanan kesehatan di Kabupaten Batubara bisa ditingkatkan, terlebih lagi petugasnya bisa mendapatkan peluang. Tegasnya. ***Dian

Berita Terkait

Rijali dan Gratifikasi
Begini Cara Kades Bogak Fazzary Akbar Membangun Desanya, Dari Nawaitu dan Transparan
Bahas Ranperda, Kaban Bapenda Rijali Optimis PAD Batubara Bertambah 2024
Inilah Sederet Tantangan Bupati Zahir-Oky Memimpin Satu Periode di Batubara
6 Lokasi Wisata Terpopuler di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara
Dihari Ulang Tahun, Zahir Luncurkan Buku Komunikasi dan Kebijakan Publik
“Copot Menteri Desa PDTT, Tapi Tetap Mau Perpanjang Masa Jabatan 9 Tahun” (2)
Mencermati Lebih Dekat Penanganan Stunting di Kabupaten Batubara
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 2 April 2024 - 23:25 WIB

Rijali dan Gratifikasi

Senin, 29 Mei 2023 - 13:36 WIB

Begini Cara Kades Bogak Fazzary Akbar Membangun Desanya, Dari Nawaitu dan Transparan

Senin, 22 Mei 2023 - 23:31 WIB

Bahas Ranperda, Kaban Bapenda Rijali Optimis PAD Batubara Bertambah 2024

Kamis, 27 April 2023 - 07:25 WIB

Inilah Sederet Tantangan Bupati Zahir-Oky Memimpin Satu Periode di Batubara

Minggu, 5 Maret 2023 - 11:36 WIB

6 Lokasi Wisata Terpopuler di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara

Berita Terbaru