
Batubara,zulnas.com – Pemerintah Kabupaten Batubara telah membentuk sedikitnya empat belas Desa Tangguh Bencana (Bencana). Pembentukan lembaga Destana didaerah itu dilokasikan didesa- desa yang rawan terjadinya bencana daerah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Batubara Muhammad Nasir Yohanan menyebutkan pembentukan Destana itu bertujuan untuk penguatan lembaga masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana yang datang didaerahnya.
“Pengembangan lembaga Destana itu nanti diharapkan dari peran serta masyarakat dibantu dengan anggaran pemerintah baik dari alokasi dana desa maupun APBD bahkan dana CSR dari berbagai perusahaan”, Jelas Muhammad Nasir Yohanan diruang kerjanya, Selasa (04/12/2018).
Baca juga : BPBD Sumut : Batubara segera Bentuk Destana
Kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan Destana itu, bisa berupa pembuatan peta bencana didesa, membuat jalur evakuasi, pencegahan upaya dini, termasuk menghidupkan kembali budaya lokal terhadap pentingnya Early warning system.
“Terkait dengan mitigasi bencana berbasis kearifan lokal, pemerintahan desa bisa mengalokasikan anggaran dari ADD sebesar satu persen jumlah Dana Desa untuk menghidupkan kembali kegiatan lokal yang bersifat ramah lingkungan”, Jelas Nasir
Nasir menjelaskan, pada tahun anggaran 2017 lalu, BPBD Batubara telah membentuk tujuh Destana yang diantaranya, Desa Bandar Rahmad Kecamatan Tanjung Tiram, Desa Kwala Sikasim Kecamatan Sei Balai, Desa Gambus Laut Kecamatan Lima Puluh, Desa Padang Genting Kecamatan Talawi, Desa Kandangan Kecamatan Sei Balai, Desa Aras Kecamatan Air Putih dan Desa Medang Kecamatan Medang Deras.
Sedangkan untuk tahun 2018, BPBD Batubara dan bekerjasama dengan BPBD Propinsi Sumatera Utara kembali membentuk tujuh Desa yang diantaranya, Desa Kapal Merah Kecamatan Tanjung Tiram, Desa Kelurahan Bagan Arya Kecamatan Tanjung Tiram, Desa Perkebunan Sei Balai, Desa Kwala Gunung Kecamatan Lima Puluh, Desa Perkotaan Kecamatan Air Putih, Desa Simodong Kecamatan Sei Suka, Desa Nenas Siam Kecamatan Medang Deras. ****Zn