Memperingati Hari Santri, Zahir Bacakan Pidato Presiden Jokowi

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 23 Oktober 2019 - 17:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Batubara Zahir memberikan bantuan kepada yayasan Al Mukhlisin.

Bupati Batubara Zahir memberikan bantuan kepada yayasan Al Mukhlisin.

Zulnas.com, Batubara — Presiden Jokowidodo telah mengeluarkan keputusan nomer 22 Tahun 2015 bahwa tanggal 22 Oktober sebagai hari Santri. Penetapan tanggal 22 Oktober itu merujuk pada tercetusnya ‘resolusi jihad’ yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Demikian dikemukakan bupati Batubara Ir Zahir saat membacakan pidato menteri agama RI melalui sekjen Nur Kholis Setiawan pada acara perayaan hari santri nasional di yayasan Almukhlisin simpang empat kecamatan Tanjung Tiram, selasa (22/10/2019).

Zahir menjelaskan resolusi jihad ini melahirkan peristiwa heroik yaitu pada tanggal 10 nopember 1945 yang setiap tahun kita peringati sebagai hari pahlawan.

Sejak hari santri ditetapkan pada tahun 2015, kita selalu menyelenggarakan peringatan setiap tahunnya dengan thema yang berbeda. Bahkan secara berurutan pada tahun 2016 mengusung thema dari pesantren untuk Indonesia.

“Pada tahun 2017 wajah pesantren adalah bagian dari wajah Indonesia, sedangkan thema nasional ditahun 2018 bersama santri damailah negeri,” Ucap zahir.

Bupati Batubara Zahir memberikan bantuan kepada yayasan Al Mukhlisin

Saat ini, lanjut Zahir, thema santri ditahun 2019 mengusung santri Indonesia untuk perdamaian dunia. Isu perdamaian diangkat berdasarkan fakta bahwa sejatinya laboratorium perdamaian.

Sebagai laboratorium perdamaian, pesantren merupakan sebagai tempat menyemai ajaran Islam rahmatan lil’alamin. Islam ramah dan modern dalam beragama. Sikap moderat dalam beragama sangat penting bagi masyarakat yang plural dan multi kultural.

Baca Juga :  Peringatan Harkitnas, Bahar : Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat

“Dengan cara seperti inilah keragaman dapat disikapi dengan bijak serta toleransi dan keadilan dapat terwujud. Semangat ajaran inilah yang dapat menginspirasi santri berkontribusi merawat perdamaian dunia,” Terangnya.

Zahir menjelaskan bahwa alasan yang mendasar mengapa pesantren layak disebut sebagai laboratorium perdamaian yaitu;

Pertama, kesadaran harmoni beragama dan berbangsa. Perlawanan kultural dimasa penjajahan perebutan kemerdekaan, pembentukan dasar negara, tercetusnya resolusi jihad 1945, hingga melawan pemberontakan PKI.

Bupati Batubara Zahir memberikan bantuan kepada yayasan Al Mukhlisin.

Hal itu tidak terlepas dari peran kalangan pesantren. Bahkan sampai hari ini pun komitmen santri sebagai generasi pecinta tanah air tidak kunjung pudar. Sebab para santri masih berpegang teguh pada kaidah bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari pada iman.

Kedua, metode mengaji dan mengkaji, selain mendapatkan bimbingan teladan dan transfer ilmu langsung dari kiai, dan dipesantren diterapkan juga keterbukaan kajian yang bersumber dari berbagai kitab, bahkan sampai kajian lintas Mazhab.

Tatkala muncul masalah hukum para santri menggunakan metode Bahsul masail untuk mencari kekuatan hukum dengan cara meneliti dan mendiskusikan secara ilmiah sebelum menjadi keputusan hukum.

Baca Juga :  Dua Hari Selesai Dikerjakan, Proyek Hotmix Sudah Tambal Sulam

Ketiga, para santri biasanya diajarkan untuk khidmah atau pengabdian. Ini merupakan ruh dan prinsip loyalitas santri yang dibingkai dalam paradigma etika agama dan realitas kebutuhan sosial.

Keempat, pendidikan kemandirian, kerjasama dan saling membantu dikalangan santri karena jauh dari keluarga. Santri terbiasa hidup mandiri memupuk solidaritas dan gotong royong sesama pejuang ilmu.

Bupati Batubara Zahir memberikan bantuan kepada yayasan Al Mukhlisin.

Kelima, gerakan komunitas seperti kesenian dan sastra dapat tumbuh subur dipesantren. Seni dan sastra berpengaruh pada prilaku seseorang, sebab, mengekspresikan prilaku yang mengedepankan pesan keindahan harmoni dan kedamaian.

Keenam, lahirnya beragama kelompok diskusi dalam skala kecil maupun besar untuk membahas hal-hal remeh sampai yang serius.

Ketujuh, merawat khazanah kearifan lokal, relasi agama dan tradisi begitu kental dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

“Pesantren menjadi ruang yang kondusif untuk menjaga lokalitas ditengah arus zaman yang semakin pragmatis dan materialistis,” Sebut Zahir.

Kedelapan, prinsip masalah kepentingan umum sebagai pegangan yang tak dapat ditawar lagi, oleh kalangan pesantren.

Kesembilan, penanaman spritual tidak hanya soal hukum Islam, yang didalam banyak pesantren juga melatih para santrinya untuk Tazkiyatunnafs yaitu proses pembersihan hati, ini biasanya dilakukan dengan amalan zikir dan puasa. ****Zn

Berita Terkait

IWO Batubara Gelar Rakerda: Menuju Organisasi Jurnalistik yang Solid dan Profesional
ASN Bapenda Batubara Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah Kos, Diduga Alami Depresi
Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”
PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan
Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati
PNTI Batubara Audiensi ke PT BRC, Soroti Krisis Nelayan dan Usulkan Program Konservasi Laut
PNTI Batubara Audiensi ke PT IAA, Soroti Krisis Ekologi dan Kemiskinan Nelayan Pesisir
Eks Kadisperkim LH Batubara Akan Laporkan Sekda dan Inspektorat ke APH Terkait Temuan BPK
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 17:32 WIB

IWO Batubara Gelar Rakerda: Menuju Organisasi Jurnalistik yang Solid dan Profesional

Jumat, 27 Juni 2025 - 13:50 WIB

ASN Bapenda Batubara Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah Kos, Diduga Alami Depresi

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:41 WIB

Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:31 WIB

PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan

Selasa, 24 Juni 2025 - 12:15 WIB

Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati

Berita Terbaru

Asahan

Jamaah Haji Asal Asahan Tiba di Kampung Halaman

Senin, 30 Jun 2025 - 16:21 WIB

Asahan

Bupati Asahan Hadir Kejurda Tinju Seleksi PON XVII 2025

Senin, 30 Jun 2025 - 16:08 WIB