Zulnas.com, Desa Pahlawan, – Semangat gotong royong terus mengakar kuat di Desa Pahlawan, Kecamatan Tanjung Tiram. Kali ini, lebih dari 105 meter drainase di Jalan Tenggar Gang Bogak Lama dibersihkan dari timbunan sampah dalam aksi sosial “Jumat Bersih” yang berlangsung secara estafet di setiap dusun. Jum’at 14 Februari 2025.
Kegiatan yang telah teragenda sejak 2022 ini kembali melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk Kepala Desa Syamsul Aswin, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perangkat desa, Danposal, serta tokoh pemuda dan warga setempat. Dalam keterangannya, Syamsul Aswin mengapresiasi peran aktif masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan.
“Gotong royong ini sudah berjalan hampir tiga tahun dan akan terus kita lanjutkan demi menciptakan desa yang bersih dan sehat,” ujar Syamsul. Ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan drainase agar tidak tersumbat sampah.
Senada dengan itu, Wakil Ketua BPD A. Saini Batu Bara mengungkapkan apresiasinya terhadap kebijakan kepala desa yang konsisten menjaga kebersihan lingkungan. Menurutnya, produksi sampah rumah tangga di Desa Pahlawan mencapai hampir satu ton per bulan, tersebar di 12 dusun.

“Langkah ini sangat spektakuler! Dengan gotong royong yang sudah bertahun-tahun berjalan, Desa Pahlawan semakin bersih. Kepala Dusun harus lebih peduli agar drainase tetap lancar dan lingkungan tetap asri,” tegasnya.
Kepala Dusun Amanah, H. Ahmad Armada, juga menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh terhenti. Ia bahkan turun langsung ke dalam got untuk memastikan aliran air tetap lancar.
“Saya tidak segan masuk ke got demi memastikan desa kita tetap bersih. Ini bukan hanya tugas pemerintah desa, tapi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya penuh semangat.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah desa, BPD, dan masyarakat, Desa Pahlawan semakin menunjukkan komitmennya dalam menjaga kebersihan lingkungan. Harapannya, gerakan ini tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi budaya yang terus diwariskan demi masa depan desa yang lebih baik. (Azmi).