Zulnas.com, Batubara — Dua siswa saling baku hantam (berkelahi) di seputaran taman Lima Puluh Kota Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara, Senin (5/12/2022).
Menurut Informasi yang dihimpun menyebutkan perkelahian tersebut diduga dipicu dendam karena beberapa hari sebelumnya terduga pelaku mengaku pernah dikeroyok oleh siswa yang dipukulnya bersama teman-temannya.
Informasi perkelahian tersebut kemudian viral setelah KRT Hanafi yang menjabat Sekretaris Sat Pol PP Kabupaten Batubara memosting pengamanan peristiwa tersebut di laman FB-nya, Senin (5/12/22).
“Hari ini Kita Baru Saja Mengamankan 5 Orang Siswa SMA Yg Terlibat Aksi Tawuran Di Taman Kota 50, Mengakibatkan 2 Anak Terluka & Yg Lainnya Melarikan Diri setelah Team Sat Pol PP Turun Ke TKP
Dalam Peristiwa Ini Kita Selalu Menasihati & Mengingatkan kepada Anak2 Sekolah Agar Jangan Ada Tawuran & Jangan Ada Keributan Di Antara Kita Semua…
Damai Itu Indah & Mari Jaga Ketertiban Bersama….”, tulis Hanafi.
Untuk mengetahui kronologis dan latar belakang peristiwa tersebut, wartawan melakukan konfirmasi kepada Kasat Pol PP Kabupaten Batubara Rahman Hadi.
Melalui telepon selulernya, Rahman Hadi membenarkan peristiwa tersebut. Rahman Hadi juga menjelaskan kasus tersebut kini telah dilimpahkan ke Polsek Lima Puluh.
“Ini sudah kita serahkan ke Polsek Lima Puluh, tanya aja bang kesana”, ujarnya dari ujung telepon.
Namun ketika ditemui di Polsek Lima Puluh, Kapolsek AKP Rusdi menjelaskan peristiwa tersebut bukan tawuran namun hanya perkelahian satu lawan satu.
“Itu bukan tawuran, itu cuma perkelahian satu lawan satu. Kejadiannya juga bukan di taman. Namun orang tua kedua pihak sepakat untuk berdamai”, jelasnya.
Karena kedua orang tua siswa sepakat berdamai maka Kanit Binmas Polsek Lima Puluh Ipda Aidil A Siregar melakukan problem solving (mediasi). Akhirnya kedua belah pihak sepakat berdamai dan tidak melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum.
“Dalam Problem Solving, kedua belah pihak sepakat berdamai secara kekeluargaan dan saling meminta maaf serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang sama dan di buat dalam bentuk Surat Pernyataan”, pungkas Kapolsek Lima Puluh AKP Rusdi.
Kapolsek kemudian mempersilahkan wartawan untuk menanyai langsung siswa yang terlibat perkelahian.
Di Polsek Lima Puluh, korban pemukulan yang merupakan siswa di salah satu SLTA di Batubara yang tidak mau menyebut namanya mengaku bukan tawuran yang terjadi namun pemukulan terhadap dirinya yang dilakukan seorang siswa.
Demikian pula tanpa bersedia menyebut identitasnya, pelajar di salahsatu SLTA di Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun tersebut mengaku dirinya dikeroyok sebelumnya di depan MTsN Lima Puluh.
“Kutunggulah dia, kami berdua dengan temanku tapi temanku nunggu di sepeda motor aja”, ucapnya lirih.
Begitu jumpa dirinya mencegat seorang siswa selaku orang yang ditudingnya telah ikut mengeroyoknya. Dia langsung memukul muka dan kening siswa tersebut hingga keningnya luka dan giginya goyang.
Karena menerima pukulan siswa tersebut lari ke taman Lima Puluh Kota.
Saat itulah personil Sat Pol PP Kabupaten Batubara tiba di taman dan mengamankan beberapa siswa berikut pelaku dan korban pemukulan.
Namun dikonfirmasi ulang lewat telepon seluler, Kasat Pol PP Kabupaten Batubara tetap kukuh mengatakan saat diamankan masih terjadi perkelahian di taman. ***Ebson