Zulnas.com, Batubara — Tokoh Pejuang Pemekaran Kabupaten Batubara Syamsir menjelaskan, para pejuang Gemkara itu tak ubah ibarat Veteran. Dimana, para pelaku sejarah mati-matian dalam memperjuangkan daerah itu untuk menjadi sebuah kabupaten Otonom.
“Saya rasa, kita para pejuang ini tak ubah ibarat Veteran. Hanya saja, daerah yang kita perjuangkan itu hanya tingkat kabupaten tetapi kita dihadapkan dengan berbagai perlakuan keras. Darah, air mata bahkan senjata pun kita hadapi saat pemekaran Batubara,” ujar Syamsir pada acara Musyawarah Gemkara Kecamatan Tanjung Tiram, minggu (22/9/2019).
Syamsir mengingatkan, kegigihan para pejuang dalam memperjuangkan daerah ini untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat sangat sedih untuk dikenang. Bahkan, ia sebagai salah satu tokoh keras saat melawan para ‘pejabat asahan’ yang minta agar Batubara tidak dimekarkan.
“Banyak yang saya korban dalam memperjuangkan pemekaran Batubara, tidak hanya tenaga waktu dan materi, darah dan air mata juga turut ikut dalam pergerakan perjuangan Batubara,” tegas Syamsir.
Saat memperjuangkan OK Arya jadi Bupati, Syamsir juga mengaku banyak mengeluarkan materi, pada waktu itu, saat OK Arya kesulitan dalam hal keuangan. Ia dengan ikhlas memberikan dukungan materi dalam perjuangan untuk menjadikan OK Arya sebagai Bupati Batubara.
Saat Zahir mencalonkan diri menjadi Bupati Batubara yang didukung Gemkara. Ia juga mendukung penuh. Bahkan ia juga turut mensosialisasikan kemenagan Zahir menjadi Bupati Batubara.
Kemudian Samsir menjelaskan, Ikat Kepala yang ia simpan hingga kini masih Ada dan menjadi kenangan baginya. Selain ikat kepala, masih banyak juga sisa- sisa alat dan peralatan saat memperjuangkan Batubara.
* Gemkara Diminta Kawal Dana Desa
Pejuang Gemkara Ridwan Ipit menegaskan kepada para pejuang yang tinggal didesa dapat mengkawal dalam pemanfaatan dana Desa. Dimana, dana yang digulirkan dari pemerintah pusat itu dapat bermanfaat untuk masyarakat didesa secara menyeluruh.
“Kita Harapkan juga kepada para pengurus Gemkara agar dapat mengkawal dana desa. Sebab, dana yang digulirkan oleh pemerintah Pusat sebesar 1 milyar lebih itu tidak diselewengkan oleh oknum pejabat didesa,” Pinta Ridwan Ipit. ****Zn