Zulnas.com, Batubara – Dalam tiga tahun terakhir, RSUD H OK Arya Zulkarnain mencatat total 65.443 pasien yang berobat, mencakup layanan rawat inap dan rawat jalan. Namun, data terbaru menunjukkan tren penurunan jumlah pasien sebesar 1,36 persen dari tahun 2023 ke 2024.
Menurut Direktur RSUD H OK Arya Zulkarnain, dr. Guruh Wahyu Nugraha, yang disampaikan melalui Kabag Umum, Sogol, total pasien tahun 2022 mencapai 17.685 orang, meningkat menjadi 24.043 orang di 2023. Namun, di 2024, jumlah tersebut turun menjadi 23.715 pasien.
Ketiadaan Layanan Poly Klinik Syaraf dan Jantung
Sogol mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama penurunan ini adalah tidak tersedianya layanan Poly Klinik Syaraf dan Poly Klinik Jantung, yang sebelumnya menjadi kontributor signifikan jumlah pengunjung.
“Poly Klinik Syaraf, yang sempat menjadi salah satu layanan favorit di RSUD, terpaksa berhenti beroperasi setelah dokter spesialis syaraf kami mengundurkan diri pada Maret 2024. Hingga saat ini, kami belum mendapatkan pengganti,” ujar Sogol, Senin (13/1/2025).
Ketiadaan layanan ini menjadi tantangan serius, mengingat RSUD H OK Arya Zulkarnain saat ini memiliki 25 dokter spesialis di berbagai bidang, namun belum mencakup spesialis syaraf dan jantung.
Program KSJU, Harapan Baru RSUD
Dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan, RSUD H OK Arya Zulkarnain berencana mengembangkan fasilitas baru di bawah Program Kanker Jantung Stroke dan Uronefro (KSJU) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Tahun 2025, kami akan kedatangan alat-alat medis canggih, seperti Monografi, CT-Scan 64 Slice, dan Echokardiografi. Ini bagian dari program KSJU. Pemerintah daerah diharapkan dapat melengkapi kebutuhan sarana, prasarana, serta tenaga medis, termasuk dokter spesialis jantung dan syaraf,” kata Sogol.
Ia menambahkan, target besar RSUD adalah menjadi rumah sakit rujukan utama di Kabupaten Batubara pada 2026. Hal ini akan diwujudkan dengan melengkapi layanan medis dan terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik.
Kurang Gencar Promosi Jadi Tantangan
Selain faktor layanan medis, Sogol mengakui bahwa promosi layanan RSUD masih kalah dibandingkan rumah sakit swasta.
“Promosi juga menjadi pekerjaan rumah bagi kami. RSUD harus lebih aktif memperkenalkan fasilitas dan keunggulan yang kami miliki agar masyarakat semakin percaya dan memilih layanan kami,” ujarnya.
Harapan Besar untuk Masa Depan
RSUD H OK Arya Zulkarnain berkomitmen menjawab tantangan ini dengan terus meningkatkan kualitas layanan. “Kami berharap, dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak rumah sakit, RSUD dapat menjadi pilihan utama masyarakat Batubara dan sekitarnya,” pungkas Sogol.
Ke depan, keberhasilan implementasi Program KSJU di RSUD ini tidak hanya akan meningkatkan layanan medis, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat Kabupaten Batubara. (Sp).