Zulnas.com, Batubara — Pembangunan jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan Talawi dan Kecamatan Tanjung berlokasi di Sei Bejangkar terkesan lambat. Pasalnya, masyarakat pengguna jalan resah dikarenakan kondisi pembangunan jembatan penghubung berjalan lambat.
Sementara jembatan pengganti yang dibuat disamping jembatan utama kerab terendam banjir, sehingga lalu lintas warga pengguna jalan menjadi terhambat.
Pantauan Wartawan, senin (14/10/19) Terlihat puluhan kenderaan mengantri untuk melewati jembatan sementara yang tergenang air dengan ketinggian 30 centimeter, para pengendara harus extra hati- hati agar tidak terperosok kesungai, lebih paranya lagi bagi kenderaan roda dua harus melewati titi darurat yang dipasang dengan menggunakan papan selebar 50 centimeter.
Banyak pengendara sepeda motor harus turun dan menuntun motornya karena takut terjatuh. Sementara cuaca mendung sepekan ini mengakibatkan kondisi jalan terus diguyur hujan.

Salah seorang pengendara sepeda becak motor Surio (42) saat melintasi jalan penghubung harus menannggung kerusakan becak motornya. Saat ia melintas, as belakang becak motornya patah kareta terjebak kelobang yang tergenang air, tak hanya itu surio juga mengeluhkan jika becak motornya membawa barang harus menurunkan barangnya terlebih dahulu, saat melintas.
Perbaikan jembatan yang dikerjaakan oleh dinas pekerjaan umum propinsi sumatera utara ini Dengan Nama Proyek ; pekerjaan umum, pekerjaaan tanah dan geosintetik struktur rehabilitas jembatan hingga kini masih belum selesai.
Proyek propinsi dengan nomor kontrak 602/DBMBK/UPTJJ-TB/KPA/1399/2019 Tanggal 24 Juli dengan nilai kontrak 2.250.178.104.20,- Milyar yang bersumber dari dana APBD Propinsi Sumatera Utara itu mempunyai waktu pelaksaan selama 150 Hari.
Pelaksaan rekanan proyek jembatan di itu dikerjakan oleh Cv Diori sudah dimulai sejak dua bulan lalu, dari plank proyek yang terpasang tertera pekerjaan seharusnya selesai selama 150 hari, namun dilapangan progres pengerjaan masih sangat minim. ****Zn