Zahir Ajak Petani Berinovasi Kelola Lahan Pertanian di Batubara

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 4 Januari 2021 - 15:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Tanah menjadi faktor penting dalam budidaya tanaman. Selain sebagai media tanam, tanah juga berperan sebagai penyuplai makanan dalam bentuk unsur hara. Karena itu, keberhasilan budidaya ‘wajib’ hukumnya mengetahui kondisi tanah. Salah satu yang sangat penting adalah kadar keasaman tanah (pH).

Hal tersebut disampaikan Bupati Batubara Ir Zahir pada acara panen padi hasil demplot/ ujicoba inovasi teknologi dan tanaman perdana tanaman bawang, di Desa Pematang Jering Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batubara, Senin (4/1/2021).

Pada tanam serentak ini, Bupati Batubara Ir Zahir M.AP mengajak para petani agar dapat Berinovasi dalam mengelola lahan pertanian. Dengan memperhatikan kondisi tanah, petani harus mampu menganalisis tingakat ke asaman tanah sebelum menanam tanaman padi atau palawija.

Baca Juga :  Resmikan SPBU Pulau Sejuk, Zahir Ingatkan Warga Jangan Ada Kutipan pada Investor

Lebih lanjut Politisi PDI Perjuangan itu memaparkan kondisi tanah pertanian di Batubara tak jauh berbeda dengan kondisi tanah di Kabupaten Brebes. Dimana keasaman tanah menjadi hal penting untuk diperhatikan para petani.

“Jadi saya pikir para petani di disini sebelum melakukan pola tanam terlebih dahulu harus mencangkul tanah supaya zat asam tidak terlalu tinggi, agar tanah lebih subur” sarannya.

Begitu pun Zahir hanya memberikan saran kepada petani sebagai profesi atau pelaku yang terlibat langsung sebagai pengelola lahan pertanian.

Bupati Batubara Ir Zahir saat mencoba traktor dengan mencangkul tanah di Desa Pematang Jering, Kecamatan Sei Suka

Saat ini, Zahir menjelaskan, untuk tanaman cabe di Batubara belum bisa diharapkan, hasilnya belum bisa dibanggakan ketimbang cabai. Meskipun pada tanaman cabai masih banyak yang menjadi kendala seperti hama.

Baca Juga :  Tak Melibatkan K.SPSI, Rapat Dewan Pengupah Batubara Terkesan 'Opok-opok'

Menurutnya, tanam padi di Kabupaten Batubara kita sudah memakai pupuk organik, maka terlalu sering kita mengunakannya, maka sel tahan sudah mulai jenuh, maka perlu kita daur ulang dengan mencangkul untuk menambah kedalam tanah.

Sebelumnya Kadis Pertanian Ridwan mengatakan, penanaman tanaman sampingan setelah padi ini sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Batubara terhadap petani dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan ditengah pandemi Covid-19

“Untuk mensukseskan gerakan tanama bawang diareal sawah ini merupakan tanaman palawija, guna meningkatkan budidaya tanam bawang sebaiknya dapat membaginya dengan petani lainnya,” ujarnya

“Melihat areal pertanian kita semangkin lama semangkin berkurang, maka petani perlu kita berikan motivasi dan menerima keluhanannya,” ujar Ridwan. ****

Berita Terkait

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih
Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat
Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”
Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal
Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?
Bantu Pengusaha, Bank Sumut Lima Puluh Promosikan Produk KMSS
Kenaikan Harga Beras, Jangan Sampai Menyulitkan Petani Dapatkan Pupuk
PD Pasar Medan Siap Tampung Cabai Batubara 10 Ton Seminggu
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 00:38 WIB

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:05 WIB

Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:07 WIB

Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”

Sabtu, 21 Desember 2024 - 15:29 WIB

Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal

Kamis, 16 Mei 2024 - 20:45 WIB

Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?

Berita Terbaru