Begini Kondisi Pasar Tradisionil di Tanjung Tiram

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 28 Desember 2020 - 09:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara –Pasar tradisionil di Kecamatan Tanjung Tiram Batubara Sumatera Utara masih saja menjadi problem kota alias tak terurus dan semrawut, Senin (28/12/2020).

Pasar tradisionil ini awalnya terletak di jalan rakyat namun berbilang waktu melumer sampai ke jalan nelayan dan jalan merdeka persisnya di depan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Tiram.

Para pedagang dan pembeli yang datang dari berbagai kecamatan di sekitar pasar dari sejak pukul 03.00 dini hari terus memadati areal pasar, hal itu mengakibatkan kemacetan parah terutama di jalan merdeka menuju ujung boom yang dipadati pedagang ikan basah yang membuka lapak dagangan di badan jalan.

Baca Juga :  Zahir Berharap PRSU Dapat Tingkatkan Sektor UKM Batubara

Baca Juga : Memacati Badan Jalan, 200 PKL Bakal di Relokasi ke Pasar Inpres

Sementara, juru parkir menertibkan kenderaan roda dua dan empat di celah celah para pedagang. Hal ini memperparah kemacetan di lokasi tersebut.

Pasar tradisionil seperti pasar tumpah ini telah seperti itu berbilang tahun. Pihak aparat desa, kecamatan dan satpol PP berulang kali menertibkannya tetapi keadaanya kian parah.

Jika selama ini hanya jalan nelayan saja yang macet, saat ini jalan merdeka menuju pelabuhan telah macet total.

Baca Juga :  Menuju UMKM Berkualitas, Ny. Maya Zahir Ajak Pengrajin Kriya Magang di Yogyakarta

Baca Juga : Melalui APBN, Dinas Koperasi Batubara Bangun Pasar Inpres 2,7 Milyar

Begini Kondisi Pasar Tradisionil Tanjung Tiram saat pukul 05.30 Wib

Ramli (39) ojek yang ditemui zulnas Senin, (28/12/2020) mengatakan kemacetan ini telah bertahun tahun lamanya tetapi satu tahun belakangan ini jauh lebih parah.

“Apa mau dikatakan masing masing mau makan,” ujarnya.

Masyarakat setempat berharap ada solusi terbaik dari pemerintah setempat untuk mengatasi kesemrautan ini. Seperti memindahkan pasar atau menjadikan pasar yang ada menjadi dua atau tiga tingkat. ***Et

Berita Terkait

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih
Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat
Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”
Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal
Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?
Bantu Pengusaha, Bank Sumut Lima Puluh Promosikan Produk KMSS
Kenaikan Harga Beras, Jangan Sampai Menyulitkan Petani Dapatkan Pupuk
PD Pasar Medan Siap Tampung Cabai Batubara 10 Ton Seminggu
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 00:38 WIB

Pengamat dan DPR Wanti-wanti Risiko Kredit Macet di Balik Ambisi 80.000 KopDes Merah Putih

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:05 WIB

Industri Kelapa Krisis Bahan Baku, Menperin Soroti Ekspor Kelapa Bulat

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:07 WIB

Perpekindo Tolak Moratorium Ekspor Kelapa: “Petani Jangan Jadi Korban Ego Sektoral”

Sabtu, 21 Desember 2024 - 15:29 WIB

Revolusi Pertanian di Batubara: RPB Cabai Siap Angkat Kesejahteraan Petani Lokal

Kamis, 16 Mei 2024 - 20:45 WIB

Ternyata Manfaat Limbah Kopi Sangat Dahsyat, Apa Itu?

Berita Terbaru

Asahan

Bupati Asahan Ikuti Panen Raya Jagung Serentak

Jumat, 6 Jun 2025 - 20:09 WIB

Asahan

Bupati Asahan Terima Audiensi FORKALA

Jumat, 6 Jun 2025 - 20:03 WIB