Mengenal Sejarah Kuntilanak

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 1 Maret 2023 - 18:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuntilanak

Kuntilanak

Zulnas.com, — Sejarah kuntilanak terungkap. Hantu perempuan di Indonesia yang menyeramkan itu selama ini telah diteliti oleh seorang antropolog asal Jerman bernama Timo Duile.

Hasil penelitian itu dipublikasikan dalam Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia pada 2020. Judulnya “Kuntilanak: Ghost Narratives and Malay Modernity in Pontianak, Indonesia”.

Dari hasil penelitian yang dilakukannya Timo menuturkan bahwa kuntilanak tidak hanya menjadi ikon budaya di Indonesia saja. Kuntilanak juga dikenal di sejumlah negara di Asia Tenggara.

Beberapa negara yang mengenal kuntilanak yakni Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, serta bagian selatan Filipina dan Thailand.

Di negara Malaysia dan Singapura, kuntilanak disebut Pontianak, perempuan berciri-ciri seperti vampir yang tertarik dengan darah dan berbahaya bagi wanita melahirkan.

Sebagai mayat hidup, dia mengancam yang hidup karena dia tidak dapat menemukan kedamaian. Dia memakai pakaian putih dan konon dia biasanya tinggal di bawah pohon atau di hutan.

  • Kuntilanak Berkaitan dengan Kota Pontianak
Baca Juga :  Pemkab Batubara Akan Berlakukan Transaksi Dana BOS Non Tunai

Studi yang dilakukan Timo itu menggunakan pendekatan objek seputar manusia dan roh, terutama dalam sudut pandang orang-orang di Pontianak, Kalimantan Barat.

Dalam studinya disebutkan bahwa orang-orang Pontianak mengklaim kotanya didirikan dengan menggusur kuntilanak sebelum kota Pontianak dibangun.

Orang-orang Pontianak menyebutkan bahwa dahulu kuntilanak mendiami pertemuan sungai Kapuas dan Sungai Landak yang masih rawa-rawa dan hutan lebat.

Dalam penelitian itu juga ditemukan klaim bahwa nama ‘Pontianak’ berasal dari akronim bahasa Melayu po(ho)n ti(nggi), yang berarti ‘pohon tinggi’.

Oleh karena itu, di kemudian hari muncul narasi bahwa kuntilanak seringkali dihubungkan dengan pohon tinggi di pedesaan Kalimantan Barat.

“Artikel ini membahas hantu Kuntilanak/Pontianak, sejenis vampir yang tidak hanya menghantui ingatan kolektif orang-orang di ranah Melayu, tetapi juga berperan penting bagi kota Pontianak (ibu kota provinsi Kalimantan Barat di Indonesia) sebagai roh pengusir yang menghantui, menakutkan, dan tidak ada,” tulis Timo di jurnalnya dilansir dari detikEdu, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga :  Berakhir Adu Pinalti, Al-Mukhlishin Fc Juara Masjid Lama City Cup I

Timo mengemukakan bahwa narasi tentang kuntilanak adalah mitos dan modus ‘pencerahan dalam arti luas’, yakni sebagai upaya ‘kemajuan pemikiran’.

Tujuannya adalah untuk membebaskan manusia dan menempatkan mereka sebagai penguasa.

Menurut Timo, narasi kuntilanak adalah konstitutif bagi konsepsi diri kemelayuan modern sebagai identitas Islam yang beradab, dan sebagai masyarakat madani.

“Dengan demikian, konsep ini kontras dengan alam pedalaman Kalimantan yang liar dan menakutkan. Bukan hanya konsep diri kemelayuan di Pontianak, tetapi juga masyarakat modern dan maju di Negara Indonesia, Malaysia, dan Singapura pada umumnya,” terangnya.

  • Kuntilanak Mewujudkan Dimensi Traumatis

Meski begitu, Timo menekankan bahwa persepsi mitos ini ada konsekuensinya. Sebab, kuntilanak telah mewujudkan dan mempertahankan dimensi traumatis dari masyarakat lain.

Oleh karena itu, ketika berhadapan dengan masyarakat modern dan narasi modern, Timo berpendapat bahwa faktor-faktor seperti agama dan animisme tidak boleh dianggap sebagai kebalikan dari modernitas atau ontologi modern/Barat. ***Detik

Berita Terkait

Kolaborasi Melawan HIV: Seruan Bupati Batubara di Tengah Lonjakan Kasus
Rijali dan Gratifikasi
Zamal Minta Pengadilan Kisaran Putuskan Perkara Atas Nama Tuhan
Sejarah Kelam Lobang Jepang Bukit Tinggi
Pesona Keindahan Pantai Air Manis Padang, Tarik Wisatawan
Kisah Pilu Ayah dan Anak, 10 Tahun Naik Motor dari Malaysia ke Singapore Hanya Jenguk Anaknya di Penjara
Ida Dayak dan Budaya Pengobatan Alternatif
Anda Harus Tau 3 Level Puasa Ini di Bulan Ramadhan
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 12:44 WIB

Kolaborasi Melawan HIV: Seruan Bupati Batubara di Tengah Lonjakan Kasus

Selasa, 2 April 2024 - 23:25 WIB

Rijali dan Gratifikasi

Sabtu, 4 November 2023 - 12:38 WIB

Zamal Minta Pengadilan Kisaran Putuskan Perkara Atas Nama Tuhan

Kamis, 27 April 2023 - 06:48 WIB

Sejarah Kelam Lobang Jepang Bukit Tinggi

Rabu, 26 April 2023 - 18:48 WIB

Pesona Keindahan Pantai Air Manis Padang, Tarik Wisatawan

Berita Terbaru