Zulnas.com, Jakarta – Siapa yang tidak kenal ilmuwan jenius Albert Einstein? Ia adalah seorang fisikawan legendaris yang banyak menciptakan penemuan dan teori. Berikut adalah 11 penemuan Einstein tentang alam semesta.
Melansir Live Science, salah satu teori Einstein yang paling terkenal adalah soal relativitas yang dikemukakan pada tahun 1915. Teori tersebut menyebutkan bahwa hukum fisika akan selalu sama dan konstan di mana pun. Meskipun akan ada yang berbeda hal itu disebabkan oleh ruang dan waktu.
Baca juga : Perjalanan Hidup Ilmuwan Albert Einstein
Sebagai peneliti yang aktif melakukan eksperimen di bidang sains, Einstein memiliki banyak penemuan. Akan tetapi, tidak semua penemuan tersebut akurat dan relevan dengan perkembangan masa. Jadi, apakah ada penemuan Einstein yang salah? Sebelumnya, simak uraian 11 penemuan Einstein tentang alam semesta ini terlebih dahulu yuk!
Adapun 11 Teori Albert Einstein tentang Alam Semesta adalah sebagai berikut;
- Lubang Hitam
Teori relativitas umum Einstein menjelaskan gravitasi sebagai akibat dari pelengkungan ruang dan waktu. Teori ini juga memprediksi keberadaan lubang hitam yang melengkungkan ruang dan waktu sedemikian rupa sehingga cahaya pun tidak dapat menghindarinya.
Saat peneliti mengkajinya dan memastikannya menggunakan Event Horizon Telescope (EHT), ternyata Einstein benar tentang beberapa hal yang sangat spesifik yakni bahwa setiap lubang hitam tidak dapat kembali.
- ‘Gema’ Lubang Hitam
Belum juga puas membuktikan kebenaran teori Einstein, beberapa astronom mencoba untuk menguji teori lubang hitam kembali. Setelah diuji lagi, mereka menemukan pola aneh sinar-X yang dipancarkan di dekat lubang hitam yang berjarak 800 juta tahun cahaya dari bumi.
Selain emisi sinar-X yang diharapkan dari bagian depan lubang hitam, para astronom juga mendeteksi dugaan “gema bercahaya” dari cahaya sinar-X.
- Gelombang Gravitasi
Teori ini diuji oleh para peneliti menggunakan detektor khusus yang disebut Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO).
Mereka mengkonfirmasi adanya gelombang gravitasi dan terus mendeteksi lusinan contoh gelombang gravitasi lainnya di tahun-tahun berikutnya. Ternyata, teori dari Einstein sekali lagi membuktikan Einstein kebenarannya.
- Mitra Lubang Hitam Goyah
Einstein menyebutkan bahwa benda-benda masif itu bergoyang saat gelombang gravitasi yang dipancarkan oleh sepasang lubang hitam biner perlahan bertabrakan. Setelah diteliti kembali oleh para fisikawan, ternyata gagasan Einstein benar.
- Bintang Spirograf ‘Menari’
Dalam teori ini Einstein menyebutkan bahwa sebuah benda yang sangat kecil harus mengorbit di sekitar benda yang relatif sangat besar.
Para ilmuwan memvalidasi teori presesi Einstein ini saat mempelajari bintang yang mengorbit lubang hitam supermasif selama 27 tahun.
- Bintang Neutron yang ‘Menyeret Bingkai’
Pada tahun 2020, fisikawan mempelajari bagaimana bintang neutron mengorbit di sekitar katai putih (dua jenis bintang mati yang runtuh) selama 20 tahun sebelumnya. Mereka pun menemukan adanya penyimpangan jangka panjang dalam cara kedua objek mengorbit satu sama lain.
Menurut para peneliti, pergeseran ini kemungkinan disebabkan oleh efek yang disebut frame dragging dimana katai putih telah cukup menarik ruang dan waktu untuk sedikit mengubah orbit bintang neutron dari waktu ke waktu. Hal ini membuktikan bahwa gagasan Einstein benar.
- Sebuah Kaca Pembesar Gravitasi
Menurut Einstein, jika suatu benda cukup masif, ia harus membelokkan ruang-waktu sedemikian rupa sehingga cahaya jauh yang dipancarkan di belakang benda tersebut akan tampak diperbesar (dilihat dari bumi).
Efek ini disebut pelensaan gravitasi, dan telah digunakan secara ekstensif untuk menahan kaca pembesar ke objek di alam semesta yang dalam.
- Cincin Einstein
Salah satu bentuk pelensaan gravitasi begitu jelas sehingga fisikawan mau tidak mau mencantumkan nama Einstein di atasnya.
Saat cahaya dari objek jauh diperbesar menjadi lingkaran cahaya sempurna di sekitar objek besar di latar depan,ilmuwan menyebutnya “cincin Einstein.” Benda-benda menakjubkan ini ada di seluruh ruang angkasa, dan telah dicitrakan oleh para astronom dan ilmuwan.
- Pergeseran Alam Semesta
Teori ini sebelumnya Einstein sebutkan bahwa pergeseran merah gravitasi itu ada. Pergeseran ini terjadi kala cahaya bergerak melintasi alam semesta dan membuat panjang gelombangnya akan bergeser dan membentang dalam beberapa cara berbeda.
Pada tahun 2011, sebuah studi tentang cahaya dari ratusan ribu galaksi jauh menunjukkan adanya pergeseran merah gravitasi. Artinya prediksi Einstein kembali benar.
- Atom Bergerak
Teori relativitas menunjukkan bahwa kecepatan cahaya konstan dalam ruang hampa, artinya ruang harus terlihat sama dari segala arah. Pada tahun 2015, para peneliti membuktikan efek ini benar bahkan pada skala terkecil, ketika mereka mengukur energi dua elektron yang bergerak ke arah yang berbeda di sekitar inti atom.
Perbedaan energi antara elektron tetap konstan, tidak terpengaruh oleh ke mana arah mereka bergerak, sehingga lagi-lagi membenarkan bagian dari teori Einstein tersebut.
- Aksi Menyeramkan di Kejauhan (Salah)
Einstein membenci fenomena partikel-partikel yang terhubung dapat berkomunikasi satu sama lain. Disebutkan bahwa partikel-partikel tersebut melintasi jarak yang sangat jauh lebih cepat daripada kecepatan cahaya, dan hanya “memilih” keadaan yang akan dihuni setelah mereka diukur,
Kemudian Einstein menyebut fenomena tersebut sebagai ‘aksi menyeramkan dari kejauhan’. Ia menegaskan bahwa tidak ada pengaruh yang dapat bergerak lebih cepat daripada cahaya, dan bahwa objek memiliki keadaan apakah kita mengukurnya atau tidak.
Namun, dalam eksperimen global yang masif di mana jutaan partikel terjerat diukur di seluruh dunia, para peneliti menemukan bahwa partikel tampaknya hanya memilih keadaan pada saat mereka diukur, dan tidak lebih cepat. Artinya gagasan Einstein yang satu ini tidak relevan atau salah. ***Detik
