zulnas.com, Batubara — Puluhan masyarakat Dusun VII Desa Gambus Laut Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batubara mengeluh akibat sejumlah perabotan elektronik milik mereka hangus diduga akibat tegangan arus listrik PLN yang tak normal.
Dugaan tersebut bukan tanpa alasan karena puluhan pelanggan Listrik didesa itu serentak mengalami hal yang sama. Mulai dari televisi, bola lampu bahkan mesin air milik mereka juga ikut mengalami kerusakan.
Salim Amiko salah seorang korban PLN, warga Dusun VII, Desa Gambus Laut, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, mengaku dirinya mengalami kerusakan pada Televisi dan bola lampu miliknya menjadi rusak dan terbakar.
Kejadian itu dialaminya persis pada lebaran pertama 1 Syawal 1441 Hijriah ditengah wabah virus corona yang juga kian masih menghantui warga Batubara.
“Kejadiannya sekira pukul 08.00 pagi, tiga buah bola lampu putus mendadak, bahkan televisi saya juga berasap dan tiba-tiba mati total (rusak),” Ujar Salim Amiko kepada zulnas.com, melalui via Telpon Minggu (24/5/2020) malam.
Lebih lanjut, Salim menyebutkan kerusakan bahan elektronik dan bola lampu pelanggan PLN didusun itu diperkirakan berjumlah puluhan pelanggan. Dari data awal yang ia ketahui diperkirakan pelanggan yang menggunakan daya 450 VA dan 900 VA yang mendapat subsidi dan non subsidi dari pihak PLN.
“Jumlah pastinya belum saya data, tapi rata-rata pelanggan yang mendapat kerusakan berdaya 450 VA dan 900 VA, ada yang subsidi dan non subsidi juga,” Jelas Salim yang juga ketua KNTA Kecamatan Lima Puluh Pesisir itu.
Secara tehnis, Salim tidak mengetahui dengan pasti apa penyebab tegangan arus didusun itu menjadi tidak stabil, hanya saja, menurut informasi yang ia peroleh karena arus didusun itu konslet dengan kabel arus lain sehingga tegangannya memuncak.
Kemudian, Salim juga menyebutkan dugaan tegangan arus tak normal hanya terdapat di dusun VII didesa itu, sedangkan Dusun- Dusun lainnya di Desa yang sama, tegangan arus biasa saja dan tanpa ada kendala.
Salim juga menyoal tentang kerugian yang dialami pihak konsumen listrik, bahkan ia berharap, pihak PLN setempat dapat menanggung jawabi kerugian materi yang dialami pelanggan jasa kelistrikan.
“Nanti kita akan data dulu, berapa jumlah pelanggan yang mengalami kerusakan sambil berkoordinasi dengan pihak kepala desa untuk mengajukan klaim ganti rugi ke pihak Perusahaan Plat merah itu,” Kata Salim yang juga politisi Golkar Batubara itu.
Melampiaskan kekesalannya itu, Salim menuliskan di Status FB miliknya agar bagi yang memiliki nomor telepon PLN Rayon Tanjung Tiram dapat menyampaikan Keluh kesahnya.
Sayangnya, ketika awak media menginformasikan hal tersebut kepada kepala PLN Rayon Tanjung Tiram melalui pesan Whatsapp, kepala Rayon nya tidak bersedia menanggapi. ***