zulnas.com, Batubara — Sejumlah e-warung di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara mengaku masih menyalurkan beras sembako kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang diduga berjenis medium.
Beras yang di drop dari suplayer yang tak disiplin itu akhirnya menjadi catatan penting bagi pihak kordinator Bansos (Korda) Kabupaten setempat.
Misalnya, Syamsiar (55) warga dusun prumnas Desa Sukaraja Kecamatan Airputih mengaku bantuan pangan non tunai program sembako yang diterimanya pada bulan Mei berupa beras medium 15 Kg, 1/2 Kg kacang hijau, 10 butir telur dan 1 kg labu jipang.
Meski beras yang diterimanya menyalahi Pedum, Syamsiar mengaku tetap bersyukur karena masih mendapat bantuan pangan dari pemerintah ditengah pandemi wabah Covid-19 ini.
Lebih lanjut Syamsiar menyebutkan, komoditi yang diterima masih belum sesuai dengan jumlah nominal saldo transaksi KPM dengan E-warung yang berjumlah Rp 200.000, namun dirinya mengaku pasrah dan berharap pemerintah melalui dinas terkait dapat menindak oknum-oknum pengelola E-warung yang diduga nakal,
“Kalau diitung jumlahnya masih belum maksimal, tapi ya sudahlah yang penting masih dapat beras,” Katanya seperti yang dilanair media Sib, sabtu (16/5/2020).
Berbeda pula pendapat Supiani (57) warga dusun cendana Desa Laut Tador. Perempuan asal Kecamatan Sei Suka ini mengaku menerima beras yang tak jelas apakah jenis medium atau premium, sebab pada karung beras tidak ada tercantum keterangannya. Selain beras, Supini juga mengaku menerima 1/2 kg kacang hijau, 14 butir telur serta 1 kg labu jipang.
Mananggapi hal tersebut, kordinator BPNT Kabupaten Batubara Sony Agatha Siahaan Sabtu (16/5/2020) mengaku segera akan turun kelapangan untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.
“Gak boleh beras medium, wajib yang premium kualitas berasnya bang, nanti saya turun kelapangan mengecek langsung dulu ya bang, klw benar akan kita ingatkan”, akunya diujung telephon.