“Pak Gubernur dan Bupati, Tolong Perbaiki Jalan ke sekolah Kami”

zulnas
zulnas

Batubara,zulnas.com – Sejumlah guru dan puluhan siswa SDN di Desa Bandar Rahmad Kecamatan Tanjung Tiram menyerukan kalimat meminta kepada bapak gubernur Sumut dan Bapak Bupati Batubara agar dapat memperbaiki akses jalan menuju sekolahnya.

Seruan minta perbaikan akses jalan menuju sekolah didesa itu disampaikan salah seorang guru melalui akun facebooknya bernama Wilda Fitri.

Baca Juga : Jalan Tergerus Abrasi, Pelajar Terkendala Menempuh Pendidikan

Dari seruan itu ia berharap agar pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi dapat menanggapi prihal permohonan para guru dan murid didesa itu supaya anak-anak yang dididik disekolah itu tidak terlambat datang kesekolah, apalagi kalau sampai pasang air laut, sampai masuk ke halaman kesekolah mereka.

“Bapak gebernur dan bapak bupati tolong perbaiki jalan menuju sekolah kami. Supaya anak2 yang kami didik tidak terlambat ke sekolah apa lagi kalau air pasang naik”, ungkap seorang teacher Di akun pace booknya atas nama Wilda Fitri di SDN Desa Bandar Rahmad Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara, sabtu (16/02/2019).

Baca Juga : Abrasi Pantai Kian Parah, Setahun Daratan Tergerus 5 Meter

Untuk menuju Desa Bandar Rahmad, satu-satunya jalan darat adalah melalui jalan pariwisata menuju pantai bunga. Panjang akses jalan itu diperkirakan 3 kilo meter yang kondisinya cukup memprihatinkan.

Baca Juga : Masyarakat Kecewa, Proyek Tanggul Pemecah Ombak Terbengkalai

Jika pasang air laut naik, jalan protokol menuju didesa itu tidak bisa dilalui, karena digenangi pasang air laut, namun jika air laut tidak, jalan itu hanya bisa dilalui dengan menggunakan pejalan kaki.

Status salah seorang guru SDN didesa Bandar Rahmad yang menyerukan kepada bapak gubernur dan bapak Bupati agar memperbaiki akses jalan menuju sekolah mereka

Kepala Desa Bandar Rahmad Submiswan mengaku telah berulang kali menyampaikan permohonan kepada pemerintah setempat agar jalan didesa itu diperbaiki, namun karena kemampuan anggaran dan kekeliruan perencanaan, sehingga proyek yang dibangun 90 meter untuk tanggul pemecah ombak tahun anggaran 2018 kemarin tidak selesai dikerjakan. ****Zn

Share this Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *