Zulnas.com, Sergai — Ketua SMSI Sumut Eris Napitupulu mengatakan sebagai wartawan harus banyak akal. Alasannya, karena wartawan harus mampu memahami situasi agar sumber-sumber berita dari pejabat dapat dijumpai dengan tehnik dan berbagai cara, dalam wawancara.
Hal tersebut diutarakan ketua SMSI Sumut Eris Napitupulu saat menjadi narasumber pada Kegiatan Pelatihan Jurnalistik di Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Minggu (3/3/2024).
Eris mengatakan, banyak akal yang dimaksudkannya pada wartawan tersebut adalah untuk dapat memahami materi-materi berita yang ‘sexy’, namun, berita yang disajikan jangan sampai terjebak dalam norma-norma hukum.
“Dibeberapa kasus wartawan, ada banyak terjebak dalam pembuatan beritanya, seperti berita tak berimbang, tak konfirmasi, tanpa narasumber sehingga terkesan hoax,” tegas Eris
Hal-hal tersebut, kata Eris yang harus diperhatikan, sehingga tidak terjebak.
Lebih lanjut, Eris mengatakan, tips membuat berita yang baik itu, harus mempedomani kaedah Jurnalistik, punya narasumber, dan beritanya menganut 11 pasal Kode Etik Jurnaliatik.
Sementara itu, tim penguji UKW, Austin Tumengkol mengatakan beberapa materi berita yang selalu rawan bagi seorang wartawan itu asalah berita tentang Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA).
Pasal 7 dalam KEJ harus menjadi perhatian pagi setiap wartawan. Wartawan memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaanya.
Selain itu, menghargai ketentuan embargo yang bersifat penundaan pemuatan berita, maupun yang bersifat Off The Record.
“Jika memang narasumber menyebutkan off the record, itu sudah tidak bisa lagi dimuat beritanya. Dan itu sudah menjadi ketentuan hukum,” tegas Tumengkol. ***zn