Zulnas.com, Batubara –Puluhan Masyarakat Dusun Lima Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Sumatera Utara mengaku kesulitan mendapatkan pasokan air bersih sebagai kebutuhan dasar.
Krisis air bersih didesa itu terjadi akibat tidak berfungsinya pompa mesin PDAM Tirta Tanjung yang berada di dusun V Desa setempat.
Tiga tahun belakangan ini, krisis itu dapat diatasi setelah dibangunnya Pom Simas boring masyarakat setempat. Sehingga masyarakat yang mayoritas pelanggan PDAM beralih menjadi pelanggan Sumur Bor.
Ternyata, krisis berikutnya belum berakhir, harga air bersih dari tiga sumur bor terasa mahal bagi masyarakat dibanding harga air yang dikelola PDAM Tirta Tanjung.
“Paling sedikit kami membeli air boring Rp.150 ribu sebulan, belum lagi biaya listrik dan kebutuhan pokok lainnya” ujar salah seorang warga setempat.
Ketika Pilkada Bupati 2018 lalu, tim sukses menangkap keluhan masyarakat ini dan berjanji akan menyelesaikannya dengan baik.
Berakhir Pilkada, tim sukses tetap berjanji menyelesaikan hajat masyarakat selepas pelantikan. Begitu seterusnya tak berujung nyata.
Berbekal janji itu, akhirnya sebanyak lima puluh Kepala Keluarga (KK) didusun itu mengajukan permohonan ke PDAM Tirta Tanjung Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Kamis (23/12/2020) dan diterima langsung kepala unit Heruwaya.
Dalam pertemuan itu, beliau berjanji akan mempelajarinya terkait singkronisasi air bersih melalui proyek pipanisasi. Waktu kemudian terus berjalan, lebih setahun lalu telah masuk ke dusun itu.
Baca Juga : Direksi PDAM Tirta Tanjung Hafizullah Dilantik Bupati Zahir
Baca Juga : Dilantik Bupati Jadi Direksi PDAM, Bagaimana Riwayat Hafizullah
Meskipun sudah setahun, proyek pipanisasi yang dibangun tak kunjung berfungsi untuk menyalurkan air ke masyarakat setempat.
Menjawab hal itu, kepala unit PDAM Tanjung Tiram Heruwaya Ritonga menyarankan kepada masyarakat agar mengajukan surat secara tertulis kepada Direktur PDAM Tirta Tanjung.
Ketika ditemui zulnas.com, Rabu, (30/12/2020) Heruwaya memberi penjelasan agar masyarakat meminta Kepala Desa Bogak mengajukan surat ke PDAM Tirta Tanjung.
Marwan (55) warga masyarakat setempat mengatakan “jika sulit dan berbelit kami akan datangi bupati menuntut janji kampanye,” ujarnya serius.
Pada saat pilkada serentak 2018 lalu pasangan terpilih meraup suara cukup signifikan dari desa yang dihuni 1300 kepala keluarga itu.
Menurut Marwan kemenangan di dusunnya lebih kurang 70 persen suara pemilih. “Walaupun tim sukses yang menjanjikan entah kemana kami akan tagih dan datangi bupati ” ujarnya setengah memelas. ***Et