Zulnas.com, Batubara — Tokoh muda berprestasi Kabupaten Batubara Elfi Haris menyampaikan apresiasi kepada pemerintah setempat yang telah bergotong royong dalam memerangi wabah virus corona didaerah.
Bahkan, katanya, pemerintah setempat juga telah mengalokasikan anggaran belasan milyar untuk mencegah dan melindungi masyarakatnya agar tidak diserang dengan wabah penyakit yang menularkan itu.
“Alhamdulillah, dari pemberitaan terlihat pemkab Batubara, kepolisian, parpol, OKP dan masyarakat turut berpartisipasi dalam memerangi wabah virus corona didaerah Batubara,” Ujar Elfi Haris di akun Facebooknya, jum’at (03/4/2020).
Pada kesempatan itu, Kepala Bea Cukai Kualanamu, Medan Sumatra Utara itu mengaku ingin berbagi pengalaman dan saran terkait alokasi anggaran yang disediakan pemkab Batubara agar dapat terarah dan bermanfaat secara optimal.
Pertama, Elfi Haris mencermati pemanfaatan penggunaan gedung karantina untuk tujuan isolasi bagi warga yang datang dari luar daerah untuk mengetahui apakah dia positif atau negatif perlu dipertimbangkan.
Alasannya, anggaran dana Gawat Darurat yang bersifat hibah belasan milyar yang diplot untuk rencana isolasi karatina bagi warga itu akan terkuras, sementara, menurutnya, lebih cenderung menggunakan rapid test, dengan metode itu jauh lebih efisien.
Dengan demikian, pemkab Batubara dapat membandingkan efisiensi anggaran untuk biaya pembelian rapid test dari pada biaya rencana pemerintah untuk menyiapkan gedung isolasi karatina.
Belum lagi menghitung biaya hidup keluarga jika yang dikarantina itu kepala keluarga. Ingat. Tidak semua kita punya tabungan untuk biaya makan selama 14 hari kedepan.
Dibeberapa daerah, katanya, sudah menggunakan rapid test bahkan jakarta membangun laboratorium yang bisa mengetest ribuan orang perhari. Sebaiknya pemkab fokus menggunakan rapid test dan menyiapkan RUMAH SAKIT yang siap menerima PDP. Jika diperlukan isolasi, biarlah dilakukan Isoliasi mandiri.
Kedua, Elfi menjelaskan kemampuan daya tahan virus yang sedang menggoncang dunia ini menurutnya tidak tahan menempel terlalu lama, ia memperkirakan virus itu dapat bertahan maksimal plus minus 5 hari,
Oleh karena itu, penyemprotan juga harus tepat sasaran. Tempat yang dikosongkan dalam waktu lama, misalnya sekolah yang libur > 5 hari, pasar/pajak yang sudah ditutup tidaklah menjadi prioritas penyemperotan, krn tanpa disemprotpun virus berkemungkinan akan mati.
Ketiga, ada peristiwa yang menarik; bahwa sejak tanggal 21/3 pesawat Malaysia Airline tujuan KNO sudah tidak terbang lagi. Namun, pada tanggal 2/4 pesawat MAS masuk bandara KNO, tujuannya hanya satu menjemput warga negara Malaysia yang masih ada di Sumatera Utara.
Menurutnya, Ini mencontohkan bahwa nasionalisme yang bagus. Berbeda dengan kita, sebagian masyarakat di Indonesia, yang warganya mau pulang dari luar negeri atau luar daerah diintimidasi, dilarang, diusir bahkan ada yang jenazahnya pun tidak diterima.
“Menurut saya ini bentuk kehati2an yang berlebihan. Pemerintah sendiri tidak melarang warga negaranya pulang,” Terangnya.
Ke-empat, hal yang lebih penting lagi pada penggunaan masker, handsanitizer, tetap diperlukan jika kita terpaksa harus keluar rumah dan berada di keramaian. Physical distance tetap diterapkan.
Yuk bersama melawan corona, sembari memohon pertolongan Allah SWT agar keadaan pulih kembali; BATUBARA SEJAHTERA, dan INDONESIA MAJU. ***